On Rainy Days

Mulai dari awal
                                    

"Nah, kan mengerti tuh."

"Kesimpulan macam apa itu!"

"Well. Benar kan."

"Kau tiba-tiba membatalkan kencan kita karena hal seperti ini."

"Hei. Sudah kubilang bukannya batal, tapi akan benar-benar terlambat. Mungkin kita baru bisa bertemu setelah jam makan siang. Demamnya juga tinggi, badannya benar-benar lemas tidak sanggup melakukan apa-apa. Bahkan aku harus menyuapi-"

"KAU MENYUAPINYA!?"

Jimin menghembuskan napas panjang. Lalu kembali menempelkan handphone yang sesaat tadi secara spontan ia jauhkan dari telinga. Yoongi benar-benar langsung berteriak.

"Taehyung sedang sakit, Yoongi. Plis, aku sudah mengirim fotonya kan."

"Kenapa kau mau-mau saja menerima payungnya hha!"

"Dan kenapa kau tidak bisa menjemputku heoh."

"Aku sudah bilang-"

"Plis, aku tidak mau berdebat. Bisa-bisa kita bertengkar dan kencan kita akan benar-benar batal."

"Batalkan saja."

"Hha?"

"Aku akan pergi bersama Hoseok saja."

"Mworago?"

"Well, Hoseok memang mengajakku pergi hari ini, tapi aku menolaknya karena kencan kita. Dan sekarang jika kau sibuk menjadi perawat dadakan lebih baik aku menerima ajakannya."

"Hei, kenapa-"

"Kau selalu saja memprioritaskan alien itu kan."

"Demi Tuhan. Dia sahabat terbaikku, Yoongi. Sudah berapa kali aku bilang-"

"Ya ya ya ya. Kalian sudah berteman sejak SMA. Sedangkan aku baru mengenalmu sejak semester tiga."

"Aku tidak suka nada bicaramu, Yoongi."

"Dan aku tidak suka perhatian berlebihan-mu terhadap Kim Taehyung!"

"Wah. Kau sebut apa 'begadang semalaman hanya berdua dengan Hoseok' hha!"

"Ya! Itu karena- Aiish! Setidaknya aku tetap menomorsatukanmu kan!"

"Ne! Geure! Kau selalu menomorsatukan-ku tapi disisi lain kau lebih sering menghabiskan waktu bersama Jung Hoseok!"

"Kau sendiri yang bilang tidak apa-apa kan!"

"Karena aku tahu kau tidak suka dituntut ini itu makanya aku tidak pernah terang-terangan meminta waktumu!"

"Terserah. Pokoknya kencan hari ini batalkan saja."

"Ya! KAu-"

Sambungan telpon diputus secara sepihak. Napas Jimin tentu jadi memburu karena marah. Dadanya kembang kempis menahan emosi, berdebat dengan Yoongi memang hanya akan berujung sakit hati. Jimin memang tipikal penyabar, Jungkook bahkan mengakui makhluk paling sabar yang pernah ia kenal adalah seorang Park Jimin, tapi Yoongi bukan main temperamennya.

Yoongi gampang meledak-ledak, mudah kesal dan tidak terlalu pengertian. Sikapnya slengehan dan tidak suka diatur meskipun itu demi kebaikannya. Emosinya bisa saja terpancing karena hal-hal sepele. Semua Jimin maklumi walaupun sebulan setelah berpacaran barulah diketahui Yoongi dibesarkan dalam keluarga yang benar-benar bermasalah.

Dan Jimin tak pernah merasa bahwa selama ini dialah yang banyak mengalah. Lagi, karena wataknya memang penyabar. Tapi Jimin pencemburu, malah jika diperhatikan baik-baik dia lebih pencemburu dibanding Yoongi. Jadi emosinya akan ikut tersulut jika itu berhubungan dengan pihak lain.

YoonMin Anthology [Y. Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang