"Lo tau? Itu semua bukan karna gue lo gak dapet pacar. Bukannya gue mau ngebela diri dan bukannya gue mau mojokin elo di sini. Tapi, itu semua karna elo terlalu egois. Elo terlalu malas mikirin perasaan dan permasalahan orang lain. Itu kenapa setiap orang yang deket sama lo pasti naksir juga sama gue karna gue yang akhirnya bantu hubungan lo kalo lo ada masalah."

"Tapi Jenn..."

"Di sini bukan gue yang terlalu terang tapi elo yang buat diri lo sendiri jadi gelap. Elo dan gue bisa sama sama terang atau bahkan lo bisa lebih terang dari gue. Kuncinya buang ego lo Jisoo."

Aku menanggapi dalam dalam kata kata Jennie. Entah kenapa semua kata kata Jennie emang benar. Aku terlalu egois bahkan aku menganggap sahabatku sendiri sebagai penyebab nasib jomblo ku. Astaga Jisoo!

Aku menatap Jennie dalam dalam.

"Maaf." Ucap Jennie pelan.

Aku langsung meluk Jennie.

"Lo gak perlu minta maaf. Gue yang bodoh gue nyalahin nasib gue yang sial ini ke elo. Padahal nasib ini semua karna sifat gue sendiri."

Aku melepaskan pelukanku.
"Kayaknya gue harus ngomong ke kak Jin deh." Kataku.

Jennie tersenyum.

/Jennie pov/

Setelah sekian lama akhirnya aku bisa ngungkapin semua ini ke Jisoo.

Setelah pelajaran pertama berakhir Jisoo langsung nyari kak Jin.

Aku berjalan ke taman sambil main hp.

Gubrak!

Oh god! Hp ku jatuh!

Aku langsung mencari oknum yang menabraku dan membuat benda mati kesayanganku ini mencium tanah!

"Eh.. sory ya? Gue gak sengaja.. sory banget yaa.." ucapnya sambil tunduk mengambil hp ku.

Lalu dia berdiri dan mengangkat wajahnya.

Wow! Ini manusia? Serius? Kok? Ganteng banget ya?

"Yah.. hp lo rusak deh kayaknya" ucapnya khawatir.

"Ya udah gue perbaiki deh ntar. Gak apa apa kan hpnya gue bawa dulu?"
Lanjutnya

"Ha? Eh.. eh.. gak usah ntar gue perbaiki sendiri aja" gagap segala lagi!

"Gak bisa gitu dong. Kan gue yang ngerusakin."

"Yaa.. terserah elo sihh"

"Ok. Lusa gue bawa ni hp. Kelas lo yang mana?"

"Gue X-C."

"Ok. Eh.. ngomong ngomong gue Hanbin. Elo?" Katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Jennie" kataku sambil membalas uluran tangannya.

Setelah kenalan dengan cogan tadi akhirnya aku balik ke kelas. Ngapain juga ke taman sendiri? Gak bawa hp pula. Duduk kayak orang goblok aja nanti di sana.

Hanbin. Kok gue kepikiran dia terus ya.

"Doooorrr!!!"

Njrr! Siapa sih tu?

Aku menoleh ke belakang dan...





Jimin.
Spontan muka malas ku langsung keluar.

"Paan sih lo?" Ucapku jutek.
"Habis lo ngelamun sambil senyum senyum gaje gitu. Nglamunin gue ya?"

PD amat sih ni orang.

"Gak." Balasku lebih jutek lagi.

Sebel banget tau gak? Tiap hari di samperin ke kelas kayak gini.

"Jenn?"

"Apa?"

"Kok lo tambah cantik ya?"

Spontan pipiku memerah. Astaga. Ni cowok maunya apa sih?!

Setelah lonceng akhirnya Jimin pergi. Dan Jisoo udah balik. Bukan dengan wajah senang tapi dengan pipi yang sembap.

"Jisoo? Lo kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Mungkin mereka sahabatan Jen. Tapi hubungan mereka sekarang bukan sahabat lagi. Melainkan lebih dari itu." Aku masih terus menyimak Jisoo.

/Author pov/

Jenjie gak ngerti apa yang Jisoo maksud sebenarnya?

Akhirnya Jisoo menceritakan semua kejadian tadi.

Flashback on

Saat itu Jisoo berjalan menuju kelas kak Jin. Dia melewati kantor dan melihat cewek yang gak asing di matanya.

Jihyo?-jisoo

Jisoo mencoba masuk ke dalam dan benar saja itu Jihyo. Saat dia akan keluar dari kantor dia di panggil oleh guru.

"Jisoo? Kamu bisa antar anak ini ke kelas X-A?" Jisoo cuma ngangguk ngangguk.

Waktu di perjalanan ke X-A Jisoo memberanikan diri untuk bertanya.

"Hay?" Kata Jisoo.
Cewek itu senyum

"Lo Jihyo kan?"

"Kok lo tau? Kita kan belum kenalan?"

"Oh iya. Gue Jisoo. Gue yang kemarin jalan sama kak Jin. Lo inget?"

"Ooh itu."

"Hubungan lo ap sama kak Jin?"

"Tadinya sahabat sekarang kami udah pacaran. Kita LDR an gitu. Dia di Korea gue di Amerika."

Apa?-jisoo

"Ooh gitu. I..ini kelasnya gue balik dulu ya?" Kata Jisoo dengan suara yang gemetar.

Jisoo memilih ke kamar mandi dulu dan menangis sejadi-jadinya.

Flashback off

"Jisoo. Gue gak tau mereka pacaran"

Jisoo senyum. Dan tidur di mejanya.



























Vote yaa...

I NEED YOU! (Revisi Besar-besaran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang