1. Raihan bermasalah

50 0 0
                                    

Sarah Putri Husein. Gadis yang sudah menginjak umur 16 tahun itu berjalan di koridor sekolah SMA Galisia menyusuri kelas nya yaitu XI IPA 1. Gadis yang memiliki otak cerdas bahkan beberapa kali mewakili nama sekolah dalam olimpiade sains, tidak hanya sekedar gadis biasa ia menjabat sebagai Wakil Ketua Osis.

Namanya sangat popular di kalangan anak remaja, sempat anak sekolah lain pun datang ke SMA Galisia hanya untuk bertemu dengan nya. Di sekolah nya ia tidak hanya dikenal sebagai anak "emas" namun, juga karena sikap nya yang tegas dan dingin.

Bahkan ada beberapa murid yang menuruit peraturan karena dirinya. Berbeda dengan sikap Sarah yang dingin, Sang Ketua Osis, Raden Gerald. Karena sikap Raden yang terkenal dengan murah senyum alias ramah, tak jarang Siswi SMA Galisia rela melanggar peraturan demi ditegur oleh Raden.

Sarah mengeratkan tali tas untuk pas di bahu nya. Sudah biasa ia dilihat oleh siswa/i dengan tatapan tak biasa. Sambil berjalan pun Sarah melihat sekitar, apakah hari ini ada yang melanggar peraturan? Seperti memakai sepatu berwarna lain selain hitam, misalnya? Ah, ia tersenyum sinis mendapati seorang lelaki yang sedang asyik berbicara dengan teman-teman nya di salah satu bangku yang terdapat di koridor.

Ia melihat bet kelas yang terjahit di baju putih. Lelaki itu ternyata kakak kelas nya. Dengan langkah yang sedikit ia cepat kan, ia mendengar percakapan mereka.

"yang ada gue minta ID Line nya, bodoamat diomelin kaya apa juga sama si.. siapa Namanya?" tanya lelaki tersebut pada salah satu teman nya.

"Sarah." Jawab teman nya.

Sarah tersenyum miring, belum di tegur saja lelaki tersebut bisa dinilai tengil. Sarah pun berdeham. Keempat lelaki tersebut pun langsung menoleh, dan mendapati Sarah sedang menatap salah satu diantara mereka.

Sarah membaca bet nama yang terdapat pada baju putih sebelah kanan bagian dada lelaki tersebut. Raihan Hartanto Wijaya. Beberapa Siswi terkejut melihat keberanian Sarah yang mendekat pada Raihan.

"Kakak tahu ngga hari ini hari apa?" tanya Sarah dengan keberanian nya menatap mata Raihan.

"senin." Jawab Raihan.

"terus kenapa kakak masih pake sepatu selain hitam?"

Raihan melirik sebentar kearah sepatu nya, "tadi gue berangkat nya shubuh-shubuh, terus dirumah gue mati lampu, jadi gue gatau kalau ini bukan hitam."

Mendengar ucapan tersebut, ketiga teman Raihan tertawa. Sarah langsung memajukan langkah nya, menipiskan jarak diantara Raihan dan dirinya. Tak hanya Raihan yang terkejut, siswa/i yang berada di koridor itu pun merasakan hal yang sama.

"gue masih baik-baik kak ngomong nya. Hargai. Gue mau tanya, kenapa lo pake sepatu selain hitam? Sengaja?" kata Sarah dengan sinis nya.

"gue kan tadi udah ngomong, gue.."

"jawab yang bener." Desis Sarah

Bukan nya Raihan menjawab dengan benar pertanyaan dari Sarah, dirinya justru menatap mata hazel coklat milik Sarah. Raihan merasa seperti dihipnotis, Alis yang tebal, bulu mata yang lentik, mata coklat yang dimiliki Sarah mampu membuat Raihan terdiam beberapa menit, setelah kehadiran sang ketua osis Raden.

"udah lah, Sar. 10 menit lagi mulai upacara. Mending lo taruh tas lo, abis itu ke lapangan, bantuin anak-anak." Ucap Raden menarik sedikit tubuh Sarah untuk menjauhi Raihan.

Tatapan tajam yang tadi diberikan oleh Sarah untuk Raihan perlahan memudar. Ia menatap Raden dengan tatapan lembut. Sarah memang menyukai Raden, namun ia tidak pernah menunjukan nya dengan kode-kode seperti cewek lain nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

complicatedWhere stories live. Discover now