Uang Gopek 32

Mulai dari awal
                                    

"Serius? Sama uang gopek yang loe eh kamu tahan kan bey?" Ucap Ify semangat. Duh, itu apalagi kata bey di belakangnya, mulut Ify reflek tahu! Sial. Malah tadi nyebut elo lagi hampir aja keceplosan, Ify merutuk.

Rio terkejut mendengar kata terakhir yang gadis itu lontarkan. Asli, kenapa ini kaya beneran ya? Rio mulai baper lagi.

"Tuh kan Ify mah langsung ngerespon cepet kalau udah nyangkut uang receh. Aneh deh, loe tahu kak, kenapa Ify sampai segininya sama uang receh? Karena dia percaya sama omongan nenek-nenek tua yang ditemuinya waktu kecil. Kata nenek itu Ify harus menyayangi uang receh karena uang receh itu yang akan membawa Ify pada jodoh yang baik." Agni menjelaskan tanpa diminta.

Rio lagi-lagi terdiam mendengarnya. Diam-diam pemuda itu melirik Ify dari kaca spion Mobilnya. Seperti itukah? Apa mungkin.....

Ah, nggak mungkin, tapi kok, rentetan kejadian yang terjadi semuanya seperti kebetulan, kebetulan yang tak pernah disangka Rio. Bahaya Rio bener-bener baper sama kisah boongan ini gara-gara mendengar fakta dari Agni tadi.

Melihat Rio yang terdiam sambil diam-diam meliriknya Ify kesal kembali. 'Pasti ngejek gue deh tuh cowok, mungkin pikirnya gue aneh, iya sih emang percaya aja sama yang begituan, tapi serius gue juga nggak mau percaya cuma keadaan yang membuat gue percaya, entah dari mulai saat di mana gue ketemu sama nenek waktu itu gue jadi sayang uang receh hingga sekarang nggak bisa hilang.' Batin Ify.

"Serius yang kaya gitu? Wah berarti kita emang jodoh ya, kita kan ketemu gara-gara uang gopek kamu jatuh di depan kaki aku waktu itu." Ucap Rio tanpa sadar. Setelahnya pemuda itu merutuki ucapan refleknya. Hey, kenapa dia reflek mengatakan hal seperti itu? Jodoh? Dia ini apa-apaan sih ngawur ngomongnya, masa ia berjodoh dengan gadis tarzan itu?

Ify tersentak mendengar jawaban Rio. Nenek tua, harus sayang uang receh, akan dipertemukan dengan jodoh yang baik, jatuhnya uang gopek di depan kaki Rio, pemuda itu yang malah mengambil uang gopek tersebut dan tak mau mengembalikkannya pada Ify, lalu pembalasan dendam Ify yang mengaku pacar boongan pemuda itu, dan terakhir hari ini angkotnya mogok lalu pertemuan tiba-tiba mereka di tengah jalan hingga ia di sini sekarang di mobil pemuda itu.

Ini semua, apakah ini? Ify membatin jadinya. Bagaimana jika Rio pemuda yang dimaksud nenek itu? Nggak, pasti nggak mungkin, kata nenek Ify bakal ketemu cowok yang bakal menyayanginya dengan tulus, Rio rese nggak mungkin dia penyayang, dia aja malah maling uang gopek Ify kan? Udah gitu dia suka banget bikin Ify kesal, terus apa yang kayak gitu cowok baik-baik? Tapi kan Ify belum kenal Rio sebenarnya. Ya Tuhan ada apa dengan semua ini?

"Tapi kan kak Rio tukang selingkuh, kayaknya nggak mungkin deh," Agni sengaja menyindir.

Rio kembali ke alam bawah sadarnya. Sial. Mendengar tuduhan Agni Rio jadi kesal lagi. Dituduh selingkuh mament, paling kejam tuh sementara dia kan nggak ngelakuin hal itu, pacar aja nggak punya. Lagi pula kalau seandainya dia punya pacar, dia bakalan setia kali, nggak mungkin lah lirik kanan- kiri kasihan ceweknya!

"Sekarang udah aku putusin kok, aku baru sadar cuma Ify yang aku sayang di dunia ini." Balas Rio lebay.

Sumpah Ify enek dengernya! Apaan dia ngomong kayak gitu? Ify yang paling dia sayang? bukannya Ify yang paling dia benci?

"So sweet! Coba aja ya kak kita ketemunya nggak di saat kayak gini, loe ketemunya lebih dulu sama gue, mungkin aja loe jodoh gue."

'Belum tentu!' Batin Ify tak terima.

"Haha loe ada-ada aja deh, sayangnya waktu nggak buat gue ketemu sama loe sebelum gue ketemu sama Ify, mungkin gue emang ditakdirin sepupuan kalau sama elo." Jawab Rio skeptis.

Agni nggak rela sebenernya denger jawaban Rio itu. Tapi mau gimana lagi.

Ify ingin tertawa melihat Agni yang seperti itu, 'Rasain makanya jangan coba-coba lagi. Loe itu ditakdirin kalah saing sama gue' batin Ify sombong.

"Tapi kan, loe belum tentu jodoh sama Ify,"

Lagi, Agni masih terus saja menyerukkan ketidaksukaannya mengenai hubungan Ify dan Rio.

"Yang namanya jodoh kita nggak tahu, tapi selama gue mencintai seseorang gue akan mempertahankannya sebisa gue." Jawab Rio lagi dengan lugas.

Ify sedikit terkagum-kagum dengan jawaban pemuda itu. Kenapa ya kok dia tuh kayak beneran sih, dia juga terkesan membela Ify dari ocehan nggak penting Agni. Ah Ify apa yang loe pikirin sih dia cuma pura-pura tahu!

"Iya sih." Balas Agni singkat. Ah males ah nggak ada gunanya juga, kayaknya Agni emang harus nerima kalah saing begini.

Kemudian hening, Agni dengan kekesalannya yang jadi malas bersuara, Rio yang sedang berusaha menelaah hatinya yang entah kenapa jadi aneh begini, sementara Ify dengan pikirannya tentang pemuda itu yang ternyata pemuda itu berbeda dengan apa yang dipikirkannya.

Memang, seseorang tak pernah cukup kita kenali hanya dari beberapa pertemuan saja, namun untuk mengetahui bagaimana sifat aslinya, kita harus mengenalnya lebih jauh.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang