11. Where Are You?

Mulai dari awal
                                    

The Day...

       Vanessa tampak sibuk dengan perias pengantinnya, hari ini merupakan hari paling bersejarah baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vanessa tampak sibuk dengan perias pengantinnya, hari ini merupakan hari paling bersejarah baginya. Sebentar lagi dia akan menyandang status baru sebagai istri Dante, impiannya selama ini. Vanessa tampak sumringah di depan cermin berbentuk persegi panjang. Sementara sang make up artist sibuk menata rambutnya dan meletakkan sebuah mahkota bertanya berlian diatas kepalanya.
Dikamar lain Dante berdiri terpaku di depan sebuah cermin besar seukuran badannya. Dengan lemah dia mengancing kemeja putihnya lalu dibantu seorang assistant dia mengenakan jas hitam pengantinnya serta dasi kupu - kupu. Dante membiarkan asisstantnya dengan leluasa menata jas dan dasi kupu - kupunya. Dia tampak lebih pasrah dari kemarin. Tak ada perlawanan dan hanya bisa diam, sudah terlambat baginya untuk melarikan diri dari pernikahan ini. Dia harus memikirkan perasaan Vanessa, Vanessa akan malu sekali jika dia melarikan diri dihari pernikahan mereka. Dante pernah mempermalukan seorang wanita dan hari dia tak ingin melakukannya lagi meskipun sesungguhnya lari dari kenyataan ini adalah hal yang terbaik. Jika dia lari, dia akan bisa menemukan Delila.

      Seorang gadis kecil berlari menghampiri Dante

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis kecil berlari menghampiri Dante. Gadis itu terlihat lebih cantik dari biasanya, siapa lagi kalau bukan Sofia. Dia tampak bahagia sekali, dia merasa seperti princess. Sofia memang menyukai fairy tale, dengan riang dia melangkah memeluk omnya.

Dante memangku gadis kecil dengan sebuket bunga mawar putih itu. Menciumnya berkali - kali, memeluknya dengan erat berharap dia mendapat kekuatan baru dari Sofia.
"Om kenapa? Kok sedih?" Sofia mengelus pipi mulus Dante yang baru selesai bercukur.
"Enggak. Om gak sedih."
"Happy wedding ya om. Kata mama hari ini om dan tante Vanessa akan menikah, makanya aku disuruh pakai baju ini. Biar cantik" ujarnya polos.
"Keponakan om memang cantik sekali." Dante mengelus pelan rambut Sofia yang sudah tertata rapi.
"Dante, yuk. It's the time. Vanessa sudah menunggu." Ujar Flo menyusul Dante dan Sofia ke dalam kamar.
Dante dan keluarganya berjalan menuju altar pernikahan. Dante sudah berdiri menunggu kedatangan Vanessa. Sementara keluarga yang lain duduk dibangku yang sudah di sediakan. Lima menit kemudian Vanessa datang dengan menggandeng lengan Mr. Danuatmadja. Diriingi lagu milik Westlife, beautiful in white Vanessa dan ayahnya melangkah pasti menuju ke arah Dante.

    Dante menyambut hangat tangan Vanessa yang kini sudah berpindah dari tangan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dante menyambut hangat tangan Vanessa yang kini sudah berpindah dari tangan ayahnya. Janji pernikahan itu di ucapkan hikmat. Dante sudah mengikrarkan janji pernikahannya pada Vanessa di saksikan para hadirin yang datang. Giliran Vanessa mengucapkan janjinya pada Dante. Setelah itu, Dante membuka kain tipis yang menutupi wajah Vanessa dan mencium keningnya. Tak lupa Dante juga memasangkan cincin bermata ruby di jari manis wanita yang saat ini sudah sah menjadi istrinya itu.
Para hadirin tampak berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah sembari melemparkan kelopak mawar pada mereka. Upacara pernikahan sudah hampir selesai selanjutnya, akan ada resepsi pernikahan disebuah hotel bintang lima.

Fairmont Hotel

       Acara di lanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara di lanjutkan. Vanessa sudah mengganti gaun pernikahannya dengan sebuah gaun malam berwarna maroon. Sekilas mereka tampak serasi, seperti kata orang - orang yang menghadiri pesta. Satu persatu tamu memberi selamat pada pasangan pengantin baru itu.
"Selamat ya baby... Akhirnya kamu mendapatkan apa yang kamu mau" Ucap salah seorang sahabat Vanessa, Clairine.
"Terimakasih. Aku juga gak nyangka akhirnya aku jadi istri Dante" Ujar Vanessa bersemangat.
"Jadi, mau honeymoon kemana nih?" Tanya Clay.
"Rencananya sih keliling Eropa. Ya kan sayang? Sayang... sayang" Vanessa membuyarkan lamunan Dante.
"Eh. Maaf. Aku ngelamun ya." Jawab Dante kikuk.
Vanessa menarik Dante pada sebuah meja bulat dan mengajaknya duduk.
"Kamu kenapa sayang? Kamu gak seneng ya kita menikah? Bukannya ini impian kita berdua?"
"Aku senang kok selama kamu senang Vanessa"
"Kalau kamu senang kenapa kamu ngelamun?"
"Mungkin aju kecapekan nih. Seharian belum istirahat. Abis pemberkatan tadi kita kan langsung ke hotel buat resepsi. Jadi mungkin aku butuh istirahat aja."
"Beneran?"
"Iya Vanessa. Beneran"
"Kenapa sih kamu selalu memanggilku Vanessa lagi Vanessa lagi. Sekarang aku udah jadi istri kamu, sayang. Kamu masih belum bisa melupakan Delila?"
Dante tersentak mendengar nama Delila disebut.
"Okay.. Sss.. Sayang. Aku akan memanggilmu dengan sebutan sayang. Tapi tolong, jangan pernah kamu sebut - sebut lagi nama Delila. Kita sudah menyakitinya."
"Okay. Okay. Aku minta maaf. Tapi aku sama sekali tak pernah merasa kalau aku sudah menyakitinya Dante"
"Iya. Aku lupa bahwa kau adalah seorang wanita tak berperasaan, makannya kau tak sadar bahwa kehadiranmulah yang membuat Delilaku pergi. Ini sungguh bukan pernikahan impian kita, ini impianmu." Ucap Dante dalam hati.

🍵🍵🍵



I Love You, Just The Way You Are. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang