"S-sehun, maafkan Baekhyun. Ia tidak bermaksud berkata seperti it-"
"Ani! Aku memang berkata seperti itu! Karena kau dan buku klan kalian itu! Pernikahan kami harus tertunda. Dan tentu saja, kau hanya membuat kami berdua berada dalam bahaya" ujar Baekhyun dengan menekankan intonasi suaranya
Sehun tidak bergeming menjawab penuturan Baekhyun. Matanya terpejam santai terbasuh oleh air jernih mata air itu
"Kalian... kembalilah kewilayah klan kalian" ujar Sehun dengan nada datar
"Sehun..." ujar Chanyeol dengan nada bersalah, berkebalikan dengan ekspresi bahagia Baekhyun.
"Seperti yang telah dia katakan. Ayo kita segera pulang Yeoli" Baekhyun menggandeng tangan Chanyeol erat
"Aku akan tetap ikut mencari benda peninggalan klan kalian itu" ujar Chanyeol mantap. Baekhyun hendak melayangkan protes mendengar ucapan sang tunangan sebelum Sehun terlebih dulu menyahut
"Aku tidak membutuhkan seseorang yang hanya menyusahkanku saja" Chanyeol menggeram tak suka mendengar jawaban Sehun
"Apa maksudmu? Bagimu selama ini aku adalah seseorang yang menyusahkanmu begitu?" Tanya Chanyeol tak terima
"Akhirnya kau menyadarinya" seru Sehun sambil berlalu pergi dan hendak mengemasi barang-barangnya. Namun Chanyeol yang terus berbicara membuat Sehun berjalan masuk ketengah jantung hutan sambil menutup telinganya
"Apa kau buta? Kau tidak lihat apa telah kita lalui selama ini? Kita bertarung bersama! Meski terkadang pemikirannya kita sangat berkebalikan namun kita dapat menanganinya. We made a good team don't you see?"
"JAWAB PERTANYAANKU SEHUN AL-GHUL!!!" Dan pada akhirnya, Chanyeol membentak Sehun karena lelah tidak dihiraukan protesannya oleh Sehun
Sehun terdiam memunggungi Chanyeol yang berada tepat dibelakangnya dengan mata serius menatap tajam Sehun
"Semalam aku mendapat sebuah mimpu yang terasa begitu nyata. Hingga akhirnya aku menyadari itu adalah gambaran masa depan. Masa depan dimana kau akan... mati"
Suasana seketika hening, angin berdesir memecah keheningan tersebut dan Chanyeol tentu tertegun.
"Aku tidak akan mati. Itu hanya mimpi biasa" suara berat Chanyeol penuh dengan kepastian saat mengucapkan kalimat itu
"Mimpiku akan masa depan tidak pernah salah. Dan kau akan mati ketika mencoba melindungiku. Lebih tepatnya saat aku hendak menahan serangan yang ditujukan kepada tunanganmu, itu hanyalah sebuah distract untuk menarik perhatianku hingga lengah sehingga musuh hendak menusukku dari belakang. Dalam sekejap mata. Kau muncul dan dadamu tertusuk"
Ujar Sehun sambil menatap nanar tangannya sendiri yang kini ia kepalkan erat-erat. "Lalu kenapa kalau aku mati? Penglihatanmu akan masa depanku nanti tidak akan membuatku takut untuk tetap maju melawan klan bawah tanah itu dan membantumu mendapatkan buku milik kakekmu kembali"
"Kau tidak boleh mati! Bukankah kau adalah calon pemimpin klan selanjutnya? Seorang pemimpin harus bertahan hidup demi kelangsungab hidup klannya sendiri"
"Dan bukankah kau sendiri pernah mengatakan padaku bahwa seorang pemimpin klan sejati bersedia mempertaruhkan nyawanya maju bersama prajurit-prajuritnya dimedan perang demi klannya? Kau sendiri berkata bahwa mati demi nama klan adalah mati dengan cara terhormat"
"Ini bukan soal klan mu! Ini soal klan ku! Kau tidak ada hubungannya dengan klanku" ujar Sehun dingin
"Kau sudah menolong seorang calon pendamping ketua klan selanjutnya dan sudah menjadi kewajibanku untuk membalas budimu. Dan secara tak langsung aku terlibat soal klanmu"
Sehun berbalik sambil menatap Chanyeol datar. "Baiklah. Jangan menyusahkanku kalaupun kau mati! Karena aku tidak akan rela menggunakan tangan serta keringatku untuk menggali kuburanmu"
"SEHUN!"
"CHANYEOL!"
Kedua namja itu segera menoleh keasal suara yang memanggil mereka. Itu adalah orangtua mereka sendiri, bagaimana mereka bisa tahu kalau Sehun dan Chanyeol ada disini
Memang Sehun mengirim pesan pada burung merpati untuk mencegah pertumpahan darah antara klan Al-Ghul dan klan O'Conor. Namun Sehun berpesan pada ayahnya untuk tidak mencari keberadaannya
Dan sepertinya hanya satu orang yang akan memberitahu dimana mereka berdua tengah berada. Siapa lagi kalau bukan Baekhyun, yang kini terlihat seperti tidak bersalah sama sekali
"Pulang sekarang Chanyeol!" Tegas Jongdae pada putranya. Begitu pula Kris yang menatap tajam calon pewaris tahtanya
"Father... you don't understand. The book was stolen by underground clan" ujar Sehun pada Kris
"We don't need that book Son, we just want you to comeback with us"
"That's grandfathers book! What's wrong with you!" Sehun berujar tak terima
"Klan bawah tanah itu terlalu berbahaya untukmu. Sekarang pulanglah!" Tegas Kris. Perintahnya adalah mutlak dan tak dapat dibantah
"Tidak! Aku telah sampai sejauh ini. Aku tidak punya alasan untuk kembali dengan tangan kosong. Dan kau tidak bisa melarangku sekalipun perintah seorang pemimpin adalah mutlak" jawab Sehun mantap membuat Kris tertegun
Kata-kata itu jelas terucap sama persis dengan ucapan ayah Kris, yang tak lain adalah kakek Sehun. Kris tersenyum tipis mendengar jawaban spontan putranya
"Chanyeol, kita tidak punya urusan apa-apa dengan klan Al-Ghul, sekarang kau pulang dan kita akan merayakan pesta pernikahanmu dengan Baekhyun" tegas Jongdae
Chanyeol menggeleng. "Berterima kasihlah pada Sehun, karena jika bukan karenanya. Aku tidak akan bisa menyelamatkan Baekhyun dari genggaman klan bawah tanah itu"
"Dan melupakan pesta pernikahanmu begitu saja?" Rahang Jongdae bergetak
"Ayah! Sudah saatnya kita melakukan perubahan. Hentikan perang dingin antara klan kita ini. Saatnya kita bersatu dan memiliki hubungan baik sesama klan. O'Conor dan Al-Ghul tidak akan pernah akur adalah mitos! Aku dan Sehun buktinya!" Ujar Chanyeol spontan menggenggam tangan Sehun
"Awalnya pemikiran kami memang tidak pernah sejalan. Tapi kami berhasil menangani semuanya, kumohon percayakan semua ini padaku! Sudah saatnya kita hentikan perang dingin nan konyol ini"
Baik Jongdae, Kris, Baekhyun bahkan Sehun dan seluruh anggota klan tertegun dengan perkataan Chanyeol. Sehun merasa ditarik tangannya oleh Chanyeol berhadapan dengan ayah mereka masing-masing
"Percayakan ini semua pada kami berdua. Kami akan mengalahkan anggota klan bawah tanah itu. Dan ketua klan Al-Ghul yang terhormat, Tuan Kris. Aku berjanji akan membantu Sehun mendapatkan kembali benda pusaka klan kalian"
"Kalian benar. Saatnya kita melakukan perubahan. Bukankah itu benar Kris?" Tanya Jongdae. Kris hanya mengangguk menyetujui
"Tapi ingatlah satu hal Sehun-ah. Buku itu menyimpan berbagai mantra yang sangat mustahil dikuasai meski dipelajari oleh keturunan langsung sekalipun"
"Aku tau konsekuensinya. Dan aku menjamin bahwa aku tidak akan mengecawakan para pemimpin klan sebelumnya" jawab Sehun mantap
"Kalau begitu, tunggu apalagi! Pergilah kalian berdua! Seluruh keselamatan klan ada ditangan kalian berdua. Tangan dua great succesor klan terhebat diseluruh klan-klan yang ada" senyum Jongdae
TBC
Nih yang pada ga sabar gua update wkkwk
Btw, kemaren gua habis ulang tahun (ga nanya) yah sekedar info aja sih wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Two Clans
General FictionPada masa 1600-an, berdiri dua buah klan besar. Klan yang menguasai wilayah yang luas dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai dan jembatan sebagai penghubungnya Kedua klan tersebut ialah Klan Al-Ghul dan Klan O'Conor. Kedua klan tersebut memiliki se...
Seven
Mulai dari awal