[23] Demi Lo

Mulai dari awal
                                    

Keduanya melangkah masuk.

"Lo tunggu disini." Ujar Angkasa, Mika mengangguk paham lalu duduk dikursi yang disediakan sedangkan Angkasa melengos pergi ke kamar mandi kecil yang ada diujung ruangan.

Dan setelahnya terdengar bunyi guyuran air. Beberapa menit setelahnya Angkasa keluar hanya dengan mengenakan boxer dan handuk yang berada dilehernya.

"Sa Lu apa-apa'an sih. Pake baju ihh cepetan!! Disini ada CCTV ih. Ntar disangkanya kita ngapa-ngapain." Ujar Mika panik. Gila aja kalo ketahuan guru.

Angkasa terkekeh, sebelah tangannya mengeringkan rambutnya menggunakan handuk yang menggantung dilehernya.

"Santai aja. Penjaga CCTVnya juga udah balik jam segini." Ujarnya lalu berjalan menuju lokernya. Mengambil baju ganti yang sudah Ia sediakan disana.

Barulah Mika dapat bernapas lega.

Oh iya, Mika belum bilangkan gimana bentuk tubuh Angkasa saat ini kan, Rambutnya yang basah dan acak-acakan menambah kesan sexy bagi Angkasa apalagi bagian dadanya damn he so Hot!! Mika bisa khilaf kalo lama-lama berduan dengan Angkasa dipoisis yang menyulitkan bagi Mika seperti ini.

"Jangan mupeng. Masih disekolah." Angkasa tiba-tiba berdiri dihadapannya dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.

"Apa'an sih." Sanggah Mika tentu saja Ia malu.

"Ayo pulang udah mau sore."

Mika berdiri dari duduknya lalu berjalan beriringan disebalah Angkasa. Ketika keduanya sudah berada didepan pintu dan Mika akan membuka kenop pintu tiba-tiba...

Brak

"Akh.." Rintih Mika ketika secara tiba-tiba tubuhnya didorong ke pintu oleh Angkasa tidak terlalu keras tapi tetap saja membuatnya kaget.

Angkasa berdiri tepat didepannya, sangat dekat.

"Suka banget sih dorong-dorong." Gerutu Mika menatap Angkasa tajam.

Angkasa terkekeh. Tapi pandangannya terus menatap intens pada bibir merah Mika.

"Mupengkan Lo liat Gue." Ujar Mika.

Angkasa mengangguk. Mika tertawa lebar.

Lalu selanjutnya Mika mencium bibir Angkasa dan kedua tangannya melingkar dileher Angkasa.

Salah satu tangan Angkasa memegangi tengkuk Mika sedang yang satunya berada pada pinggang Mika menariknya agar semakin dekat dengannya.

Perlahan tapi pasti bibir Angkasa melumat-lumat bibir Mika, Mika juga membalas lumatan bibir Angkasa dan dengan sengaja Ia membuka mulutnya agar memudahkan akses lidah Angkasa pada mulutnya.

Tanpa fikir panjang lidah Angkasa masuk kedalam mulut Angkasa mengajak lidah Mika untuk berperang.

Mika memejamkan matanya menikmati lumatan demu lumatan yang Angkasa berikan pada bibirnya. Tapi seolah kesadarannya kembali cepat-cepat Mika mendorong dada Angkasa

Angkasa mengangkat sebelah alisnya seolah menunggu ucapan apa yang akan keluar dari bibir Mika.

"Ini disekolah ih. Lo kan ketua osis, kalo ketaun gimana?" Ujar Mika panik.

Bukannya ikutan panik Angkasa malah kembali mendekatkan tubuhnya pada Mika.

"Nggak akan." Ucapnya sebelum kembali mendaratkan kecupan-kecupan memabukan dibibir Mika.

• • •

"Sa ngapain Kita ke sini?" Mika mengerutkan dahinya ketika mobil Angkasa berhenti tepat didepan sebuah tempat kursus masak.

GILA GENGS!!

KURSUS MASAK

SIAPA JUGA YANG MAU BELAJAR MASAK

JANGAN BILANG GUE!!

"Yak Lo kan Cewek harus bisa masak lah." Ujar Angkasa menatap Mika sesaat lalu turun dari mobilnya.

"Gue enggak mau. Enak aja." Ujar Mika menyilangkan kedua lengannya didepan dada.

"Cepetan turun." Ujar Angkasa dengan mengetuk oelan pintu mobil yang ada dusamping Mika.

Mau tudak mah akhirnya Mika turun juga.

Mika berdecak pelan. "Sa Gue enggak mau."

Angkasa menoleh lalu menggenggam jemari Mika lalu menariknga kedalam.

"Nyewa pembantu aja sih jan dibawa ribet."

"Kalo nggak diginiin Lo nggak bakal bisa masak."

"Yak enggak gini juga kali. Ntar juga kalo udah waktunya Gue bakal belajar sendiri."

"Udah yak Mik. Ini juga demi kebaikan Elo." Ujar Angkasa final.

Mika berdecak kesal lalu menyentak genggaman Angkasa. Gila aja girls, Mika yang punya kehidupan bebas tiba-tiba disuruh kursus masak. Yang ada dia diketawain abis-abisan sama teman-temannya.

Angkasa berjalan menuju mbak-mbak yang ada disana.

"Mbak Saya mau daftarin Dia buat kursus masak." Ujar Angkasa menunjuk Mika yang ada dibelakangnya.

"Namanya siapa mas?"

"Mika larasati."

"Mau ngambil paket yang mana mas?" Si mabk-mabk tersebut memberikan uluran kertas berisi jadwal kursus masak.

Angkasa membacanya dengan seksama.

"Yang ini aja mbak. Yang seminggu 2 kali." Angkasa menunjuk kalimat yang tertera pada kertas yang sejak tadi Ia pegang.

"Sa Lo gila apa. Seminggu sekali aja Gue ogah, apalagi yang 2 kali. Pilih aja yang sebulan 3 kali." Ujar Mika sambil menarik pelan baju belakang Angkasa.

Tapi Angkasa tak menghiraukannya.

"Ceweknya yak mas?" Tanya si mbak tersebut dengan tersenyum.

"Iya mbak."

"Silahkan mas bayar buat administrasinya."

Angkasa mengeluarkan dompetnya lalu menarik atm card didalmnya lalu menyodorkan pada si mbaknya.

"Terimakasih mas mbak. Mbaknya bisa mulai masuk kursus minggu depan. Dan ini id card mbak Mika nya mas." Si mbak lalu mengembalikan atm card milik Angkasa dan memberikan id card yang bertanda bahwa sekarang Mika resmi jadi ikutan kursus masak.

"Makasih mbak."

Lalu keduanya keluar.

"Sa Lo jangan gini dong. Gue enggak mau dipaksa." Ujar Mika setelah keduanya telah berada didalam mobil.

"Lo jalanin dulu aja." Ujar Angkasa santai sambil menyetir mobil.

"Yak Elo enggak ngerasain sih. Gue kan masih mau maen bareng anak-anak. Mumpung masih Sma. Kalo gini caranya kapan Gue maennya." Ujar Mika sewot.

Angkasa menoleh pada Mika. "Seminggukan ada 7 hari. Lo kursus cuma dua hari doang. Bukan berarti karena Lo ikut kursus dunia Lo ikut kiamat. Lo masih bisa main sama yang lain, kursus cuma beberapa jam, paling lama juga 3 jam doang. Selebihnya Lo bebas mau kemana aja."

Mika diam. Kalo difikirin bener juga sih apa yang diucapin Angkasa.

Mika menghela napas sekali. "Oke."

Angkasa lalu tersenyum. "Gitu dong."

Plis jan senyum. Mika enggak bakal kuat kalo udah disenyumin gini.

"Iya demi Lo."

"Thanks."

Mika jadi ikut-ikutan tersenyum.









*maafin author ya karena ke-ngaretan upadate yang bener-bener ngaret wkwk. Serius dah nih aku lagi sibuk2nya ngelaprak jangankan buat nulis buat istirahat aja kadang engga ada, engga deng ada lah buat istirahat mah wkwk emang akunya aja yang lebay. Tapi karena waktu aku ngga sesantai pas kemarin libur kemungkinan kengaretan ini akan terus berlanjutt maafin ya sebelumnya huhu

Terus baca ceritanya Mikangkasa yooo guysss. Nantikan part selanjutnya yang engga tau bakal update kapan wkwk

Married With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang