36 : Seola Birth day

Mulai dari awal
                                    

Mereka mengahabiskan sarapan pagi ini. Lalu berangakat kesekolah. Dirumah somi duduk duduk santai di kamarnya sambil melihat lihat majalah majalah baju.

Suho pun sudah berangkat kerja.

Ddrrttt.....drrttt....drrtttrr

Somi mengecek hp nya yang berbunyi. Dilayar ponselnya terdapat nama yang jelas membuat somi tersenyum.

"Halo sayang?".

"Halo. Kamu lagi apa?".

"Lagi dududk duduk santai dikamar. Kenapa yang?".

"Nanti siang kamu kekantor bisa?aku kangen masakan kamu".

Somi terkekeh pelan.

"Iya sayang nanti aku bawain. Kamu mau aku masakin apa hm?".

"Apa aja deh yang penting kamu yang buat."

"Iya nanti aku bawain. Semangat kerjanya sayang. Love you."

"Love you to".

Somi mematikan telfonnya. Somi merapihkan majalah majalah dan langsung turun kebawah. Somi akan membuatkan masakan favorute untuk suho.

"Nyonya. Ada perlu apa?". Tanya pembantunya.

Somi tersenyum. "Saya mau masak bi. Suami saya mau makannan buatan saya katanya."

"Nyonya mau bawa makanannya ke kantor tuan?". Tanya pembantunya.

"Iya bi. Nanti siang."

"Yaudah nyonya saya mau siapin tempatnya dulu."

Somi mengangguk. "Iya bi". Somi membuka kulkas mencari bahan bahan. Ia akan memasak sayuran kesukaan suho yaitu brokoli dan tumis daging.

Somi asik dengan masakannya. "Nyonya. Di depan ada yang nyariin nyonya".

"Siapa bi?eunha?".

"Bukan non eunha nyonya tapi aduh bibi lupa namanya."

"Yaudah bi saya kedepan dulu. Ini tolong lanjutin ya bi masakannya." Titah somi yang diangguki oleh pembantu rumahnya itu.

Somi berjalan kearah ruang tamu. Saat sudah disana somi menatap seseorang didepannya. "Ngapain lagi lo kesini?". Tanya somi sinis.

Cewe itu berdiri. Kalian tau kan dia siapa?salah satu mantan suho yang paling somi benci.

"somi somi. Kok gak nyapa gue baik baik si". Ujar irene dengan tersenyum iblis.

"Lo siapa?yang mesti gue baikin?".

"Somi dengerin gue ya. Disini gue cuman mau bilang sama lo. Gue udah tau semuanya".

Somi menatap irene yang duduk didepannya. Somi berdiri sambil melipat tanganya di dada.

"Tau apa lo?".

"Gue denger semua apa yang dokter lo bilang."

Somi membelalakan matanya. Ia berusaha setenang mungkin. Mungkin saja cewe uler ini hanya memancingnya.

"Oya?lo tau apa?".

"Gue tau kalo lo punya penyakit kanker".

Somi membelalakan matanya. Irene tersenyum setan.

"Lo ngumpetin penyakit lo ini kan ke suami sama anak anak lo?".

"Lo mau apa?".

Irene tersenyum. "Lo paham juga maksud gue."

Somi tertawa. "Mending lo pergi deh dari sini. Sebelum gue suruh satpam buat usir lo".

"Lo takut kan gue bilangin penyakit lo ke anak anak samaa suami lo kan?".

Wedding Suholkay (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang