"Aku? Hmm, karena aku sudah mempunyai anak laki-laki, maka aku sekarang menginginkan anak perempuan."

"Ah, begitu."

"Wae? Ada apa dengan nada suaramu itu?"

"Huh? Tidak ada. Sudah malam, Oppa. Aku lelah dan ingin tidur sekarang."

Jennie mulai menutup kedua matanya dan berbalik memunggungi Yoongi. Yoongi yang merasakan adanya keanehan pada Jennie perlahan mendekat pada wanita itu dan memeluknya dari belakang.

"Aku tahu kau belum mengantuk. Ada apa, hmm?"

Jennie perlahan membuka kedua matanya. Tangannya bergerak menggenggam tangan Yoongi yang sedang melingkar di tubuhnya saat ini.

"Aku tahu, Oppa sangat menyayangi Joon karena Oppa sendiri yang melihatnya lahir dan tumbuh besar. Tapi bagaimanapun juga, dia tetap saja putra Jimin dan Chaeyoung."

"Kau tidak suka?"

"Sedikit. Apalagi kita sedang membicarakan anak kita. Tapi, aku juga tidak bisa marah padamu, Oppa. Karena aku tahu seberapa sayangnya kau pada Joon."

Yoongi semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Jennie.

"Maaf."

"Huh? Untuk apa Oppa meminta maaf?"

"Karena menyakiti hatimu. Mulai sekarang, aku tidak akan melakukan hal yang membuatmu menjadi sedih lagi."

"Tidak. Bukan itu maksudku, Oppa." Ucap Jennie sembari membalikkan dirinya kembali dan menatap Yoongi.

"Tak apa. Aku tahu maksudmu seperti apa."

Yoongi menarik Jennie ke dalam pelukannya. Walaupun masih ragu, Jennie membalas pelukan pria tersebut dan menenggelamkan dirinya pada pelukan pria itu.

.

.

"Dimana Jennie?"

"Dia ada di dalam. Dia benar-benar sangat cantik sekali."

Dengan cepat Ny. Kim memasuki sebuah ruangan yang sebelumnya Ny. Min masuki tadi. Senyumannya langsung mengembang melihat putrinya dalam balutan gaun pernikahan dan kedua tangannya yang memegang sebuah buket bunga.

"Eomma..."

"Jennie.."

Dengan cepat, Ny. Kim menghampiri Jennie dan memeluk putrinya tersebut.

"Selamat atas pernikahanmu, Sayang." Ucap Ny. Kim, sebelum merenggangkan sedikit pelukannya pada Jennie.

"Kau benar-benar cantik sekali."

"Siapa dulu ibunya."

Keduanya tertawa bersama setelah mendengarkan kalimat Jennie.

"Hey, jangan menangis. Ini hari bahagiamu."

Ny. Kim beranjak menghapus airmata yang sempat turun membasahi wajah Jennie.

"Eomma, ini pernikahanku yang kedua. Dan aku takut jika Yoongi Oppa--"

"Ssttt, pernikahanmu yang pertama gagal karena kalian berdua menikah tanpa dilandasi rasa cinta. Eomma yakin pernikahanmu kali ini akan bertahan lama dan kalian berdua akan hidup bahagia. Bukankah kami semua sudah melihat bagaimana keseriusan Yoongi padamu walaupun kalian baru saja dekat?"

"Eomma benar."

"Bahagialah mulai sekarang, sayang. Dan cintai suamimu selamanya."

"Itu pasti, eomma."

.

.

"Kau sudah siap, sayang?"

"Hmm."

Jennie semakin mengeratkan rangkulannya pada lengan ayahnya. Ini bahkan lebih mendebarkan dari pernikahannya saat itu bersama Jimin.

Ceklek

Perlahan pintu di depannya mulai terbuka, membuat para tamu undangan yang hadir disana mulai mengarahkan pandangannya pada sepasang ayah dan anak tersebut.

Perlahan ayah Jennie mulai menarik Jennie bersamanya menuju altar. Altar yang akan membawa Jennie menuju sang pujaan hati, pria yang akan ia temani untuk seumur hidupnya, pria yang akan membuatnya mengabdikan dirinya sepenuhnya pada pria tersebut.

Pandangan Jennie bahkan tidak beralih pada pria yang ada di ujung altar sana, tersenyum padanya dan menunggunya saat ini.

Jennie bahkan terkesiap saat tangannya sudah digenggam oleh pria-nya, membuatnya beralih menatap ayahnya.

"Kalian berdua harus bahagia setelah apa yang menimpa kalian selama ini."

Tn. Kim beralih menatap Yoongi. "Buat dia bahagia dan jangan sampai lagi ada tangis di wajahnya. Aku berharap pernikahan kalian juga bisa bertahan lama dan kalian bisa tetap terus saling mencintai."

"Terima kasih abeonim atas semuanya."

Tn. Kim tersenyum pada Yoongi dan setelahnya berlalu meninggalkan pasangan tersebut.

"Kau sangat cantik hari ini."

Pernikahan antara Yoongi dan Jennie benar-benar berjalan dengan lancar dan juga khidmat. Senyuman tidak henti-hentinya keluar dari pasangan baru tersebut.

"Sekarang Mempelai Pria bisa mencium Mempelai Wanita." Ucap Sang Pastur ketika Yoongi dan Jennie sudah saling bertukar cincin.

Jantung Jennie benar-benar berdetak dengan cepat mendengar perkataan Pastur tersebut. Tangan gadis itu masih saling bertaut dan semakin mengerat seiring tangan Yoongi yang mulai menangkup wajahnya.

Perlahan Jennie mulai menutup kedua matanya ketika jarak wajahnya dan wajah Yoongi mulai menipis dan setelahnya Jennie bisa merasakan bagaimana benda kenyal nan hangat tersebut menyentuh bibirnya dan kadang melumatnya.

Tepukan tangan dari para tamu undangan yang hadir disana menjadi penutup pernikahan tersebut dan membuat Yoongi dan Jennie tersenyum dalam ciuman mereka.



--To Be Continued--

Vote dan comment diperlukan 😊😊

[Republish: 25 Dec 2019]

suddenly, it's love ❌ yoonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang