CCCIIIIIIIITTTTTTTTTT!!!!!

BRAK!!

Yoora tertabrak mobil!!

Kepala dan hidungnya mengeluarkan darah. Ia terjatuh pingsan ditanah.

Mobil berwarna putih masih terdiam didepan tubuh Yoora yang tak sadarkan diri.

Seorang wanita muda dan seorang anak laki-laki keluar dari mobil itu dengan ekspresi panik. Terutama seorang wanita muda itu.

Wanita muda itu pun segera memeluk tubuh kecil Yoora yang bergelinangan darah.

"Nak.. nak!" Teriak wanita muda itu panik sambil mengguncang-guncangkan badan Yoora.

"Ma, dia gapapa?" Tanya seorang anak laki-laki dibelakang wanita muda itu. Anak itu juga keliatan panik.

"Youngho, masuk dalam mobil sekarang juga!" Perintah wanita muda itu pada anaknya. Anak laki-laki itu pun menurut.

Dari kejauhan terlihat seorang biarawati berlari menuju dua orang ditengah jalan.

"Yoora!!" Teriak biarawati itu. Tapi hanya terdiam sambil menangis menutup mulutnya.

Wanita muda itupun bangkit berdiri sambil menggendong tubuh Yoora.

"Saya harus segera membawa anak ini kerumah sakit. Maukah anda ikut mengantar sebagai perwakilannya?" Tanya wanita muda itu. Dan sang biarawati pun mengangguk setuju.

Mereka bertiga pun masuk kedalam mobil menuju kerumah sakit terdekat.

Anak-anak panti dan biarawati lainnya yang sedang menyaksikan hanya bisa menunggu kepastian. Mereka semua juga cemas dengan keadaan Yoora. Termasuk teman-teman Yoora yang sedang bermain bola bersamanya tadi.

"Aku merasa bersalah." Kata Alen.

"Kamu sih! Yoora jadi ketabrak!" Omel Michael.

"Udah! Yang penting sekarang keadaan Yoora semoga baik-baik aja." Kata Justin.

***

"Gimana keadaan Yoora dok?" Tanya sang biarawati pada dokter yang menangani Yoora.

"Dia menderita amnesia karena kepalanya terbentur dengan keras." Kata dokter dengan ekspresi cemas.

Wanita muda itu merasa sangat bersalah ketika mendengar perkataan dokter tadi. Ia pun tidak tahu harus menebus kesalahannya dengan apa. Berdoa dengan biarawati itu? Berdoa meminta pengampunan kepada Tuhan di gereja? Tetap saja ia masih merasa sangat bersalah.

Ting!

Sebuah jalan keluar melintas dipikirannya.

"Bunda.." panggil Wanita muda itu. Biarawati itu pun menoleh kearahnya lalu duduk disamping wanita itu sambil menelungkupkan kedua tangannya diatas tangan wanita muda itu.

"Ya anakku.." jawab Biarawati itu dengan lembut.

"Untuk menebus kesalahanku, aku akan mengangkat Yoora sebagai anakku." Kata wanita muda itu bergelinangan air mata.

Biarawati itu pun menghapus airmata wanita muda itu dengan ibu jarinya, lalu tersenyum.

"Jangan mengangkat Yoora untuk menebus kesalahanmu. Angkatlah Yoora sebagai anak dengan segenap hati dan kasih sayangmu." Kata Biarawati itu.

Wanita itu pun sekarang mengerti. Yang harus ia lakukan sekarang adalah, mengasihi dan menyayangi Yoora layaknya anak sendiri dan bukan karena ia ingin menebus kesalahannya.

"Aku mengerti, bunda. Mulai sekarang dan selamanya, aku akan menyayangi Yoora sampai aku mati." Kata wanita muda itu tulus.

"Tuhan akan memberkatimu selalu anakku.." kata biarawati itu sambil tersenyum dan meneteskan airmata kebahagiaan.

Cinta Terlarang? [Johnny Nct127 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang