t.w.e.n.t.y.f.o.u.r

Mulai dari awal
                                    

" benar juga....  Sini gw yang bawa jennie dan kalian panggil dokter " kini taehyung mengendong tubuh jennie yang sempat di bantu oleh jisoo dan somin.

" astaga....  Tolong maafin adek gw yang sangat merepotkan " ucap woo jin sambil membungkuk 80°.

Namun jimin dengan cepat mencegah woo jin untuk membungkuk. " aniya....  Jennie sahabat kami juga jadi sudah sewajibnya kami membantu jennie "

" yep , im agree " suga merangkul woo jin " meski adikmu berat dan menyebalkan dia sahabat yang baik dan asik "

" gw bersyukur sahabat sahabat jennie orang yang baik seperti kalian " semuanya ikut tersenyum dan sedikit tersipu.

" tapi bisakah kita memangil dokter,  tae sepertinya sudah membawa jennie kembali ke ruangannya " ucapan somin membuat mereka tergesa gesa turun ke lantai bawah dan memangil dokter.

♔ L.O.S ♔

Kriett.....

Suara pintu terbuka menarik atensi si gadis. Ia melihat sosok yang membuka pintu yang terkejut dengan dirinya .

" lu udah bangun,  apa pala lu pusing or something?  Gw pangil dokter dulu yah,  sebentar " ujarnya kembali membuka pintu ruangan.

" gak usah!  " ucapan sang gadis membuat seseorang itu menutup kembali pintu ruangan.

" gak usah pangil dokter dan gak usah urusin hidup gw!  " tukasnya dengan mata yang berkaca kaca yang air matanya dapat mengalir kapan saja .

Seseorang itu berjalan mendekat " lu  bodoh yah?  " ujarnya sembari memilih kata yang pas dan tidak akan terlalu menyinggung perasaan si gadis .

Jennie melongo tak percaya dengan pendengarannya . Bisa bisanya seseorang itu memangil jennie bodoh pikir jennie. " gw bodoh?  Ckkk....  Lu gak tau perbedaan menderita dengan bodoh? Lu bahkan gak tau , gak tau sama sekali rasanya jadi gw "

Seseorang itu membelakangi jennie " gw tau " ucapnya memutar badannya kembali mengarah ke si gadis.

" gw tau karna gw pernah jadi diri lu , sama sama dalam keterpurukan , sama sama menyalahkan diri sendiri,  sama sama ingin melukai diri sendiri " jennie memilih diam saat ini.  Ia  menunggu seseorang itu bercerita dibanding berbicara kembali yang akhirnya menimbulkan debat yang tidak berujung.

Seseorang itu, park jimin kini duduk di tepi ranjang sembari memandang langit langit ruangan sambil sesekali menarik napas panjang mengontrol dirinya sendiri saat ini untuk tidak meneteskan air mata sedikit pun .  Setelah beberapa menit berlalu ia merasa sudah siap menceritakan. lalu ia mencondongkan badannya sembari membisikan sesuatu di telinga gadis itu ." gw sekedar ingin berbagi cerita dengan lu dan gw harap setelah lu denger,  you can feel better "

Setelah mebisikan kalimat itu jimin kembali ke posisi semula dengan kesedihan terpampang jelas di wajahnya . " saat kematian eomma gw , disitulah gw merasakan apa yang lu saat ini rasakan " terdengar helaan nafas sebelum pemuda itu melanjutkan ceritanya " jadi pada saat itu...... "

Flashback on

Di tengah malam yang bersalju Terlihat Seorang anak laki laki berumur sekitar 14 tahun berjalan dengan muka masam sembari digandeng ibunya . anak itu merubah ekspresinya kala ia melihat toko mainan yang ditujunya akan mengeluarkan permainan baru dengan versi limited edition.

Leave OR Stay || P.J.M × K.J.N [ Discontinued ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang