When I Fallen For A BADGUY

Mulai dari awal
                                    

***

“Terima kasih, terima kasih...”. jane in tersenyum bahagia. Ia diterima di sebuah perusahaan fashion internasional yang bercabang di korea. Walau agak melenceng dari profesinya sebelumnya di galery. Tapi, pekerjaannya ini tidak melenceng terlalu jauh. ia bertindak sebagai salah satu team yang menangani  tentang pagelaran-pagelaran seni perusahaan itu. selama tetap berhubungan dengan hal hal seni, jane sudah cukup merasa mendapat suntikan semangat. “kudengar jika kau sebelumnya bekerja untuk Haeshin Group dan keluar karena kisahmu dengan salah satu pewarisnya. Maaf jika aku lancang, tapi ini membuktikan jika kau keluar bukan karena tidak berbakat”. Ujar pak manager dengan tersenyum. Jane in Cuma mengangguk kecil tidak tahu harus berkata apa. “boleh saya mohon diri sekarang, tuan?”

“silahkan dan jangan lupa tentang training minggu depan!”.

“thank you sir”.  

***

“Wah, senangnya! Sudah lama kita tidak makan-makan kak”. woo in tersenyum bahagia di sisi jane in.

“Ini keberuntungan. Perusahaan itu melihatku dengan positif dan ternyata mereka menyelidiki latar belakangku juga. Bagaimanapun juga nama Haeshin memberikan pengaruh ”. jane in tersenyum. “aku jadi ingat kak gun wook, sudah 3 bulan dan tetap tidak ada kabar. Apa kakak sudah menyerah?”.

Jane in terkejut mendengar kalimat adiknya.

“menyerah? Aku akan terus menunggu dan lagipula training itu diadakan di Amerika minggu depan. Walau kemungkinannya kecil untuk menemukan gun wook tapi, setidaknya kami akan berada di benua yang sama”. Jane in mencoba menyemangati dirinya sendiri. “Semangka kak!!!!”. “Semangat? Hahaha...”. mereka berdua tertawa.

***

            Tae ra termenung sendirian di dalam mobilnya. Ia menepi di sisi jalan, menatap ke arah pantai yang terlihat dari kejauhan. Ia merindukan Tae Sung kecilnya yang tak lain adalah gun wooknya. Semua menjadi sehening hidupnya di masa lalu. Ia merindukan adik kecilnya itu. “Sedang apa kau Tae Syung kecil-ku?”.

***

“Kau benar-benar tidak melihatnya?”. Jane in begitu panik. Ia sudah melontarkan pertanyaan yang sama kepada woo in hampir 5 kali.

“aku tidak pernah kau biarkan menyentuhnya, bagaimana aku bisa tahu?”. Jawab woo in sambil terus ikut mencari keberadaan topeng kaca pemberian gun wook. Jane in terdiam kelelahan dan mulai menangis. “Aku menghilangkannya. Tapi, dimana???”. Woo in mendekatinya dan menepuk-nepuk pundaknya. “tenanglah kak, kau tidak boleh pergi ke Amerika dengan murung seperti ini. nanti jika bertemu kak gun wook. Minta buatkan lagi saja?”. Hibur woo in yang malah membuat jane in makin khawatir.

“buatkan lagi bagaimana? Bertemu saja belum pasti”. Jane in menutupi wajahnya dengan lututnya, makin merasa sedih.

*** 

            Ini hari keberangkatannya ke Amerika. Sebelumnya dia pernah kesana, bersama Mo Ne saat itu. waktu ia masih bekerja di Didin Galery. Jane in meremas tasnya, berdiri di barisan para pegawai yang akan diberangkatkan ke Amerika. Pikirannya masih tidak tenang, ia merasa bersalah karena telah menghilangkan topeng kaca pemberian Gun Wook. Bagaimana ia akan menemuinya nanti. Sekarang permohonannya berubah menjadi jangan sampai bertemu Gun wook di sana. Tak jauh dari tempat rombongannya berdiri, 2 anggota keluarga Haeshin berjalan mendekat.

When I Fallen For A BADGUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang