Aku sedang berpikir tentang waktu yang tak pasti, tentang hari yang akan kulewati, tentang ruang yang kita cipatakan. Sejenak, biar kutuliskan.
1. Kemudian kamu berpikir tentang selamanya yang kamu janjikan, merenungi waktu tak pasti yang sudah kamu umbar tentang keberadaanmu.
2. Perihal selamanya, kau terka sampai kapan waktunya kau hitung detik menit yang berlalu, sampai akhirnya sadar selamanya bisa kapan saja berhenti.
3. Kau bilang selamanya ingin bermain, mengasikkan diri dengan hiburan, nyatanya kau masih adap pekerjaan, waktu selamamu hilang sekejap kerja.
4. Kau bilang selamanya ingin hidup di dunia,beberapa waktu lagi kau tinggalkan dunia, akhirnya selamamu berhenti bersama malaikat yang menjemput.
5. Kau bilang selamanya akan jadi baik, kemudian kau kesal dan membunuh sesorang, selamanya pergi bersama nyawa yang kau regang.
6. Kemudian selamanya bagimu adalah cinta, setelahnya cinta mengecewakan, membuatmu kalut, selamanya berhenti sesaat, tak ingin lagi ada cinta.
7. Selamanya, waktu yang ku terka, sebaiknya nikmati segalanya sampai ia berakhir, selamanyaa berbatas waktu kapan saja.
8. Aku ingin denganmu selamanya, entah berapa lama, mungkin sebentar saja seperti senja yang memudar, atau mungkin sangat lama. Mungkin sangat lama sampai nanti sangkakala, atau mungkin sampai nanti, iya nanti saat tak lagi ada kita dihati.
9. Perihal selamanya denganmu, selamat menikmatinya, entah suka atau duka, entah tawa atau sengsara, mari menghabiskan selamanya bersama.T
10. entang selamanya, sampai jumpa nanti pada akhirnya, entah kapan, biar nanti kita cari tahu, selamanya aku ingin denganmu, selama yang aku bisa.
11. Karna denganmu selamanya pasti akan menyenangkan, entah akhirnya menyedihkan, atau mungkim tetap membahagiakan.Perihal selamanya, bagiku adalah kamu.
Bandung, 25 September 2015 13;41
