This Years Santa is Him

Mulai dari awal
                                    

Soojung menampilkan senyum paling menawannya, dalam hati dia memanjatkan doa agar salah satu dari tiga pasangan itu akan memilih untuk mengadopsinya.

Tapi tahun ini kembali bukan tahunnya.

Api berkobar di dalam perapian, di sebelah perapian berdiri sebuah pohon natal yang malam kemarin baru saja dihias oleh anak-anak di sini.

Soojung duduk di lantai berkarpet menyandar ke sebuah kursi panjang dekat pohon natal. Dia memeluk lutut sambil menatap perapian dan pohon natal di hadapannya bergantian.
Mungkin aku kurang cantik? Atau senyumku tidak terlalu manis? Atau aku tidak semenarik Seulgi? Kenapa mereka lebih memilih Seulgi dari pada aku untuk mereka adopsi?

Hanya itulah isi pikirannya sejak tadi. Seulgi, salah satu anak berumur delapan tahun dan seorang bayi kini sudah bersama keluarga barunya. Beruntungnya mereka bisa merayakan natal tahun ini bersama keluarga baru mereka.

Suara pintu ruang menonton tv berderit lambat. Soojung langsung menoleh ke arah pintu dan terkejut saat melihat seorang pria dan beberapa tumpuk kotak hadiah yang pria itu bawa di tangannya hingga menutupi sebagian wajahnya.

Pria itu mengintip dari balik kotak-kotak yang dibawanya.

"Seharusnya tempat ini sudah sepi. Kenapa kau masih di sini?" Tanya pria itu.

Soojung mengalihkan kembali tatapannya ke arah perapian lalu bergumam. "Aku sedang menunggu santa."

Pria itu, Jongin, meletakan tumpukan hadiah yang tadi dibawanya di dekat pohon natal lalu duduk di samping Soojung sambil terkekeh pelan.

"Kau sudah terlalu besar untuk mengatakan itu. Aku berhenti percaya santa sejak usiaku tujuh tahun." Ucap Jongin.

Kim Jongin. Salah seorang dari empat anak berusia tertua yang tersisa di panti asuhan ini bersama dengan Soojung, Sehun, dan Baekhyun.

Soojung diam tidak menanggapi ucapannya. Gadis itu hanya menatap perapian dengan khusyuk. Jongin mengalihkan tatapannya ke perapian lalu menatap Soojung kembali.

Lalu Jongin memeriksa setiap kotak yang tadi di bawanya, mencari satu kotak hadiah dengan nama Soojung di atasnya.

"Nah," Jongin menyerahkan satu kotak hadiah pada Soojung. "Ini hadiah mu."

Soojung mengambil hadiah itu lalu menatap Jongin.

"Aku mendapat giliran menjadi santa tahun ini. Tugas santa setiap tahunnya yaitu meletakkan dan menata hadiah-hadiah ini di malam natal tepat tengah malam. Tahun kemarin Sehun yang terpilih, kudengar kau yang akan terpilih tahun depan."

Soojung hanya menatapnya dan mengangguk kecil. Dia lalu membuka hadiahnya dan tahun ini dia mendapat sebuah sweeter baru berwarna merah. Senyum Soojung mengembang, dia suka warna merah.

"Terima kasih." Ucap Soojung.

"Ibu panti yang membelinya, aku hanya membantu membungkus dan meletakkannya di sini," Ucap Jongin sambil tersenyum kecil. "Mau bantu aku menata hadiah di bawah pohon natal? Aku janji akan membantumu tahun depan."

Soojung mengangguk semangat. Mereka menata hadiah-hadiah itu dan meletakan milik Baekhyun dan Sehun di tempat yang paling sulit di temukan di dalam pohon natal itu. Mereka berdua tertawa membayangkan kehebohan Baekhyun besok.

Selesai menata hadiah mereka kembali duduk menyandar menatap perapian dan pohon natal.

"Ini sudah hari natal. Selamat natal, Soojung." Ucap Jongin.

"Ya, benar. Selamat natal, Jongin."

Mereka saling menjabat tangan sambil tersenyum cerah.

"Kau bilang kau sedang menunggu santa. Apa sebenarnya yang ingin kau pinta pada santa jika kau bertemu dengannya?" Tanya Jongin.

Soojung diam menatap Jongin cukup lama, berpikir. Lalu dia mengalihkan tatapannya kembali ke perapian.

"Apapun. Aku ingin celana Jeans, aku ingin jam tangan, aku ingin gaun indah, aku ingin kereta kuda, aku ingin mahkota, aku ingin seorang pangeran yang selalu memberiku ciuman selamat tidur, aku ingin ... keluarga." Jawab Soojung.

"Permintaanmu terlalu banyak. Santa hanya akan mengabulkan satu. Pilih salah satu."

Soojung tertawa kecil lalu menghadap ke arah Jongin untuk memprotesnya.

Tapi dia membeku saat tiba-tiba wajah Jongin sudah berada di hadapannya saat dia menoleh dan bibir mereka bertemu, hanya menempel. Mata Soojung membulat merasakan kehangatan dan kelembutan bibir Jongin di bibirnya dan jantungnya berdebar cepat. Sementara itu mata Jongin tertutup rapat.

Soojung ingin menutup matanya juga, tapi seluruh tubuhnya membeku. Dia tidak bisa menggerakan satu pun jari-jarinya.

Jongin menjauhkan wajahnya dan membuka mata.

"Aku tidak bisa mengabulkan semua permintaanmu, dan aku juga bukan pangeran. Tapi aku santa tahun ini, dan aku akan mengabulkan satu permintaan yang pertama datang padaku." Ucap Jongin.

Soojung hanya bisa menatap pria di hadapannya dengan bingung. Pipinya sudah sewarna sweeter barunya sekarang.

"Selamat tidur." Lanjut Jongin. Lalu dia berdiri dan meninggalkan ruangan itu tanpa menoleh kebelakang lagi.

Meninggalkan Soojung yang masih terdiam membeku di tempatnya memeluk kotak hadiah natal miliknya.

- Aku ingin seorang pangeran yang selalu memberiku ciuman selamat tidur, -

Santa tahun ini mengabulkan permintaanku. Batin Soojung.

                        ~♥~

[KAISTAL'S DRABBLE COLLECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang