5. Flashback

Mulai dari awal
                                    

" Lavennica, apa kau sudah punya pacar? " tanya evan sambil tersenyum. Lavennica menatap ke arah Evan dan menggeleng perlahan.

" Benarkah? padahal kau cantik dan manis. Siapa saja pasti akan tertarik padamu." Kata evan lagi.
Entah mengapa itu membuatku merasa muak dengan evan.

" Yah, termasuk Evan dan aku" kali ini roberth yang berbicara sambil tersenyum.

Aku sungguh tidak tahan lagi. Mereka secara terang-terangan menggoda vennica dan gadis itu hanya diam saja.

" Jangan bilang kalian tertarik dengan bocah SMP? " kata-kataku keluar begitu saja. Sontak Evan, Roberth dan vennica menatap kearahku.

" Ayolah, mereka masih bocah polos. Kalian pasti akan dibuat repot karena tingkah mereka yang masih seperti anak-anak. Belum lagi tingkah mereka yang manja dan merengek-rengek seperti anak kecil. Aku saja sudah tidak tahan melihat mereka yang manja. Benar-benar menyusahkan." kataku mencoba membuat Evan dan Roberth menjauh.

Mereka hanya diam termasuk vennica yang raut wajahnya tampak berubah. Vennica perlahan mulai pergi tanpa berbicara sepatah katapun padaku.
apa aku keterlaluan? sial. Vennica pasti marah padaku.

" Hei bung, kau keterlaluan. Kau menyakiti perasaannya." Roberth berbicara padaku sedangkan Evan hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seakan itu semua salahku.

Aku hanya menatap mereka dengan tatapan dingin lalu berlalu pergi. Sungguh, aku kesal dan marah sekarang.

Kucari sosok lavennica yang ternyata sedang masuk ke dalam rumah kami.Aku lalu bergegas menyusulnya. Aku tidak peduli lagi dengan teman-temanku yang datang. Yang kupikirkan sekarang hanya gadis itu.

Dia berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamar ivannie.
Aku tahu ivannie tidak ada disana karena tadi aku melihatnya sedang berbicara dengan papaku.

Aku lalu menyusul dan masuk ke dalam kamar ivannie. Kulihat gadis itu sedang menatap ke arah luar jendela. Kamar jendela ivannie menghadap ke taman, jadi aku tahu apa yang sedang dilihat oleh gadis itu.

Aku lalu menghampirinya dan berdiri di sampingnya. Dia menoleh sebentar ke arahku kemudian mengalihkan tatapannya lagi ke arah luar jendela.

" Maafkan kata-kataku barusan." kataku sambil menatap lurus ke arah luar jendela. Gadis itu tidak bergeming dan tetap menatap lurus ke arah jendela.

" Aku hanya tidak mau kau terpancing dengan kata-kata mereka vennica. Mereka itu bukan orang baik dan mereka tidak bisa dipercaya." kataku lagi.

Gadis itu menatap ke arahku dengan wajah datar.

" Yah, gadis manja, polos dan menyusahkan ini tahu mana yang baik dan mana yang tidak."

Entah mengapa aku menjadi sedikit kesal mendengar kata-kata vennica barusan. Aku tahu gadis itu menyinggung perkataanku waktu di taman.

" Dengarkan aku!" kataku sambil menarik pundaknya agar dia tetap menatap ke arahku. Dia terlihat sedikit kaget karena suaraku yang sedikit besar.

" Mereka itu tidak benar. Jangan pernah kau ikut dengan mereka. Aku berkata seperti ini karena aku peduli padamu." kataku sambil menatap matanya. Kedua tanganku masih memegang pundaknya erat.

" Oh ya? Aku jadi penasaran ingin ikut dengan mereka." kata gadis itu menantang. Entah mengapa aku merasa ada yang berbeda dengan dirinya.

Gadis ini tidak mengerti kalau mereka itu berbahaya. Aku tidak bisa berpikir jernih dan langsung menghimpit vennica ke tembok.
Kupegang kedua tangannya sehingga dia tidak bisa kabur.

" Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" kata gadis itu sambil menarik narik tangannya tapi percuma karena aku memegangnya dengan erat. Aku mendekatkan wajahku ke arahnya.

Kulihat gadis itu mulai takut dan memejamkan matanya. Aku kemudian melepaskan tangannya karena gadis itu mulai menangis.

Dia menunduk sambil memegang tangannya yang kemerahan bekas genggamanku.

" Itulah yang akan terjadi jika kau ikut dengan mereka. " kataku mengancam.

" Sudah kubilang kalau kau itu menyusahkan." kataku dingin lalu berlalu pergi meninggalkannya sendiri.

flasback off

Sial. Andai saja aku tidak berkata seperti itu waktu itu. Andai saja aku tidak membuatnya takut. Pasti dia tidak akan membenciku.

Aku lalu teringat kata-katanya barusan.

" Aku akan merahasiakan hal yang kau sebutkan tadi. Kita bisa pura-pura ber-acting didepan ivannie dan kedua orangtuamu. Tapi diluar hal itu kau harus menjauh dariku dan anggap saja kita tidak saling mengenal"

Kata-kata itu tergiang ditelingaku. Apa aku harus mengikuti kata-katanya untuk menjauh darinya?
Tidak. Kalau seperti ini dia akan tetap membenciku. Entah mengapa aku merasa gadis itu merahasiakan sesuatu dariku.

Tidak. Aku tidak akan menjauh darimu vennica. Tidak lagi dan tidak akan pernah.

Bersambung~~
jangan lupa vote dan komennya ya guys... :-). Maaf kalau masih ada kata yang salah....

ini ada beberapa pict, anggap saja lavennica cruel.

ini ada beberapa pict, anggap saja lavennica cruel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Me LerrieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang