1. Rumor

18.8K 1.2K 18
                                    

Haloo semuanya. Hidden Eyes hadir lagi dengan versi baru. Kalian bisa baca ceritanya sampai tamat di akun baruku di platform FIZZO dengan judul : Dirga, Jadilah Milikku.

Ceritanya bakal lebih seru, loh! Mampir ya, teman-teman! Terima kasih banyak. Banyak love buat kalian!


Hari ini, hidup Aleeya resmi berubah.

Kenyamanan yang selama ini dia dapatkan selama tinggal di Jakarta bersama Ayah, kini berakhir sudah. Aleeya harus menerima kenyataan bahwa dia sekarang sekolah di SMA Palawiija, sekolah kumuh yang bangunannya nyaris bobrok, dengan siswa-siswa ndeso yang cara pikirnya juga ndeso. Meski begitu, Aleeya enggak akan menyebut nasibnya ini sebagai musibah, melainkan anugerah. Aleeya enggak akan repot-repot dimarahi meski enggak berangkat sekolah, kan?

Setidaknya itu yang Aleeya pikirkan sebelum Bibi menjewer telinga Aleeya sampai memerah. "Lea, kamu enggak buta angka, kan? Kamu tahu ini udah jam berapa? Kenapa belum ganti seragam?"

"Iya-iya Bi. Ampun deh. Ini Lea ganti baju dulu." Aleeya meringis. Dia berhasil lepas dari jeratan bibinya yang super galak dan sadis.

Tubuh tambunnya yang berbalut daster kembang-kembang itu berkacak pinggang. "Karena ini hari pertama kamu, biar Bibi anterin," katanya, dengan nada tak terbantahkan. "Abis ganti baju langsung turun sarapan."

Benar. Karena Aleeya sudah dibuang Ayah ke pelosok desa, maka Aleeya enggak punya pilihan selain menuruti Bibi agar bisa bertahan hidup. Mental Aleeya harus setebal baja agar dia enggak berubah gila.

Karena Bibi cuma minta Aleeya buat ganti baju, maka dia cuma ganti baju, sikat gigi, dan cuci muka seadanya, kemudian menyemprotkan parfum ke seluruh tubuh. Benar. Aleeya memang sejorok ini. Salah siapa enggak ada air hangat buat mandi. Bibirnya mengulas seringai. Aleeya enggak merasa perlu menampilkan image anak sekolah baik hati, lucu nan lugu di hari pertamanya sekolah.

Dia kan, bukan tokoh utama cewek yang kalem.

Alih-alih menyisir rambutnya dengan baik dan benar, Aleeya justru mencepol rambutnya tinggi-tinggi. Dia menatap puas penampilannya di cermin sekali lagi, kemudian turun ke bawah untuk mengikuti titah sang Bibi, penguasa rumah ini.

Oh, iya. Aleeya pasti belum cerita. Di sini, dia cuma tinggal berdua dengan sang Bibi. Suami Bibi sudah meninggal dunia, sementara kedua anak cowoknya sudah menikah dan memilih tinggal di kota besar. Meski begitu, mereka cukup berbakti dengan mengirimkan Bibi sejumlah uang setiap bulan.

"Lea, kamu enggak pernah keramas sama nyisir rambut, ya?" tanya Bibi setelah melihat penampilan Aleeya. "Rambutmu ngembang gitu kayak singa. Kamu enggak boleh sekolah dengan penampilan kayak gitu. Sini, Bibi rapihin dulu."

Kalimat yang dikatakan dengan nada ancaman itu, seketika membuat nyali Aleeya menciut. Kemudian saat Bibi mulai menyampaikan wejangan-wejangan tentang bagaimana cara untuk bersikap baik di sekolah baru, Aleeya sengaja menulikan kupingnya.

Aleeya mengakui kalau Ayah itu luar biasa.

Enggak ada hukuman yang lebih berat bagi Aleeya selain diasingkan ke rumah sang Bibi. Aleeya jadi bertanya-tanya. Jangan-jangan, dia adalah titisan rapunzel?

***

Aleeya tahu. Senyumnya sekarang pasti terlihat seperti psikopat gila. Banyak yang bilang begitu. Kata mereka, kalau enggak ikhlas, lebih baik Aleeya enggak usah tersenyum saja. Karena Aleeya sungguh, terlihat mengerikan. Ekspresi murid-murid di depan Aleeya juga mengatakan hal yang sama. Citra anak baik yang diinginkan Bibi, sampai kiamat pun enggak bisa Aleeya turuti.

"Silahkan pilih bangkumu sendiri, Aleeya. Pilih yang kosong," kata sang wali kelas, Pak Trian.

Sebenarnya ada bangku kosong di samping seorang cowok yang sejak jadi hanya menundukkan kepala sambil menatap buku. Namun, karena aura di sekeliling cowok itu lebih menyeramkan dari rumah hantu, Aleeya memilih duduk di bangku paling belakang, sendirian. Surga yang nyaris mustahil ditemukan di sekolah mana pun. Lokasi paling strategis untuk tidur saat jam pelajaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden Eyes (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang