"Titit!!"
Anying! Gua kagetkan.
"Lo ngapain nempel di tembok?"
Jadi, si Malaikat maut ini emang nempel di tembok, udah kaya sepiderman aja.
Tapi ini lebih ke oppa-oppa korea.
"Aku tadi sedang berbincang dengan seekor cicak."
Kata si Mala, terus baru dia turun dan duduk di kasur."Lo ngomong sama cicak?!"
"Gak percaya?"
Percaya aja, diakan Malaikat maut.😑.
"Tadi saya cuma bertanya apa dia diperlakukan baik dengan keluarga ini,"
Kata si Malaikat maut, terus dia menggeleng."Ternyata hidup sebagai cicak dibenci oleh keluarga ini, jadi dia memohon mati padaku."
Pluk!
Tiba-tiba, cicak yang nempel di tembok jatuh jengker.
"Lah! lo beneran nyabut nyawa cicaknya?!"
"Iya, setidaknya di kehidupan yang kedua dia akan jadi kupu-kupu."
Gua jadi kepikiran soal takdir gua ini.
"Jadi, yang mati akan hidup kembali dalam wujud berbeda?"
"Ada dalam wujud berbeda, ada juga dalam wujud yang sama. Yang pasti kalau manusia jika dikehidupan pertama mereka kaya, di kehidupan kedua gak mungkin kaya lagi, itu yang mustahilnya."
Gua mengangguk, ngerti.
"Jadi, kapan gua bakal mati dan hidup lagi?"
Mulut gua, kenapa tiba-tiba nanya gini ya?
"Kamu beneran mau mati?"
Dia mandang gua dengan tatepan mata berubah jadi merah, ululuu.. Ko serem?Gua malingin tatapan dari si Mala, "Ya engga sekarang, tapi kan gua tau setiap yang bernyawa pasti mati."
"Nahh, kamu tau."
"Ya udah! Jadi kapan gua sama si Sera kembali ke tubuh masing-masing?!"
"Jangan tanya kapan, tapi bagaimana?"
"Oke, jadi bagaimana?"
"Gak ada cara lain selain.. Mati!"
"Hah?!!"
"Kecelakaan itu akan terulang lagi, dan setelahnya hanya ada satu di antara kalian yang masih hidup."
"Apa?! Kenapa hanya satu?"
"Karena memang dari awal, satu di antara kalian yang mati."
"Bukannya si Sera yang dari awal harusnya mati, jadi dia dong yang mati?"
Si Mala mengerucutkan bibir tipisinya itu, hmm uculnya si Mala ini.eh😑.
"Belum tentu.. Aku saranin, kalian berdua berbuatlah yang baik-baik saja. Agar pintu surga terbuka untuk kalian."
Lah?
Kalo gitu, bisa juga gua yang matinya dong?"Tenanglah, mulai sekarang aku akan ada di dekat kalian."
Si Mala senyum?
Di senyumin Malaikat maut?!!
ಠ_ಠ
"Siap menyabut nyawa kami kapan saja?"
"Tentu.."
Heuh, dasar Si Mala.
"Gua harap sih, waktunya jangan tiba dulu. Masih banyak masalah yang belum gua pecahin, soal Lisa hamil anak gualah, soal yang sabotase motor gua lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Yang Tertukar (Completed)
HumorIntinya kalian bakal bingung baca cerita ini heuheu. Karena, SEMUANYA BISA TERJADI DISINI! Gendre: Humor, Fanfiction, Fantasy, Horror, romance. Ini cuma cerita berbeda dari cerita yang pernah kalian baca. #50 in Humor ⚠NO COPAST!!⚠ (8Des17) Sekian...
25. ಠ_ಠ
Mulai dari awal