"Apa? Apa yang terjadi? Kenapa kau bersembunyi di belakangku?" Jin yang baru saja keluar dari restoran terkejut dengan sikap Jimin.
"Jalan saja. Ayo pergi dari sini, Hyung. Kumohon." Jimin memegang tas punggung Jin dengan erat.
Jin melirik Yoongi untuk mencerna sikap aneh pemuda yang lebih muda ini. Yoongi hanya mengendikan bahu dan mengangkat sedikit dagunya untuk memberi kode Jin berjalan.
Para anggota kru segera berpindah dari tempat tersebut. Jimin mengikuti mereka dengan ketat tepat di belakang. Jin dapat merasakan kecemasan pemuda tersebut. Dia bertanya-tanya apa yang Jimin lihat hingga membuatnya ketakutan.
"Hyung, ayo kita beli kembang api. Kita bisa memainkannya begitu malam tiba." Taehyung menyarankan selagi mereka berjalan.
Diam-diam Jimin melirik ke arah dia tadi melihat orang yang tidak asing tersebut. Orang tersebut telah pergi. Itu membuat Jimin merasa dapat bernapas lagi.
☆☆☆☆☆☆☆
Kau bisa mengatakan bahwa Jinha bukanlah pantai yang akan memberikanmu banyak hiburan selain pantai yang indah dan makanan laut yang lezat. Jika kau tidak akan mengeksplorasi kota Ulsan, tidak ada banyak hal yang dapat kau lakukan di pantai. Tidak ada atraksi permainan seperti flying banana atau ski air. Angin tidak bertiup terlalu keras maupun kencang. Itu adalah tempat yang luar biasa untuk berselancar angin. Itulah sebabnya pada sore hari, sekitar pukul 4-5 ketika matahari sudah tidak terlalu tinggi, mereka dapat melihat ada banyak peselancar asing yang berjalan di sekitar pantai dari lokasi berkemah di bawah pepohonan pinus.
Tapi tidak ada hal yang dapat dilakukan para anggota kru di sana, terutama untuk Jimin yang tidak dapat mendekati air. Mereka hanya dapat bermain dengan pasir di sore hari. Ketika malam tiba bermain dengan kembang api atau bernyanyi dan nge-rap mengikuti musik yang mereka mainkan dan mereka melakukan barbeque serta api unggun. Yoongi bertugas untuk memanggang daging karena dia kalah dalam permainan gunting batu kertas. Jin berdiri di sampingnya sebagai asisten namun yang dia lakukan malah merekam acara kumpul kelompok tersebut. Sementara itu yang lainnya berkumpul di sekitar api unggun untuk mendengarkan lagu Jungkook.
Ternyata Jungkook merupakan penyanyi yang cukup baik. Dia memiliki suara yang lembut yang dapat melelehkan hati para gadis. Itu terbukti karena beberapa gadis mendekati lokasi berkemah kru ketika mereka mendengar suara Jungkook dan Taehyung berharmonisasi. Tapi para gadis itu segera kabur setelah melihat wajah menyeramkan Yoongi. Taehyung tertawa sangat keras setiap kali itu terjadi. Dan itu mengakibatkan dia mendapatkan tatapan garang dari Yoongi.
"Hara mungkin akan sangat kesal karena aku tidak mengizinkan dia untuk ikut jika dia tahu cowok yang dia taksir dapat bernyanyi dengan sangat indah." Hoseok memberi komentar.
"Kau harus meminta rekamannya dari Jin Hyung. Dia kan merekam semua. Dengan begitu Hara bisa menikmati dan mengulangnya sebanyak yang dia inginkan." Taehyung bergabung untuk menggoda Jungkook.
Wajah dari pemuda termuda di sana nyaris berubah sangat merah setiap kali dia mendengar Hoseok menggodanya mengenai Hara. Padahal Haralah yang memiliki perasaan terhadapnya tapi mengapa dialah yang tersiksa di sini? Ini bukan berarti Jungkook memiliki perasaan terhadap Hara. Maksudnya, Hara memang seorang gadis yang cantik, tapi hanya saja ... pada saat itu dia sedang tidak memiliki pemikiran apa pun mengenai lawan jenis.
"Jika Howon ada di sini, pasti ada lebih banyak kesenangan." Taehyung mengatakannya lagi.
"Yeah, ini gilirannya untuk membantu orang tua kami di pasar."
Jimin, Taehyung bilang kau punya suara yang bagus. Kau juga harus coba menyanyikan beberapa lagu. Aku tidak pernah mendengarmu menyanyi." Hoseok memalingkan perhatiannya pada Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Of Lily
FanfictionTW: Cerita ini mengandung banyak isu sensitif yang dapat memicu. Harap bijak dalam membacanya. Orang-orang berkata bahwa masa muda adalah momen terindah dalam kehidupan. Kita tertawa. Kita menangis. Kita bertengkar dan jatuh cinta tanpa ada alasan...
Eleventh Run
Mulai dari awal