"Tapi kenapa?"

"Apanya?"

Mereka berdua menghentikan langkahnya tepat di samping mobil Mila.

"Vin, kau tidak sedang merencanakan sesuatu yang burukkan?"

Oh itu terdengar seperti tuduhan, Kevin menghela nafas panjang.

"Jadi itu yang ada dibenakmu?"

Mila terdiam.

Kevin tertawa miris. "Aku tidak sejahat itu, Mila"

"Tapi aku tidak yakin, Vin"

"Kalau begitu aku akan meyakinkanmu" Ucap Kevin tegas.

Mila mengerutkan dahinya. "Sorry?"

"Oh ayolah Mil, jangan pura-pura tidak mengerti!"

"Astaga Kevin" Mila mulai kesal dan tatapannya pun menajam pada Kevin. "Kau pikir aku sedang berpura-pura bodoh begitu?" Tanyanya emosi.

Kevin menahan senyumnya. Wajah Mila terlihat sangat menggemaskan saat sedang marah dan rasanya Kevin ingin menggigit pipinya yang memerah.

"Jangan menatapku seperti itu" Sembur Mila galak.

Kevin sontak mengerjapkan matanya. "Memang aku menatapmu seperti apa?" Tanya Kevin mengabaikan kekesalan Mila.

Mila melotot horor dan Kevin tersenyum dengan sangat manis.

"MEMO"

"DADDY"

Mendengar panggilan itu, keduanya seketika menegang kaku.

Kevin menoleh kearah mobilnya. Begitupun dengan Mila yang menoleh kearah pintu mobilnya yang terbuka.

******

Ardi tersenyum menjabat tangan Andre yang tidak lain adalah sahabat mendiang putranya.

"Bagaimana kabar Om?" Tanya Andre.

Ardi mempersilahkan Andre duduk. Dan tanpa diminta dua kali, Andre pun duduk di samping Ardi.

"Seperti yang kau lihat, Dre. Om masih sangat sehat"

Andre tersenyum ramah.

Mereka lalu berbincang hangat. Andre menceritakan tentang kehidupannya begitupun dengan Ardi.

Mereka berdua terlihat seperti Ayah dan anak yang sedang melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu.

Secara khusus ditengah kondisi kesehatannya yang belum sepenuhnya pulih, bahkan Andre juga meliburkan dirinya dari pekerjaan yang sangat dicintainya.

Hari ini setelah sebelumnya menghubungi asisten pribadi Ardi dan minta bertemu dengan Ardi, dengan semangat Andre pun mendatangi rumah pribadi Ardi. Hingga akhirnya ia pun melepas rindu dengan Ardi.

"Om senang akhirnya kau mempunyai waktu untuk menemui, Om" Ucap Ardi.

"Maafkan aku, Om. Harusnya aku menemui Om lebih capat" Andre menundukkan wajahnya.

Untuk Andre, Ardi sudah seperti orangtuanya sendiri. Tapi setelah dirinya semakin mapan, ia malah menjauh dari orang-orang yang selama ini sudah banyak membantu dan mendukungnya.

Ardi menepuk bahu Andre. "Angkat wajahmu, Dre. Om tidak suka melihatmu seperti ini"

"Maaf, Om" Andre menatap dalam Ardi.

"Lalu sekarang apa yang akan kau lakukan pada putrimu?" Tanya Ardi.

Andre tadi menceritakan tentang nasib putri semata wayangnya. Dan jujur saja Ardi merasa kasihan.

"Aku tidak tahu, Om. Selama ini aku sudah mengabaikan dan sudah sangat mengecewakan sekaligus menyakitinya. Rasanya sangat tidak adil kalau sekarang aku ikut campur dalam hidupnya" Jawab Andre.

"Bagaimana kalau kita coba jodohkan cucuku dengan putrimu"

Andre sontak menatap Ardi dengan tatapan kebingungan. "Maksud Om?" Tanyanya menuntut penjelasan.

Ardi menghela nafas. "Cucuku sudah lama menduda, Dre. Dan aku ingin dia menikah lagi"

"Tapi, apa cucu Om mau dijodohkan dengan putriku? Eum... Begini seperti yang sudah kujelaskan. Putriku statusnya memang belum menikah, tapi dia single Mom"

"Lalu masalahnya apa? Toh cucuku juga duda, Dre. Lebih tepatnya duren seperti Om" Ardi terkekeh geli.

Sementara Andre menahan diri agar tidak memutar bola matanya malas. Tsk! Ardi sama sekali tidak berubah. Masih saja suka membanggakan dirinya.

"Bagaimana? Kau setuju kan?" Tanya Ardi.

Andre menghela nafas panjang. Sungguh ia merasa sangat bingung.

"Tidak perlu terburu-buru, Dre. Kita pertemukan saja mereka dulu. Siapa tahu saja cocok"

"Om yakin? Om saja belum pernah bertemu dengan putriku" Ucap Andre.

Ardi tersenyum ramah, membuat kerutan didahi dan wajahnya semakin terlihat jelas. "Aku yakin putrimu perempuan yang baik, Dre" Ucapnya tanpa keraguan sedikitpun. Seakan ia sudah mengenal putri Andre.

"Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama. Om ajak cucu Om si duda keren dan aku ajak putriku si gadis tapi sudah janda beranak satu tanpa kejelasan siapa Ayah anaknya" Ucap Andre.

Ardi tertawa renyah sambil menganggukan kepalanya. "Ini baru Om suka" Ucapnya kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan dengan cepat Ardi pun menghubungi cucu tersayangnya. Begitupun dengan Andre yang juga menghubungi putri kesayangannya.

▪▪▪▪▪▪
.
.
.
🕊🕊🕊

Maaf ya klo ngebosenin 😆😂

KEMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang