"Daniel, aku gugup. Aku takut," bisik Kayla.

"Tenanglah. Kita tidak sedang berperang jadi jangan takut. Kau sempurna. Dari rambut sampai heels yang kau gunakan," kata Daniel meyakinkan Kayla yang berjalan di sampingnya sambil terus memeluk satu lengannya.

Para pria di ruangan itu mulai menatap Kayla. Daniel tahu apa yang mereka pikirkan. Daniel akui kalau gaun yang ia berikan Kayla sedikit terbuka. Dengan belahan di sebelah kanan yang panjangnya sampai di atas lutut Kayla sehingga kakinya terekspos bebas, pria mana yang tidak terpanggil pikiran kotornya jika melihat itu. Daniel mulai tidak suka dengan tatapan yang terus mengikuti Kayla. Ada rasa tak rela dan.. Entahlah.

"Dugaanku benar. Gaun ini terlalu terbuka. Semua orang menatapku dan aku tidak suka itu," keluh Kayla sedikit berbisik saat ia sudah sampai di meja khusus yang disediakan untuk Daniel.

"Kau kira aku suka? Aku tidak rela mereka melihat tubuhmu. Ini salahku. Seharusnya aku tidak membeli gaun itu," ucap Daniel. Bahkan saat mereka sudah duduk pun, Kayla masih saja jadi incaran mata pria-pria itu. Daniel menatap tajam setiap pria yang menatap Kayla. Sadar akan tatapan Daniel, mereka langsung mengalihkan tatapannya itu.

"Baik, kita persilahkan kepada tuan Daniel William selaku pemilik William Group untuk menyampaikan ucapan terimakasihnya," ucap MC yang berada di atas panggung.

"Aku akan kembali. Tunggu aku," ucap Daniel berbisik di telinga Kayla.

Daniel mulai berbicara di atas panggung sementara Kayla hanya memperhatikannya dengan tatapan malas.

"Hanya itu yang ingin saya sampaikan. Saya harap proyek kerja sama ini akan berjalan lancar," ucap Daniel dengan nada tegas. "Satu lagi. Kumohon berhentilah menatap istriku. Terimakasih"

Kata-kata Daniel itu membuat kantuk Kayla seketika menghilang. Ia tidak yakin apa Daniel mengucapkan itu. Tapi, suara Daniel itu terdengar jelas di telinganya.

"Apa yang kau ucapkan barusan?!!" protes Kayla saat Daniel sudah berada di sampingnya.

"Aku menyampaikan permintaanmu dan permintaanku. Ada yang salah?" balas Daniel santai.

"Kau benar-benar sudah tidak waras, Daniel," gerutu Kayla lalu membuang tatapannya ke sembarang arah.

"Kayla?"

"Emm," balas Kayla tanpa melihat Daniel.

"Boleh aku?"

"Apa?" seketika Kayla langsung menatap Daniel dan saat itu juga Daniel dengan tiba-tiba mengecup bibirnya.

"Terimakasih," ucap Daniel lalu tersenyum kepada Kayla yang kini diam mematung. Matanya membulat dan bibirnya seakan tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Jantungku berhenti berdetak," batin Kayla.

"Kau baik-baik saja?" tanya Daniel yang mulai khawatir karena Kayla tak kunjung bergerak.

"Aku ingin pulang," ucap Kayla lalu berlari kecil meninggalkan Daniel yang masih duduk dengan raut wajah bingung.

***

Kayla tersentak saat Daniel membuka pintu. Kayla yang awalnya sedang duduk di atas tempat tidur langsung bangkit dari posisinya itu.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now