Possesive Jia Er

Mulai dari awal
                                    

" Wae ?" Tanya Suzy penuh respect.

Mark menengadahkan kepalanya dan melihat Suzy di sampingnya. Mark menggeleng menjawab pertanyaan Suzy.

"Kau suka sekali duduk disini. Jja ." Suzy menarik lengan Mark dan mengajaknya berpindah tempat. Suzy menyuruh Mark duduk di atas tempat tidur. Lalu Ia mengambil barang-barang yang dibawanya tadi dan juga duduk diatas tempat tidur di sebelah Mark. "Lihat ini. Aku membelinya untukmu." Suzy meletakkan barang bawaannya ke atas tempat tidur dan mengeluarkan isi kantong-kantong belanjaannya itu.

Mark melihat banyak sekali pakaian yang dikeluarkan Suzy dari kantong-kantong belanjaannya tersebut dan memperlihatkannya padanya.

" Eottae ? Johta ?" Tanya Suzy seraya mempertontonkan pakaian yang sengaja dibelinya untuk Mark.
" Ne , johtayo." Jawab Mark singkat. Suzy memberikan pakaian-pakaian itu pada Mark. " Geundae .." Mark merasa tidak enak. Ahra terlalu baik padanya.

"Kau tak mungkin memakai baju ku terus, jadi aku belikan baju untukmu sendiri." Balas Suzy yang sepertinya mengerti perasaan Mark.

"Ah, cham ! Boleh ku tahu berapa umurmu?" Tanya Suzy lagi.

"Delapan belas tahun." Sahut Mark.

" Jinca ? "Keinginanku terwujud! Haha.." Suzy terlihat sangat senang.

Mark memandangi Suzy dengan tatapan aneh. Dia tidak mengerti sama sekali apa maksud dari perkataan Suzy.

Suzy sadar kalau Mark memandanginya dengan tatapana aneh. "Hehe.. dari dulu aku ingin sekali punya
saeng yeoja ." Ucap Suzy sambil tersenyum. "Dan sekarang kau datang, keinginanku seperti terwujud." Lanjutnya masih tersenyum.
Mark sedikit terkejut mendengar pernyataan Suzy.
Yeoja itu sangat baik. Kalau Suzy tahu yang sebenarnya, apa dia akan tetap senang untuk menatakan perkataannya itu, pikir Mark. Dia semakin merasa tidak enak pada Suzy. Rasanya dia seperti tengah berbohong. Tapi tak mungkin dia mengatakan semuanya. Mark ingat kecaman Jia Er. Dia juga takut, dia tak berani membayangkan apa yang akan dilakukan Jia Er kalau sampai dia salah bicara.

"Mulai sekarang panggil aku eonni ." Kata Jia Er dengan senyum sumrigah tersungging di bibirnya.
Mark membalasnya dengan senyum kesedihan. " Ne ,
eonni .."
**
Selama tinggal di rumah keluarga Wang, Mark tidak mau cuma duduk diam dan menerima perlakuan baik dari Suzy dan Ka Yee. Dia berinisiatif untuk membantu keluarga Wang atau setidaknya melakukan sesuatu pada si tuan rumah yang memberikannya tempat tinggal dan telah merawatnya dengan baik. Seperti membantu mereka membereskan rumah atau pekerjaan rumah lainnya.
Semua itu Ia lakukan tanpa pamrih. Dia tidak mau dibilang 'kacang lupa kulit'. Keluarga Wang telah menolongnya dan memberinya tempat bernaung. Setidaknya, hal ini membuat Mark tidak merasa seperti orang yang suka menerima bantuan saja.

Ka Yee melihat Mark sedang menyapu lantai ruang tengah. Segera saja di hampirinya Mark. "Mark-ie.. apa yang kau lakukan?" Tanya Ka Yee yang sekarang berdiri di belakang Mark.
Mark terkejut. Dia berhenti menyapu. Digesernya posisi berdirinya sehingga ia berada di samping Ka Yee. Mark menundukkan kepalanya. " An-nniya . Eobseoyo
[aku tidak melakukan apa-apa]." Jawab Mark masih menundukkan kepalanya.
Ka Yee melihat sapu yang dipegang Mark. "Kau adalah tamu di rumah ini. Jangan berbuat yang aneh-aneh." Ka Yee mencoba mengambil sapu yang dipegang Mark.

Mark memegang sapunya dengan erat. Salah satu tangan Ka Yee memegang tangan Mark dan yang satu lagi memegang tangkai sapu. Ka Yee berusaha menarik sapu yang dipegang Mark.

Jia Er tidak sengaja lewat ruang tengah dan dia melihat Ka Yee memegang tangan Mark. Dia tak tahu apa yang terjadi, tapi dia tak suka melihatnya. Dia marah. Dia merasakan sakit yang luar biasa di hatinya. Dia benci, muak melihat Ka Yee bersama Mark. Jia Er mendengus kesal. Dia segera pergi. Dia tak tahan melihatnya.
Ka Yee akhirnya berhasil mengambil sapu yang dipegang Mark. "Ingat, jangan melakukan hal-hal yang aneh lagi." Kata Ka Yee. "Kau adalah tamu." Lanjutnya. Ka Yee pergi sambil membawa sapu meninggalkan Mark yang masih berdiri terpaku di tempatnya berdiri.
**
Jam udah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, tapi Jia Er tidak bisa tidur. Dia masih teringat saat dia melihat Ka Yee yang melarang Mark menyapu tadi siang. Dia benar-benar panas dan tidak bisa menerima itu semua. Sesuatu dalam dadanya terasa terbakar. Jia Er beranjak dari kamarnya menuju kamar yang ditempati Mark. Dibukanya pintu kamar Mark dengan perlahan agar nggak menimbulkan suara berisik.

(END) You Are Mine ( Markson Remake )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang