"Iya Kanya aku ingat, yang dilapangan Basket itu kan? Tapi ya kankan, kalau ka Tobi udah tau masalahnya, trus kalian ga marahan. Sebenernya ka Tobi bikin rencana dengan nyuruh kalian main peran begini buat apa?"
Saat itu aku memutar isi kepalaku, aku memang selalu lemah dalam urusan orang dewasa, kecuali pelajaran. Kenapa aku tidak berpikir sejak awal, dan kenapa Rizki juga tidak berpikir kritis?
"Kamu inget ga? Pas aku gamau ikutan rencana ini?"
Kanya terdiam sejenak mengingat saat pertama kali Tobi merencanakan semuanya.
"Riz udah ih, lu mah. Sedikit lagi berhasil nih. Penjahat itu harus di musnahkan."
Hahahaha jangan tanya kenapa aku tertawa, jika kalian bersama ku disana, saat mengobrolkan hal berat seperti itu aku hanya dapat menengok ke arah Riki dan Tobi yang bersaut-sautan. Kalian pasti sudah memberi sumpah serapah kepadaku bukan? Semacam,
Kanya kalau telmi terus ga dapet jodoh nih,
Ih bingung gua kenapa si Rizki yang genius gitu mau sama lu kay,
Dasar cewe ribet,
Okay netizen, penuhi saja comment di post instagramku ya ...
Tapi jangan numpang endorse,
Bayar!
Tidak lama setelah pertemuan terakhir aku, Riki dan Tobi dirumahku itu. Aku sudah tidak bermain peran lagi, tidak berpura –pura galau lagi, begitupun dengan kekasihku Riki.
Siang itu aku melihat dua mobil polisi datang dan parkir di halaman sekolah, pak polisi segera turun dari sana dengan sigap, membawa borgol dan menuju ke arah Riki dan Dilla, aku melihat tatapan takut pada kedua bola mata Dilla. Ada apa sebenarnya?
Dilla menangis,
Dia menggenggam erat tangan Rizki, aku melihat Rizki hampir meneteskan air mata. Aku benci adegan ini.
Aku berjalan menuju Riki, sambil memandangi mobil polisi yang terus menjauh dari halaman sekolahku. Semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing, video yang mereka rekam sudah menjadi bekal postingan yang menurut mereka akan menjadi trending topik.
Sebut saja mereka KIDS JAMAN NOW.
Tak hanya Riki yang aku temui, ternyata tak jauh dari kekasihku itu sudah ada Tobi, Rani, bahkan tiga sejoli, kalian tau kan siapa?
"Ini kay jawabannya," tutur Tobi.
Aku selalu ingin tertawa saat itu, ketika semua orang paham hanya aku yang melontarkan ucapan,
"Kasian dia, kok ditangkap polisi?"
Ali mendekati kami semua, dia meminta maaf atas apa yang dia lakukan, padahal kami tidak terlalu mempermasalahkan rencana buruknya itu. Tapi karna kejadian ini dia sadar bahwa cinta tidak dapat dipaksakan apalagi direncanakan, dan Cintaku hanyalah untuk Riki seorang.
Riki mendekatiku, memelukku erat dengan sedikit ucapan manis di liang telingaku, "maafkan aku dan Tobi membawamu dalam rencana ini."
Aku benar-benar mencium aroma tubuhnya, aroma yang selalu aku hirup sejak kami berumur lima tahun, 'kamu tidak pernah berubah Riki'.
"Iya de, gua minta maaf, sebenernya gua minta lu pura-pura jauhin Rizki supaya dapet informasi banyak tentang bokapnya Dilla karna Rizki deketin, dan lu pasti sempat bingung kan kenapa gua nyuruh lu pura-pura marahan kalau masalahnya cuma karna si Dilla mau deketin Rizki lagi."
Tenang netizen, kali ini jawabanku benar.
"Sebenernya yang bingung bukan aku, tapi si Rani."
Hadeuh, netizen pingsan.
"Ya pokoknya intinya makasih banget. Cuma gara-gara tugas bokap gua, kalian berdua jadi jauh-jauhan selama hampir tiga bulan ini."
"Jadi kay, bokapnya si Tobi ini kan detective. Dia dapet tugas buat nyelidikin kasus bokapnya si Dilla yang melarikan diri entah kemana setelah merugikan perusahaan tante Nengsih, tante aku demi kepentingan politik. Dan dia menyekolahkan Dilla di Bali juga dengan uang tersebut. Nah akhirnya setelah kita tau kalau Dilla balik ke Jakarta kita langsung nyusun strategi buat nyelesaiin masalah yang ga kelar-kelar dari tiga tahun yang lalu itu. Soal aku ninggalin kamu di mall itu karna aku syok ngeliat Dilla, awalnya mau ngejar buat langsung bawa dia ke kantor polisi. Tapi dia cepet banget ilangnya. Pas aku cerita ke Tobi, kata tobi harus main halus jangan buru-buru takutnya ayahnya ga ketangkep soalnya cuma Dilla satu-satunya alat akhirnya si Tobi ngasih saran dengan cara yang udah kita lakuin ini. Aku awalnya ga mau jauh-jauhan sama kamu. Cuma ya karna kamu juga langsung mengiyakan rencananya Tobi. Aku jadi ikut."
"Lagian udah tau aku telmi, ya iya-iya aja aku mah," Protesku.
"Telmi kok rangking satu, udah ga usah ngambek. Kan yang penting aku sayang. Sini peluk."
KALIANNNNN INIIIIIII ......
PLAKK PLAKK PLAKK
"Pak mukulnya pelan-pelan dong pak," protes Nathan yang terkejut karena sempat tertidur.
Aku kira aku masih bernoltagia, astaga udah jam delapan pantas saja suara pak Giswar sudah menggema ditelingaku. Waktunya untuk mengerjakan UAS, eh lebih tepatnya waktunya untuk libur panjang. Tips dari aku buat kalian yang mau UAS, niatnya adalah liburan panjang jadi ketika belajar semangatnya berkobar seperti jaman kemerdekaan 45. Semangat!!
🐤
Hehe maaf yah kejar tayang banget, mau nyelesaiin ini dulu baru lanjut ke FMOL soalnya, mumpung libur dua hari.
Jangan bosen-bosen vote yahhhhh, makasih juga buat yang selalu baca. Semoga kalian makin banyak pengalaman kehidupan dengan membaca hehe.
Regards,
Queen.[Chapter 33] 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER
General Fiction"Karena aku tahu, bahwa kita akan tetap menjadi kita." -Riki
32. [Tertangkap]
Mulai dari awal