" Let her go. Aku yakin dia baik-baik saja.Lebih baik kita masuk sekarang "
Kedua orang itu masuk ke dalam rumah begitu saja. Benar-benar!
Berpikir cepat, aku akhirnya memutuskan untuk menguntit gadis itu, sepertinya akan menyenangkan jika sedikit mencari keributan dengannya.
Baru saja aku hendak berdiri, Chazz datang dan menginterupsi niatku.
" Kau mau kemana, Harry? ". Tanyanya, aku menatapnya datar. Kenapa pula si bocah ini benar-benar ingin tahu.
" Menyingkirlah "
" Jangan bilang kau mau menguntitnya ". Ujarnya cepat seraya menahan tubuhku. Aku menepisnya kasar.
" Memangnya apa peduli mu padanya? Akan lebih baik jika aku yang memperkosanya ketimbang seorang gangster yang akan membunuhnya setelah habis menggaulinya "
" Kau gila, Harry. Bisakah kau sedikit saja menahan diri? ". Oh si bocah ini benar-benar ingin menghabiskan kesabaran ku rupanya.
" Kau lah yang membuatnya kemari dan sayangnya ia berhasil menaikkan nafsu ku. Berhentilah menghalangi ku, bocah. Aku tidak akan menyakiti temanmu itu "
Aku berjalan sambil menyalakan rokok baru. Aku memasuki mobil dan segera tancap gas untuk menguntit gadis itu.
***
Aku membawa mobilku dengan kecepatan yang sangat-sangat rendah. Gadis itu mengayuh sepedanya begitu santai. Aku sampai keheranan. Dia tidak takut sama sekali. Ingin rasanya aku menabraknya lalu membawa tubuhnya yang pingsan ke mobil tapi sepertinya untuk saat ini aku hanya ingin tahu dimana rumahnya.
Ia sampai di sebuah rumah mewah yang sangat besar. Lagi-lagi aku kebingungan. Tidak mungkin ia tak memiliki mobil, untuk apa pula ia membawa sepeda?
Apa semua orang yang berada di sekolah menengah atas semuanya se bodoh itu?
Aku merutuki kebodohannya. Setelah melihatnya menghilang di dalam rumah, akhirnya aku membawa diriku ke pub sialan langganan ku.
*
" Woah...ku kira kau tidak akan datang ". Cam dengan berisiknya menegurku yang baru saja tiba. Aku dengan santai meraih gelas yang masih di genggamannya, aku meneguknya cepat dan bersendawa. Masa bodoh dengan mereka yang menertawai ku sekarang.
" Hm... beberapa jalang mencarimu tadi ". Ia berbisik. Aku menyengir menanggapinya. Sudah ku duga. Tapi aku sedang tidak bersemangat untuk melakukan seks malam ini." Aku sedang malas ". Cam tertawa menanggapi jawabanku. Ia lalu menepuk-nepuk punggung ku dan meneguk minumannya.
" Itu aneh. Mungkin sudah saatnya kau mencari gadis lain, maksudku selain jalang-jalang yang ada di pub ini ". Otakku seketika berputar untuk mengingat gadis imut teman Chazz. Aku belum pernah bercinta dengan seorang gadis belia sebelumnya. Semua Jalang di sini rata-rata sudah dewasa ataupun sebaya denganku.
" Kau memberiku inspirasi "
***
Reb's POV
Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di sekolah. Sengaja, aku menghindar dari perdebatan yang mungkin terjadi jika aku berpapasan dengan Sel di rumah. Kau tahu? Kakak tiriku itu sangat menyebalkan. Kami tidak pernah akur. Intinya kami selalu berdebat jika bertemu. Untung saja rumah itu sangat besar sehingga aku jarang melihatnya. Ditambah lagi orang tua kami yang sedang berada di Rusia untuk mengurus cabang perusahaan milik Robert--ayah tiriku. Itu membuat peluang kami untuk berdebat semakin besar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Love
RomanceDia seorang bad boy, ia menakutkan, menyiksa, tapi membuatku jatuh hati. aku selalu terisak dan khawatir, ia membawaku ke dalam kegelapan. Kau tahu sesuatu yang membuatku bahagia, ternyata kegelapan hanyalah jalan yang kau pilih untuk membawaku kepa...
Chapter 1
Mulai dari awal