1|| Drama Queen

Mulai dari awal
                                    

Dari kejauhan terdengar suara laki-laki memangil nama Cinta.

"Taa.. Cintaa..sinii" Teriak seorang laki-laki itu pada nya sambil melambaikan tangan seolah kode bahwa laki-laki itu memanggilnya.

Laki-laki itu bernama Rico dia adalah ketua Tim basket SMA Airlangga. Selain kegantengan nya Rico juga sangat terkenal dengan kepiawaian nya dalam hal bermain bola basket. Rico adalah sahabat Cinta sejak ia kecil sampai saat ini. Namun untuk SMA ini mereka tidak sekelas karena berbeda jurusan. Cinta kelas X IPA 3 sedangkan Rico X IPA 1. Terkadang orang-orang khususnya para wanita merasa iri pada Cinta karena begitu dekat dengan nya.
Pada saat itu ada seorang kakak kelas wanita yang lumayan cantik pernah mengirim surat cinta padanya namun malah ia tolak begitu saja. Entah alasan nya apa ia tolak begitu saja. Dan karena kedekatan cinta dan Rico wanita yang mengirim surat cinta pada Rico itu sekarang malah membenci Cinta. Karena wanita itu mengira Cinta lah penyebab ia di tolak Rico.

"Haii.. Co..." teriak cinta sambil menuju ketempat dimana Rico duduk.

"Eh ta lo mau pesen apa?" Kata bela pada Cinta.

"Siomay deh Bel jangan pedes ya" ucapnya sedikit berteriak. Cinta memang orang yang tidak suka pedes karena ia alergi dengan makanan yang berbau cabai.

"Oke sip" ucap Bela.

"Ta nanti pulang anter gue beli bola basket, ke toko biasa" ucap Rico sambil mengambil sumplit.

"Lo mau beli bola basket lagi? perasaan bulan kemarin lo baru beli sekarang udah beli lagi?" tanya Cinta sambil menyantap somay yang tadi Bela bawa.

"Bukan buat gue, tapi buat keponakan gue" jawab Rico yang mulai menyantap bakmi di hadapannya.

"Gue kira lo mau beli lagi" kata Cinta yang akan memulai memakan somay.

"Eh.. eh.. Ta itu siapa ko gue baru liat dia deh, duh muka cool banget deh". Celetuk Bela sambil menyetuh bahu Cinta dan menerengkan bola matanya ke arah tempat seseorang yang ia maksud.

"Tau ah.. gue lagi makan nih Bel" jawab Cinta dengan mata yang tetap fokus pada somay yang ia makan tanpa mempedulikan titahan Bela untuk melihat ke arah yang Bela maksud.

"Yah lo gak asyik deh Ta" dengus Bela.

Kemudian bela beralih tanya pada rico. "Co lo tau gak dia siapa?"

"Gue rasa dia murid baru deh lo gak liat seragamnya aja beda sama kita". Jawab Rico sambil melihat pada seseorang yang Bela maksud.

"Gue ke toilet dulu Co, Bel" ucap Cinta yang tak diperdulikan oleh kedua sahabatnya yg sedang fokus pada seseorang yg Bela maksud.

Kemudian Rico berbalik dan melihat Cinta sudah tidak ada pada tempatnya. Rico bingung dan melihat-lihat kesegala arah penjuru kantin dengan kedua bola matanya yang agak berwarna kecoklatan itu.

***

Cinta pun melangkahkan kaki menuju toilet. ia berjalan begitu tergesa-gesa karena memang ia sudah tak tahan ingin buang air kecil. Tapi kemudian di tengah jalan ia malah disenggol oleh seseorang dan membuat Cinta meringis kesakitan. Walaupun mungkin tidak begitu sakit.

"aww..." rintih Cinta memegang bahunya.

"Sorry gak sengaja" tanpa mempedulikan siapa yang ia senggol laki-laki itu malah pergi begitu saja.

"Heyy... lo.. yang nyeggol gue barusan, balikan badan lo" teriak Cinta dengan wajah geram seperti ingin menerkam seseorang yg menyenggol nya.

Kemudian laki-laki itu menghentikan langkah kakinya, dan kemudian berbalik dan berjalan menuju kearah Cinta.

"Ada apa? lo gak terima gue senggol? Apa lo mau gue tanggung jawab baju loh jadi basah kena air minum lo itu? Apa lo gak terima gue minta maaf ?" ucap laki-laki itu panjang lebar. Pada saat itu Cinta memang sedang membawa minuman sejenis es teh dan es teh itu tumpah dan terkena baju seragamnya yang membuat seperti noda coklat pada seragam putih nya. Bahunya pun begitu terasa sakit.

"Eh buset nih orang ngomong gak pake komanya sama sekali. Eh tapi ko mukanya gue pernah kenal tapi dimana ya? Apa perasaan gue aja? Bentar-bentar astaga dia kaya actor Ji Chang Wook cool banget. Aduh gue kayaknya mimpi deh gue udah gila kali ya, mana mungkin ada Chang Wook oppa di sekolah aduh unblieveble banget deh lagian gue juga baru liat ini cowok". Batin Cinta yang terus melongo tanpa mengedipkan mata nya.

"Helooo...lo sakit ?" timpal laki-laki itu sambil melayangkan-layangkan tangan kanan di depan mata Cinta.

Seperti terdengar suara petir besar yang membuat nya kaget bukan main. Cinta pun tersadar dari lamunan nya itu sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Hey lo parah banget main pergi begitu aja. Lo gak liat baju gue jadi kotor gara-gara lo nyenggol gue..." belum sempat cinta mau meneruskan perkataannya laki-laki itu malah langsung memotong perkataannya begitu saja.

"Kan gue udah minta maaf tadi, sorry ya gue lagi buru-buru". Tanpa kata-kata lagi laki-laki itu malah pergi begitu saja meninggalkan Cinta yang terlihat tidak terima.

"Eh ehh...lo dasar ya gak tau sopan santun banget sih, gak gentle lo jadi cowok minta maaf lo tuh gak tulus. Main pergi-pergi aja dasar cowok payah." Teriak Cinta kesal pada laki-laki itu yang sudah tak terlihat batang hidung nya. Entah laki-laki itu mendengar perkataan Cinta atau tidak ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan teriakan Cinta.

Kemudian Cinta tiba di toilet dan begitu saja langsung masuk ke ruangan kecil itu. Setelah beberapa menit berlalu ia keluar dan menghampiri kaca besar di depan nya, dan ia mulai membersihkan noda coklat di baju nya karena insiden tadi.

"Gara-gara itu cowo baju gue jadi kotor kaya gini kan. Nyebelin banget deh awas aja nanti kalau ketemu gue bikin dia kaya berlekuk lutut di gue." Umpat nya kesal sambil mengusap-usap baju nya dengan sedikit air supaya noda tersebut bisa sedikit memudar sehingga tidak terlalu mencolok.

***

"kenapa muka lo kusut banget Ta, abis makan jeruk kecut ya lo masem banget tuh muka" ucap Bela.

"duduk dulu Ta" timpal Raya sambil menyiapakan bangku untuk Cinta.

"ketemu cowok nyebelin." jawab Cinta singkat.

"siapa siapa?". ucap Raya dengan antusias.

"biasa aja kali Ray" dengus Bela.

Tiba-tiba Jaya cowok berakacamata dengan rambut disisir rapi dan dengan dasi yang begitu terlalu mencekik dilehernya itu membawa berita buruk untuk Cinta.

"Cinta lo di panggil bu Siska tuh suruh ke ruang guru katanya" kata Jaya.

Perasaan Cinta pun mulai tidak enak. "waduh mampus deh gue." umpat nya.

"kalau gue tebak sih kayanya lo dapet nilai D lagi Ta pas ulangan tadi pagi" canda Bela.

"ah nyebelin lo Bel, yaudah gue ke ruang guru dulu ya" kata Cinta yang beranjak dari tempat duduk nya.

Bertuliskan Ruangan Guru di atas pintu itu Cinta membuka pintu dan matanya mencari-cari sosok bu siska guru yang memanggil nya. Saat Cinta menuju tempat duduk bu siska ia berpapasan dengan cowok yang menyenggol nya saat akan ke toilet tadi.

"lo kan? ngapain lo disini?" ucap Cinta dengan menaikan ujung alisnya.

"mau ngapain juga bukan urusan lo" dengus cowok itu.

"Cinta ngapain kamu berdiri di situ situ" teriak bu Siska dari tempat duduk nya. Cinta pun langsung saja mengadap bu Siska dan meninggalkan cowok itu. Pirasat nya mulai tak enak, dan benar saja perkataan Bela waktu di kelas bahwa dirinya akan mendapatkan nilai Matematika D lagi.

"saya heran deh sama kamu Cinta nilai kamu selalu dapat D terus. saya rasa kamu harus les matematika deh supaya nilai kamu bisa berubah jadi lebih baik" ucap bu Siska tegas pada Cinta. sedangkan Cinta hanya menunduk malu.

"kamu jangan nunduk terus lah" lanjut bu siska.

"iya bu" jawab Cinta acuh sambil menegadah. Sementara dibelakang tempat duduk bu Siska adalah cowok yang berpapasan dengannya tadi sedang terkekeh mendengarnya.

CINTA dan  RANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang