Berbeda dengan teman - temannya yang sepertinya sedang asik karena ditraktir Ari, sekarang Risa sedang duduk melingkar dengan remaja seumurannya di masjid sekolah. Tadinya Risa berniat pulang, akan tetapi saat temannya menghampiri bahwa mentoring dipercepat hari ini, Risa segera memutar kembali arahnya menuju masjid yang ternyata sudah berkumpul teman satu mentoringnya.
Risa terus melafalkan surah al - bayyinah berulang kali sambil sesekali memejamkan matanya untuk mengingat ayat - ayat itu yang sering terukar atau dilupakannya. Padahal ketika SMP Risa pernah menghafalnya bahkan sangat hafal akan tetapi saat SMA dia lupa lagi karena tidak menghafal ulang lagi.
"Duhh.. kok bisa lupa gini sih." Risa sedikit frustasi.
"Risa kamu mau nyetor hafalan duluan?"
Risa seketika mengalihkan pandangannya kepada seorang perempuan yang terduduk di sampingnya.
"Eh..Nanti aja ya Kak," jawab Risa kikuk. Entah kenapa Risa selalu merasa minder jika berdekatan dengan perempuan yang berbeda dua tahun di atasnya ini.
Dengan kerudung yang lebar dan panjang, hand shock yang membalut lengannya, suara yang lemah lembut, wajah yang sangat cantik bahkan seperti berseri efek selalu menjaga wudhunya dan akhlak yang sangat baik. Sungguh Risa kagum, mentornya itu memang sangat pantas menjadi ketua keputrian di rohis ini.
"Hmm.. kak Zahra," panggil Jihan tiba - tiba yang duduk di hadapan Risa.
"Iya Jihan ada apa?" tanyanya lembut. Sungguh terkadang Risa ingin bisa berbicara selembut itu tanpa teriakan atau umpatan yang kadang sulit dikontrolnya.
"Aku mau nanya boleh ga?" tanya Jihan yang ternyata menyita perhatian teman - temannya yang sibuk hafalan termasuk Risa.
Zahra hanya tersenyum menanggapinya. "Tanya aja, emang mau nanya apa?"
"Hmm.. aku kan udah hafal salah satu surah di Al -Qur'an, tapi kenapa ya, beberapa minggu atau bahkan hari kemudian lupa lagi?" tanya Jihan agak bingung.
"Nah iya Kak!! Ana juga suka gitu!!" Sahut Risa cepat, "padahal ya Kak pas saya masih SD saya udah hafal semua surah di Juz 30, tapi gara - gara pas SMP saya berhenti ngaji, ehhh saya lupa lagi," curhat Risa menggebu - gebu dengan muka yang kesal karena hafalan satu Juznya terlupa begitu saja dan terkikis sia - sia.
"Jadi gini--"
***
Risa hanya bisa menatap nanar ponselnya yang sudah tersambung dengan earphone. Sungguh penjelasan Zahra tentang penyebab hilangnya hafalan itu menari - nari di otaknya.Musik. Itu salah satu penyebab hilangnya hafalan Risa. Sungguh Risa sangat menyukai musik, bahkan di ponselnya terdapat berbagai jenis lagu, ada lagu barat, jepang, Indonesia bahkan lagu arab sekalipun. Sungguh Risa sangat cinta musik.
Tapi setelah mendengar penjelasan Zahra tadi bahwa Musik dan Al - Qur'an tidak akan pernah bersatu, membuat Risa lemas. Apalagi itu sudah dibukti oleh sebuah hadis
ﻟﻴﻜﻮﻧﻦ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻗﻮﺍﻡ ﻳﺴﺘﺤﻠﻮﻥ ﺍﻟﺤﺮ ﻭﺍﻟﺤﺮﻳﺮ ﻭﺍﻟﺨﻤﺮ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺯﻑ
”Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras, dan alat-alat musik .”"Dan coba kalian renungin. bukankah apa yang telah dikabarkan oleh beliau itu telah terjadi pada zaman kita saat ini?" Tanya kak Zahra saat tadi, dan memang benar adanya.
"Dan juga dalam hadis lain,
secara terang-terangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan tentang musik. Beliau pernah bersabda,
ﺇﻧﻲ ﻟﻢ ﺃﻧﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻭﻟﻜﻨﻲ ﻧﻬﻴﺖ ﻋﻦ ﺻﻮﺗﻴﻦ ﺃﺣﻤﻘﻴﻦ ﻓﺎﺟﺮﻳﻦ : ﺻﻮﺕ ﻋﻨﺪ ﻧﻐﻤﺔ ﻟﻬﻮ ﻭﻟﻌﺐ ﻭﻣﺰﺍﻣﻴﺮ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺻﻮﺕ ﻋﻨﺪ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻟﻄﻢ ﻭﺟﻮﻩ ﻭﺷﻖ ﺟﻴﻮﺏ ﻭﺭﻧﺔ ﺷﻴﻄﺎﻥ
“Aku tidak melarang kalian menangis. Namun, yang aku larang adalah dua suara yang bodoh dan maksiat; suara di saat nyanyian hiburan/kesenangan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara ketika terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju, dan jeritan setan .”
Jadi, Kedua hadis di atas telah menjadi bukti untuk kita bahwasanya Allah dan Rasul-Nya telah melarang nyanyian beserta alat musik." Akhir Zahra menjelaskan tentang larangan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Future
SpiritualAdrisa Resyafa atau kalian bisa saja memanggilnya Risa. Hanya seorang gadis dengan tubuh kecil untuk ukuran anak SMA, kulit kuning langsat dan mata yang sipit. Di masa putih abu-abunya, gadis tersebut mengalami berbagai macam hal. Dimulai dengan per...
Part 18
Mulai dari awal