“Hey girls, kalian bisa tenang gak sih ? kok jadi heboh gini sih ? pusing nih guenya.”
Aku menutup kedua telingaku untuk mengurangi kebisingan yang mereka buat.
“Eh Rat, lo gak inget apa ? lo kan ada janji sama kak Niel ?”
“Janji apaan ?”
“ASTAGA RATNAAA, LO LUPA ?”
Ucap mereka serempak teriak di depanku, otomatis kedua tanganku langsung menutupi kedua telingaku. Huhh refleks yang bagus, kalo enggak aku bisa budek gara-gara mereka.
“Pa’an sih ? biasa aja keleus.”
Aku berusaha acuh tak acuh dengan mereka. Toh aku beneran ngerasa gak ada janji sama kek El.
“Aduh Ratnaaa.”
“Lo harus ketaman sekarang.”
“Kak Niel pasti udah lumutan.”
“Kak Niel pasti udah lama nungguin lo.”
“Lo harus cepetan kesana Ratna.”
“Iya, kasian kak Niel nungguin lo.”
“Jangan sampe kak Niel nunggu lebih lama lagi.”
“Ratna cepetan doooong.”
Huhh celotehan ke-8 teman-temanku udah kedenger semua, sekarang siap-siap tutup telinga.
“RATNAAAAA, DENGER GAK SIH KITA NGOMONG ?”
Tu kan, diteriaki lagi akunya.
“Kalian ini kenapa sih ?”
“Ih Ratna mah gitu. Belum juga tua udah pikun. Lo kan ada janji sama kak Niel untuk ketemuan di taman. Lo inget gak ?”
Ucap Rissa mengingatkanku. Aku terdiam beberapa saat untuk mencerna maksud dari perkataan Rissa tadi.
“Astaga, GUE LUPAAAAAAA…”
Temen-temenku semua langsung memasang wajah datar.
“Baru nyadar deh dianya.”
“Baru heboh sendiri deh.”
Ucap annissa dan Dina.
“Dududuh gimana nih ?”
“Ya disamperin kak Nielnya sono Ratna ku sayang.”
Ucap Itha memasang wajah imut yang dibuat-buatnya.
“Oke oke. Tapi kalian semua harus ikut oke.”
“Tap-”
“Gak ada tapi-tapian come on girls.”
Aku berjalan menarik tangan Annissa dan Rissa dan yang lainnya mengikuti dari belakang.
Setelah jarakku tinggal lima langkah lagi menuju gerbang taman, aku menarik napas dalam-dalam dan memantapkan langkahku untuk masuk ke taman. Saat aku sampai di depan gerbang, ada seorang siswa yang memberiku surat.
“Apaan isinya Rat ?”
Ucap Itha.
“Mana gue tau.”
“Buka dong, gue penasaran nih.”
Ucap Jeni.
“Iye-iye.”
Dan kubuka surat tersebut dan membacakannya supaya teman-temanku mendengar semua.
“Hei Rat, lo inget gak tempat ini ? disini adalah tempat kita pertama kali bertemu. Lo inget gak, lo nabrak gue dan buku-buku lo jatoh ke tanah ? dari kejadian itu gue suka liat lo. Dari kejadian itu juga, gue rela jadi stalker, padahal gue belum pernah ngestalk orang, hehe… D”
Pipiku memanas setelah membacakan isi dari surat itu.
“Ciee yang dapet surat.”
“Ciee yang blushing.”
“Udah ah udah, kalian ini kenapa sih ? ayo kita lanjut jalan.”
Setelah kami maju beberapa langkah ada seorang murid lagi ngasih kertas ke aku.
“Ke Babahon ya. Tempat favorit lo. D”
Aku mempercepat langkahku untuk segera sampai ke babahon. Setelah tiba disana, aku melihat kak El berdiri di bawah pohon.
“Emm, hai kak maaf telat.”
“Gak telat kok. Ehm, jadi gini...”
Kak El berhenti ngomong dan membuatku penasaran tingkat dewa. *Lebay mode on.
“Gini apa kak ?”
“Bentar dulu Rat, aku mau ngerangkai kata dulu.”
Pipiku panas setelah mendengar ucapan kak El barusan. Dia ngomong ke aku pake aksen aku gak pake gue, duh melayang nih akunya. Tiba-tiba ada yang menoel pipi kananku, aku menengok ke sebelah kanan. Ternyata Linda.
“Pa’an Lin ?”
“Lo blushing Rat.”
“hah ???”
Aku langsung menutupi pipiku dan tunduk. Aku gak mau keliatan kak El kalo aku sedang blushing gara-gara dia. Entar dianya kepedean lagi.
“Emm jadi gini Rat,”
Aku mendongak dan menatap kak El. Dan kak El-pun melanjutkan ucapannya.
“Kamu pasti udah tau kan, aku ini jadi stalker kamu. Aku juga mencari tau semua yang kamu suka dan yang tidak kamu sukai. Aku bisa jadi gini karena aku suka sama gaya kamu. Kamu itu orangnya susah di tebak, yang pertama kali aku ngira kamu itu seperti kekanak-kanakan, ternyata kamu ada sisi dewasanya. Yang aku kira kamu itu orangnya cuek, ternyata kamu ada sisi care-nya. Kamu itu sangat perhatian sama sahabat-sahabat kamu, meski mereka tidak mengetahui itu, tapi kamu tetap menyayangi mereka. Aku salut sama kamu, belum pernah aku menemukan perempuan seperti kamu. Hanya satu perempuan istimewa yang ada di hatiku, yaitu kamu.”
Wow, kak El ternyata tau banyak tentang aku. Stalker yang hebat. Aku aja gak bisa tau sampai dalam tentang kak El. Applause deh buat kek El. Prokprokprok.
“Jadi Ratna Junia…”
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratna's Story (Completed)
Teen FictionAku Ratna. Perempuan yang mencari sosok jati diri di smk. Aku Ratna, anak smk yang kata orang masa smk itu lebih tentang ke persahabatan dari pada percintaan. Bagiku tidak. Menurutku keduanya balance. Aku disini mengalami kisah percintaan yang menur...