Why must we?

Mulai dari awal
                                    

Suara itu hilang.

"Tidak bisa kembali?" ucap Eunha.

"Menyalahi takdir?" tanya Sinb.

"Buku tua?" tanya Umji.

"Pasti ada penjelasan dalam buku itu Yuju" kata Nayeon.

"Ta-tapi, buku itu kosong. Aku udah pernah nyoba, tetep kosong" kataku.

"Masa sih?" tanya Sowon.

"Iya bener, bentar aku cari dulu" kataku.

"Eh, ikut dong"

Mereka semua ikut ke perpustakaan di rumahku yang gedenya segede taman balai kota.

"Nah ini" kataku memeperlihatkan buku itu.

Saat kami mengelilingi buku itu, buku itu dengan sendirinya melayang lalu terbuka halaman pertama. Dan anehnya sudah ada tulisan disitu.

"Loh kok aneh ya" kataku.

"Apa memang kita kunci buku itu?" tanya Jungyeon.

"Mungkin" kataku.

"Ju, itu tulisan apa coba?" tanya Momo.

"Ga tau. Tapi kenapa aku merasa bisa baca itu tulisan ya?" tanyaku.

"Semua ini aneh banget. Ini nyata apa mimpi ya?" tanya Sana lalu mencubit pipi Mina.

"Awww, sakit tau" kata Mina.

"Bukan mimpi!" kata Sana.

"Ju, coba baca" kata Sowon.

"Ga ah, ini sejarahnya. Kalau aku baca, kalian tidur lagi. Kan aku ga ngedongeng" kataku.

"Janji deh ga tidur" kata Tzuyu yang diikuti yang lain.

Yuju POV End

###

Dulu, dua kerajaan besar dipimpin oleh tujuh pangeran dari masing-masing kerajaan. Kerajaan itu ialah Kerajaan Timur dan Kerajaan Barat.

Kami para dewi, datang ke bumi untuk melindungi dua kerajaan itu dari perpecahan. Namun malapetaka terjadi saat kami berusaha melerai mereka. Saat peperangan terjadi, kami tidak menyadari bahwa salah satu dari kami dan salah satu dari pangeran tidak ada saat peperangan. Pangeran itu ternyata melakukan hal keji pada dewi tersebut. Kakak tertua kami sangat marah dan mengutuk para pengeran. Kakak sangat marah karena dewi yang dikotori oleh sang pangeran adalah adik bungsu kami.

Kakak tertua kami sudah memberitau keempat belas pangeran bahwa akan ada empat belas yeoja yang akan membebaskan mereka dari kutukan. Namun mereka tidak tau siapa takdir mereka itu.

###

"Trus gimana caranya tau siapa takdir kita?" tanya Sana.

"Bener juga sih" kata Mina.

"Ju, ada nama dewi-dewinya ga dibuku itu?" tanya Nayeon.

"Bentar, dicari dulu" kata Yuju.

Setelah lumayan lama mencari, Yuju menemukan petunjuk tentang para dewi dan apa yang dimaksud oleh para dewi tadi.

"Eh, ketemu nih. Ternyata kakak tertua dari dewi itu namanya dewi Taeyeon. Trus adik-adiknya, dewi Jessica, dewi Yoona, dewi Jieun, dewi Jiyeon, dewi Seulgi, dan yang paling bungsu namanya dewi Suzy" kata Yuju.

"Trus kata buku ini, cara membebaskan kutukan itu..." ucapan Yuju menggantung. Ia sedikit tak percaya dengan maksud dari buku itu dan maksud para dewi.

"Kenapa Ju?" tanya Yerin yang melihat Yuju was-was.

"Ini sih resikonya besar" kata Yuju.

"Apaan emang?" tanya Nayeon.

"Para pangeran yang harus mencium takdirnya secara tulus" kata Yuju.

"Hah?! Jadi first kiss kita harus kita serahin ke mereka? Ga mau" kata Nayeon.

"Pantes kalau tadi dewi itu bilang kalau salah satu dari mereka menyalahi takdir, kita ga bisa pulang" kata Sinb.

"Berarti kita harus jaga perasaan sama mereka gitu?" tanya Jihyo.

"Tapi kamu kok ga ada takdirnya Ju. Curang ih" kata Sana.

"Berarti ini harus kita lakuin dengan hati-hati" kata Dahyun.

"Satu lagi, kalian ga boleh kasih tau ke mereka kalau kalian takdir mereka" kata Yuju.

"Susah amat sih" kata Tzuyu.

"Iya ih, aku masih kecil udah harus ciuman aja" ucap Chaeyoung.

"Emang kalau kita ga mau pergi gimana?" tanya Nayeon.

"Kata buku ini, kita bisa mati saat pergantian musim kali ini" kata Yuju.

"Maksa banget sih" kata Jihyo.

"Doa aja lah, siapa tau pangerannya ganteng" kata Jungyeon.

"Semua pangeran mah ganteng lah" kata Eunha.

.

.

.

.

.

Hari sudah malam dan mereka masih memikirkan soal pangeran itu. Sebenarnya mereka sudah sepakat untuk pergi esok hari. Orang tua mereka juga menyetujuinya walau beberapa harus dengan sedikit rayuan karena mereka akan berada di sana sampai liburan selesai. Namun beberapa pertanyaan kembali berputar di pikiran mereka. Apa ini tugas mereka? Kenapa harus mereka? Dan masih banyak pertanyaan lain yang berputar di kepala mereka.

Tanpa disadari, mereka tertidur dan kali ini, para dewi memberi penglihatan kepada mereka tentang siapa takdir mereka itu.

Siapa takdir mereka?

Tbc

Masih banyak rahasia yang belum diberi oleh para dewi. Seiring berjalannya waktu, semua akan terungkap.

So, vote and comment

Two KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang