Luhan berjalan mengendap-endap, memasang mata setajam mungkin siapa tahu ada bahaya yang mengintainya, dia tidak tahu harus pergi kemana, mobil tidak punya, teman pun tidak punya karena ia sedang menghindari Baekhyun dan Kyungsoo yang sudah membuatnya kecewa.
Sampai di luar bangunan apartemennya Luhan terdiam, ingin menangis saat dia tidak tahu kemana tujuannya. Dia butuh udara segar untuk menormalkan saluran pernapasannya, dia tidak ingin mati membusuk karena cemas sementara sang kekasih sedang berbahagia dengan wanita lain.
Bruk
Akh
Tidak memperhatikan jalannya, dari samping kanan tubuhnya di serempet oleh sepeda yang sedang melaju dengan cepat sehingga membuat ia dan sang pengemudi sepeda sama-sama terjatuh, meringis sakit saat ia merasakan sesuatu menggores lengan kanannya, "Kau baik?", tanyanya pada sang pengemudi sepeda yang merupakan seorang pria tampan dan memiliki postur tinggi sempurna sama seperti Sehun.
Pria itu tersenyum canggung, mengambil sepedanya siap hendak pergi karena urusannya sudah selesai, "Aku baik, maafkan ketidaksengajaan ku", katanya sambil menaiki sepedanya dan langsung pergi dari sana. Meninggalkan Luhan yang mengernyit heran merasa familiar dengan suara dan wajah pria tinggi itu, Luhan rasa dia pernah bertemu pria tadi, tapi kapan dan dimananya Luhan tidak ingat, yang jelas entah karena alasan apa jantungnya berdetak cepat dengan wajah pucat pasi pertanda ia ketakutan.
Tidak ingin tertabrak lagi, sambil menutupi luka di lengannya dengan tissue yang ia bawa, Luhan memilih duduk di taman yang ada di kawasan apartemen mereka. Cukup heran apa yang memgenai tangannya sehingga membuat kulitnya tergores sepanjang lima senti meter. Kecil memang, tapi pedihnya luar biasa dan berhasil membuat Luhan menangis, apa lagi saat melihat banyaknya darah yang mengalir deras mengotori dress-nya, "Hiks padahal aku sudah berusaha untuk tidak menangis", Luhan menghapus cepat air matanya, dia rasa alih-alih menangis karena luka barunya namun dia pastikan bahwa tangisnya saat ini di karenakan merindukan sang kekasih yang hampir melupakannya. Dua hari tidak melihat dan berkomunikasi dengan Sehun cukup membuat perasaan rindunya membuncah, tapi beruntunglah karena perasaan rindunya di kalahkan oleh perasaan cemasnya sehingga Luhan tidak terlalu kesepian namun harus rela merasakan sesak yang mendominasi perasaannya.
.
.
.
.
.
"Luhan pasti sedang sendirian saat ini""Apa Sehun masih berada di rumahnya?"
"Aku tidak tahu, tapi kata Chanyeol seperti itu, Sehun belum bisa mengelabui Jaejoong"
Mengikuti sang sahabat yang memiliki profesi yang sama dengan Luhan, Kyungsoo bertopang dagu sambil memperhatikan ikan-ikan kecil yang berada di kolam kecil taman belakang rumah mereka, "Kasihan Luhan, kenapa kisah hidupnya sangatlah malang"
"Tidak bisakah Tuhan sedikit berbaik hati padanya, demi Tuhan aku mengkhawatirkannya"
Kyungsoo menoleh pada wajah sedih Baekhyun, dia pun sama sedihnya karena di saat Luhan sedang sendiri mereka justru tidak bisa berada di samping sang sahabat di karenakan kekecewaan Luhan pada ia dan Baekhyun. Meskipun tidak mengatakan langsung tapi mereka berdua tahu bahwa Luhan kecewa pada mereka.
YOU ARE READING
KOLERIS-SANGUIN
Fanfiction[ BEBERAPA CHAPTER SAYA PRIVATE] Jika kubisa menghentikan waktu di pikiranku Yang akan kuhentikan adalah saat bibirmu menyentuh bibirku Kan kuhentikan detak jam, dan kubuat waktu tak bergerak Karena sayang, beginilah yang ingin selalu kurasakan bers...
Chapter 25
Start from the beginning