| 1 |

36 2 3
                                    

d e d i c a t i o n s
BrainlyWriters & oeyfatimah

*

"Michaela, kemana saja kamu? Kenapa lama sekali di toilet?" tanya Miss Emma ketika Nelle baru saja menginjakkan kakinya di kelas.

Nelle menatap langit kelasnya, mencari alasan yang masuk akal. Akhirnya ia berkata, "Maaf, Miss. Tadi—eh, um, tadi saya sempat bertemu Mr. Steve, lalu ... lalu saya lihat dia sedang kesusahan, akhirnya saya membantunya membawa buku-buku bawaannya ke perpustakaan. Setelah itu, saya baru kembali. Maaf kalau saya terlalu lama, Miss Em,"

Miss Emma mengangguk mengerti, lalu tersenyum. "Kalau begitu, silakan duduk, Michaela."

Nelle mengangguk, lalu duduk di tempatnya setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih. Di tempat duduknya, Nelle menghembuskan nafas antara lega dan merasa bersalah. Lega, karena Miss Emma percaya dengan alasan Nelle. Merasa bersalah, karena alasan tadi seperempatnya bohong—yang benar hanya tadi ia bertemu Mr. Steve.

Tadi sebenarnya Nelle izin ke toilet karena gelangnya yang tiba-tiba mengeluarkan sinar—artinya ada panggilan dari agent zero. Sinar yang tadi keluar adalah warna merah, berarti sangat sangat penting. Nelle tidak boleh mengabaikannya. Ternyata Nelle baru saja mendapat misi baru, misi akan diberitau saat Nelle menampakkan dirinya di kantor WYN. Tentu Nelle sangat bersemangat karena ini adalah misi keduanya. Jadi rencananya, setelah pelajaran Miss Emma berakhir, Nelle akan bolos dengan alasan tidak enak badan.

"Nelle, kau harus tau. Selama kau menghilang, Blake mewawancarai aku terus!" ujar Ivy, teman sebangku Nelle, menggebu-gebu.

Nelle mengerutkan keningnya, lalu mengarahkan pandangannya ke Blake. Yang didapati Nelle saat ini adalah Blake yang juga sedang menatapnya. Secepat kilat Nelle membuang mukanya. Bukan apa-apa, Nelle memang dari awal tidak tertarik dengan Blake. Walaupun tampan dan cerdas, entahlah, Nelle tidak tertarik.

"Juga, tadi ada Kak Ariel datang ke sini," lanjut Ivy. Ariel adalah kakak kelas mereka yang masuk ke kategori tampan, dan satu ekskul dengan Nelle.

"Oh ya? Untuk apa?" tanya Nelle penasaran.

"Dia ke sini mencari kamu, katanya sih, ada yang ingin diomongkan tentang ekskul," jawab Ivy, "Tetapi menurut aku, Nelle, dia hanya ingin modus."

Nelle tertawa. "Kau terlalu sering berpikir yang seperti itu, Ivy. Mana mungkin Kak Ariel seperti itu kepadaku?"

"Dan kau terlalu sering merendah, Lynnelle. Lelaki mana yang tidak memodusimu?"

Pasrah, Nelle hanya menghembuskan nafasnya dan mengabaikan perkataan teman satu-satunya itu. Sebenarnya Nelle sedikit setuju dengan pernyataan secara tidak langsung Ivy. Memang benar kalau kenyataannya banyak lelaki di sekolahnya tertarik dengan Nelle padahal ia bukanlah magnet.

Semua warga sekolahnya pasti mengenal Lynnelle Michaela. Dari tukang sapu, sampai ketua yayasan. Nelle dikenal dengan sikap-sikap positifnya. Semua orang menyukai sifatnya yang kalem, baik, sopan, dan ramah. Mungkin hanya orang-orang yang cuek atau iri padanya yang tidak setuju dengan itu. Nama lengkapnya saja memiliki arti cantik. Otak yang pintar pun tidak terlewat darinya. Tidak hanya pintar dalam pelajaran dan memikat hati orang-orang, Nelle pun pintar dalam menyembunyikan. Contohnya, ia pintar menyembunyikan bahwa setelah menjadi gadis feminin di sekolah, ia berganti profesi menjadi agen rahasia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mission: Taking Off the MaskWhere stories live. Discover now