Part 26 *stupid*

29 7 0
                                    

Revan mengantarkan elvira ke kelas. Sebelum meninggalkan kelas elvira, ia duduk dikursi depan elvira yang memang masih kosong karena belum banyak murid yang masuk kelas.

"Inget ya! Kamu nggak boleh deket sama dia lagi!" tekan revan pada setiap pengucapannya.

"Kenapa?" tanya elvira heran.

"Pokoknya nggak boleh! Dia bukan laki-laki baik-baik!! "

"Tap-----"

"Ra!! Jangan ngebantah!!" potong revan ketika elvira hendak melayangkan protesannya.

Dengan bibir mengerucut elvira mengangguk mengiyakan ucapan revan, ia sedang malas berdebat dengan revan saat ini.

"Bagus.. Aku pergi dulu,nanti pulang tunggu aku"

Cupp

Revan mencium kening elvira sebelum keluar dari kelas itu.

Sepeninggalannya revan, elvira hanya diam dengan sejuta pertanyaan dipikirannya... Kenapa ia tidak boleh dekat dengan Aldrich?? Kenapa revan bilang Aldrich bukan orang yang baik?? Padahal tadi mereka bisa langsung akrab.
Kira-kira seperti itulah yang difikirkan elvira.

-------

Alluna mencegah revan yang hendak memasuki kelas dan membawa revan ke koridor yang sepi.

"Kenapa?" tanya revan heran karena tiba-tiba ditarik.

"Kamu berlebihan" ucap alluna tanpa rasa takut menatap mata hitam pekat milik revan.

"Berlebihan?? Soal?? " tanya revan yang semakin tidak mengerti dengan ucapan alluna.

"Elvira" akhirnya revan mengerti apa yang dimaksud alluna saat gadis itu menyebut nama Elvira.

"Lo nggak tau apa-apa dan lo jangan ikut campur!!" ucap revan pelan tapi penuh dengan ketegasan.

"Aku tau! Rasa sayang kamu ke elvira itu lebih dari sekedar sahabat vaaann" ucap alluna dengan sedikit penekanan, revan sendiri tidak terlalu memikirkan apa yang diucapkan alluna.

"Lo ngaco tau nggak! Udah ah mending gue balik ke kelas" jawab revan cuek dan meninggalkan alluna dengan rasa kekesalan.

"Kamu itu benar-benar bodoh apa pura-pura bodoh sih van" batin alluna jengkel melihat kepergian revan.

                  🐰🐰🐰🐰

Seperti biasa, setiap pulang sekolah revan selalu menunggu elvira didepan ruang kelas gadis itu.

Hampir 5 menit menunggu, akhirnya yang berada didalam kelas keluar satu persatu termasuk guru yang mengajar dikelas elvira.

"Nunggu elvira van?" Tanya guru itu.

"Iya bu, elvira nya mana kok nggak keluar-keluar" jawab revan.

"Masih didalem mungkin" balas guru itu lalu berjalan meninggalkan kelas itu.

Revan memasuki ruang kelas elvira yang nampak sudah sepi karena hanya tinggal gadis itu yang berada disana, bahkan shilla pun terburu-buru untuk pulang karena harus mengantar ibunya membeli kue.

Revan berjalan kearah elvira yang terlihat sedang cemberut.

"Kenapa sih.. Kok ditekuk gitu mukanya" tanya revan ketika berada dihadapan elvira.

"Gakpapa" jawab elvira acuh lalu memasukkan barang-barangnya.

"Kamu masih marah sama aku? "

"Nggak. Ngapain marah ,udah ah ayok pulang aku capek mau istirahat" jawab elvira cuek dan berjalan mendahului revan, tapi baru dua langkah kaki elvira berjalan tangannya sudah dicekal oleh revan, mau tak mau elvira berbalik badan menatap revan.

"Aku tau aku salah. Maaf ra.. Aku ngelakuin ini demi kebaikan kamu " ucap revan tulus.

Mendengar ucapan lembut revan, membuat hati elvira sedikit lega.
Elvira melangkahkan kakinya berjalan mendekat kearah revan.

Semakin dekat

semakin dekat

Hingga tidak ada jarak antara keduanya, elvira memeluk revan dan menyandarkan kepalanya didada revan. Tak seharusnya ia bersikap acuh kepada orang yang sangat menyayanginya. Batin elvira.

"Kamu tau kan, aku sayang sama kamu" ucap revan mencium Puncak kepala elvira dan mengeratkan pelukannya.

Untung saja koridor sudah sepi hingga tak ada yang melihat.

"Maafin aku yang selalu kekanak-kanakan, pasti kamu capek sama sifat aku" ucap elvira sembari mendongak menatap revan yang memang lebih tinggi darinya tanpa melepaskan pelukan mereka.

Revan mencubit hidung elvira, karena saking gemasnya dengan ucapan gadis itu.

"Iya kamu kekanakan banget. Nggak diturutin aja langsung nangis,langsung ngambek" jawab revan dengan nada becanda, yang membuat elvira kembali cemberut.

"Iya tau iya! aku itu nyebelin.. Nggak kayak gebetan-gebetan kamu yang nyeneng-nyenengin" jawab elvira kesal lalu melepaskan pelukan mereka dan berjalan mendahului revan.

Revan sendiri terkekeh melihat gadis yang ada dihadapannya sedang merajuk, sangat lucu.

"Asal kamu tau. Kamu adalah segalanya. Segalanya untuk diriku dan segalanya untuk hidupku. Terkadang aku masih tidak mengerti bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita. Tapi yang pasti aku mengerti adalah cara Tuhan yang membuat ku untuk selalu menjagamu" batin revan mengejar elvira yang sudah berjalan mendahuluinya.

Tbc~~

Yuhuuu akhirnya bisa update lagi..

Walaupun saya tau nggak ada yg nunggu.. 😂😂🔫👻

Don't forget like 🌟 and coment 💬 please!

*maksa amat*😒😹

Salam,

Wijayanti😍😚😘

25/3/2018

Promise Love (Love Forever) - [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang