" Buat apa saya telvon kamu, masih kalian menganggap saya keluarga kalian hah" ucap omah dessy

" Tentu saja mah kenapa mama bilang gitu" balas ress bingung.

" Kalau begitu kenapa tidak ada yang memberitahu ku soal pernikahan alian"

" Maaf mah kami sudah menelvon mama tapi gak bisa" sesal ressa

" Kalian bisa ke belanda kan lagian berapa jam sih perjalanan kesana res"
" Maaf mah"

" Lagi dan lagi hanya maaf yang selalu mampu kamu ucapin bosen saya res dengarnya" ucap omah dessy, lalu pandangannya beralih keprilly yang sedari tadi duduk diujung mendengar pembicaraan kedua orang tua itu " Orang tua kamu kerja apa? " tanya omah ressa.

" Ayah saya hanya seorang guru omah" jawab prilly sopan.

" Hanya seorang guru, ressa kamu gak salah pilih menantu? " tanya omah dessy kaget.

" Enggak mah prilly ini anaknya adi sahabat kecil saya dan kebetulan sahabat sma nya mas tommy juga" jawab ressa hati-hati.

" Ck kalian ini gak bisa banget ya milih menantu, kalau saya tahu sejak awal pasti saya akan menolak karena saya sudah berencana menikahkan alian dengan erika anak tunggal dari keluarga hartono yang kekayaannya sepadan dengan kita" ucap omah santai.

Mendengar ucapan omah ali hati prilly sakit tapi dia berusaha untuk tidak menangis.

" Kenapa bilang gitu ada prilly mah disini" ucap ressa merasa kasihan kepada menantunya.

" Terus masalahnya apa,biar saja dia tahu kalau dia itu tidak masuk kriteria cucu menantu saya" ucap omah dessy sinis.

" Omah" panggil arletta yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka saat mau masuk kedalam rumah.

" Arletta cucu omah yang cantik" ucap omah senang.

" Omah pulang gak bilang ke letta kan bisa letta jemput" ucap letta.

" Iya omah pulangnya mendadak sayang" balas omah dessy

" Ya sudah kalau gitu ayo omah istrihat dulu pasti capek kan" ajak arletta.
" Baiklah ayo kalau cucuku yang cantik ini sudah bicara harus segera di turuti ya" ucap omah dessy sambil berdiri dan berlalu kekamar di ikuti arletta.

Setelah mengantar sang omah ke kamar letta kembali ke ruang tamu dimana disana masih ada ressa dan prilly.
" Prill jangan dimasukin kedalam hati ya ucapan omah tadi pasti omah hanya marah dan kecewa karena tidak diberitahu soal pernikahan kamu dan ali" ucap arletta.

" Iya gak papa let aku ngerti kok " balas prilly lembut

" Ya sudah ayo kita masak buat makan siang aku mau bantuin tante dan kamu masak hari ini" ajak letta

" Iya ayo kita kedapur" balas ressa.

Akhirnya disinilah mereka berkutat dengan bahan masakan sesekali mereka bercanda kecil. Tak lama masakan mereka jadi dan telah tertata rapi di meja makan.

" Mah prilly mau mandi dulu sama sholat ya mah" ucap prilly pada sang mertua.
" Iya sayang sana bentar lagi mama juga mau mandi" balas ressa.

Setelah mendengar jawaban sang mertua prilly langsung begegas kekamar dan mandi. 30 menit kemudia prilly keluar dengan wajah yang lebih segar kemudian dia segera menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Setelah selesai sholat prilly segera turun kebawa karena sudah saatnya makan siang saat dia sudah sampai di meja makan disana sudah ada omah dessy duduk.

" Sampai kapan kamu mau berdiri disana,kamu mau membiarkan saya kelaparan karena nunggu kamu yang hanya berdiri disitu" ucap omah dessy dingin

" Iya omah maaf kalau sudah bikin omah nunggu tadi prilly mandi sama sholat dulu" jawab prilly sopan.

" Sudahlah saya tidak perduli kamu habis ngapain" ucap omah dessy cuek kemudian makan dengan santainya.

" Omah kok bilangnya gitu ke prilly? " tanya arletta tak suka dengan kata-kata omahnya

" Terus omah harus bilang apa letta,sudahlah kamu cepat makan" perintah omah dessy. Akhirnya mereka makan dengan hening.

" Ningsih kamu beresin ini ya terus ku cuci piringnya" perintah ressa setelah mereka selesai makan.

" Res kamu itu punya menantu suruh dia bantuin dong jangan cuma duduk dan tidur saja suruh kerja jangan mentang-mentang dia sudah jadi menantu orang kaya terus malas-malasan" ucap omah dessy.

" Gak gitu mah dari pagi prilly sudah kerja saya kasihan dia pasti capek biarin dia istrihat mah" ujar ressa.

" Ya gitu kalau dirumah mertua memang harus gitu lagian cuman nyuci piring gak akan capek kan" balas omah dessy.

" Gak papa mah biar prilly bantuin bik ningsih buat nyuci piring" ucap prilly yang sedari tadi diam.

" Aduh pril kamu kan janji sama aku mau ngajarin aku ngerjain tugas kuliah kalau kamu bantuin bibik dulu lama dong" ucap arletta dengan mengedipkan matanya keprilly, prilly yang bingung hanya diam saja.

" Omah prilly itu mau aku suruh ngajarin bikin tugas kuliah letta kalau dia nyuci piring dulu letta harus nunggu gitu kan gak selesai nanti tugas letta" rajuk letta pada sang omah.

" Ya sudah prilly kamu bantuin letta ngerjain tugas gak usah cuci piring" ucap omah ke prilly lalu berjalan pergi ke kamarnya.

" letta emang tadi kamu minta aku ngajarin kamu ya kapan kok aku lupa ya" tanya prilly dengan raut bingung.

" Ya ampun kakak ipar tadi itu aku hanya pura-pura ke omah biar kamu bisa istirahat dan gak nyuci piring" balas arletta gemas.

" Oh gitu maaf ya aku gak paham" balas prilly

" Ya sudah sana tidur siang biar nanti kalau kak ali datang kamu terlihat segar biar dia makin cinta" goda arletta

" Apaan si kamu let" ucap prilly dengan pipi yang sudah merah.

" Hahahha kamu lucu banget si prill gitu aja mukanya sudah merah" .

" Sudah-sudah letta jangan godain kakak kamu terus,  prilly sayang sana kamu istirahat" ucap ressa.

" Baik mah" balas prilly lalu bangkit dari tempat duduknya menuju kamar.

Jangan lupa vote dan comentnya ya guysss




Hanya kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang