"Loe darimana lan, sama Bintang?" Tanya Anya penuh selidik
"Tadi gue minta temenin ke TU" ucap Bintang bohong lalu mengedipkan mata kearah Bulan, Bulan yang merasa diberikan Kode dengan kepekaan super duper sangat tinggi merespon dengan anggukan kearah teman-temanya
"Ini kenapa lagi cengeesan?" Tanya Rahma dengan menautkan kedua alis lebatnya
"Nggak" ucap Bulan lalu duduk dikursinya dengan senyum yang selalu mengembang dibibirnya
--/--
Lonceng tanda semua pelajaran telah usai sudah bebunyi kurang lebih 30 menit yang lalu. Tapi Bulan masih berada didalam kelas untuk menunggu sekolah sepi ditinggali penghuninya. Nah... barulah Bulan beranjak dari kelasnya
"Udah sepi"
ucap Bulan lalu dengan sigap membereskan alat tulis dan buku dan memasukanya kedalam tas sandangnya. Bulan sempat sesekali menoleh kearah samping yang mendapati Bintang masih setia dengan mimpi dan iler yang hampir menetes dari sudut bibirnya. Tanganya lalu terulur hendak membangunkan Bintang, tapi baru saja hendak membangunkan Bintang, dorongan pintu dengan begitu keras terdengar membuat Bulan mengurungkan niatnya untuk membangunkan Bintang."Eh loe, loe gak bisa lari dari gue" ucap seseorang yang pernah sangat dekat dengan Bulan yang kini sekedar tersenyum saat bertemu seakan sangat sungkan dan mungkin itu tidak pernah terjadi lagi.
Bulan hanya diam menyadari keberadaan Alexa yang tepat 1 langkah berdiri didepanya.
Bulan bukan takut untuk melawan Alexa. Bukan... tolong singkirkan pikiran dangkal kalian, Bulan tidak sepengecut dan serendah itu.
Bulan hanya tak mau membuat Alexa kembali membuka topeng cadangan saat Bulan mulai bertindak. Bulan tak mau kehilangan dunianya yang mulai berwarna sekarang, cukup dunianya yang penuh warna dan dihiasi tawa hilang karnanya. Dan tidak untuk sekarang, ada saatnya Bulan menjawab bahkan menampar kemunafikan Alexa dibalik paras cantiknya. Sekarang bulan hanya menunggu momentum dan perlu sedikit bersabar untuk mencapai kemenangan.Layaknya permainan catur, kita harus memainkan keseluruh dari perajurit sampai menteri agar dapat memakan lawan tanpa mengorbankan nyawa seseorang.
Dan layaknya karang yang diterjang ombak, tidak akan hancur walau diserang berkali-kali
Bintang yang menyadari keberadaan Alexa, membuat Bintang berdiri tak lupa mengelap iler yang hampir menetes jika tidak segera dihapus. Sekarang Bintang melihat Bulan dan Alexa saling berhadap dengan Bulan yang menunduk, entah karna takut atau tak mau membuat masalah semakin merongak, Bintang pun tak tau sebabnya
"Loe gak usah pakek topeng lan! Satu sekolah tau kalo loe itu udah ancur! Gak perlu sok insaf sekali trouble maker tetep trouble maker! Sekali Buntang tetap buntang gak akan berubah kupu-kupu cantik!" Bentak Alexa dengan menujuk kearah Bulan.
Bulan terlihat tak terima dengan mengepal tanganya dengan kuat, Bintang tau Bulan tak terima dengan tuduhan yang dilayangkan oleh Alexa terlihat semena-mena dan tak beradab.
Bintang yang melihat kejadian itu sedari tadi, dan mencermati tiap detail kata-kata yang dilayangkan oleh Alexa, menurut Bintang tak seharusnya Alexa bersikap berlebihan seperti ini.
"Terkadang, manusia gak pernah ngaca kalo yang mereka lontarkan itu bakalan jadi boomerang bagi mereka, layaknya kotoran yang keluar saat terdesak, itulah yang loe lakukan sekarang Alexa" ucap Bintang dengan penekan pada kata kotoran "gak guna!" Bintang sengaja menjeda supaya Alexa menyadari kesalahanya dan segera menarik kembali ucapanya.
"Ohh sekarang Bulan udah punya hero" ucap Alexa dengan menoleh kearah Bintang yang berdiri disamping Bulan
"Loe gak papa?" Tanya Bintang dengan menunduk kearah Bulan .
Bulan menggeleng tanda tidak ingin Bintang berpikiran bahwa Bulan orang yang lemahBintang membuang nafas kasar lalu menggengam tangan Bulan lalu keluar dari ruang kelas meninggalkan Alexa yang sedang mematung ditempatnya.
Bintang membawa Bulan menuju parkiran. Bintang mengeluarkan kunci mobil dari saku celana abu-abunya. Melepaskan genggaman tanganya dari Bulan, Bintang sempat menoleh mengisyaratkan agar Bulan menunggu Bintang.
"Loe tunggu disini, gue ambil mobil dulu" ucap Bintang lalu berlari menuju mobilnya.
Vomment 🙈
Kalo suka yaaaJangan lupa juga follow ig aku @mlnddwchy__
Kok jadi promosi gini
Yaudah deh... tunggu next partnya oke!!!Bye! Cayooo
KAMU SEDANG MEMBACA
HeartBeat
Teen Fiction"Apa salahku? Berdebar saat melihat kau dari kejauhan? Apa memang ini sudah garis tanganmu yang selalu hadir tanpa diminta? Apa salah jika debar jantungku melambangkan kepedulian?" Ujar Bulan "Itu bukan kepedulian, tapi ketulusan hati, yang tak mau...
(5)Action!
Mulai dari awal