"L-lo yang bawa gue kesini?" Tanyaku sambil menatapnya.
"Lo pikir siapa lagi?" Putra berkata dengan sengit. Kemudian ia berdiri dan melangkah meninggalkanku yang sedang terpaku menatap kepergiannya.
"Gue udah gendong badannya yang berat itu kesini, ternyata gak diucapin Makasih!" Samar-samar kudengar Putra berkata seperti itu.
Namanya Putra?
Putra? Putri? Putra Putri? Astaga nama aku sama dia kok mirip? Jangan-jangan jodoh hahaha. Eh apaan sih? Kok aku jadi halu? Please deh Put, ini bukan cerita di novel-novel, sinetron, ataupun film layar lebar.
Aku segera keluar dari ruangan yang kuyakini adalah UKS. Kayaknya belum habis deh jam istirahatnya. Kan aku janjian tadi sebelum jam istirahat.
Aku menapakkan kakiku ke tempat yang paling disenangi sama seluruh murid, Kantin. Setelah mencari-cari, mataku menangkap sosok teman-temanku yang duduk di meja paling pojok.
"Eh sorry ya gue lama." Ucapku sambil memasukkan ponselku kedalam saku rok.
"Lo siapa?" Tanya seseorang yang duduk di dekatku.
"Gak usah bercanda deh--"
Mataku mulai menatap mereka. Tadinya aku mau memarahi mereka, tapi nyaliku menciut saat menyadari bahwa...
AKU SALAH ORANG!!!!
Astaga aku malu banget. Mau taruh dimana muka ku yang imut bin polos ini? Tolong woyy! Pinjem tas karung kalian donggg!
"E-ehh g-gue salah orang. Sorry ya," Aku berlari keluar dari kantin meninggalkan sekelompok orang yang memperhatikanku dengan tatapan herannya.
Huwaaaa... Mamaaaaaaa... Putri gak mau sekolah disiniiii!!
Oke, kantin bakal aku blacklist dari tempat favoritku.
***
^Author pov's^
Putri melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa menjauhi kantin. Ia kini berjalan menyusuri koridor sambil mencoba menelepon teman-temannya.
"Ayo dongg... angkat telpon gue Sarah.." gumamnya pelan. Sepertinya Sarah tak mengangkat telepon darinya.
Ia mencoba menghubungi Genta, Dimas, Icha, dan Zikri.
"Ini gak ada yang mau angkat telpon gu--"
Pukk..
Gumamannya terhenti ketika pundaknya ditepuk oleh seseorang. Matanya terpejam dan mulutnya mengeluarkan ringisan kecil.
Gue mohon jangan orang-orang tadi pliss.
Putri memutar tubuhnya pelan, sangat pelan seperti efek slowmotion. Perasaannya seperti ngeri-ngeri basah saat memutar balik tubuhnya.
GUE TAMAT!
"Ngapa sih lo, Put?" Tanya seseorang yang menepuk pundaknya tadi.
Helaan nafas lega meluncur seketika dari Putri saat mendengar suara familiar itu.
Zikri!
"Lo semua kemana sih? Gue nyariin dari tadi tau nggak sih! Gue sampe salah orang tadi di kantin." Putri memeluk Zikri sesaat kemudian mengerucutkan bibirnya.
"Lamaan dikit kek, Put meluknya."
Putri mencibir Zikri yang kesenangan dipeluk.
"Ya lo lama sih tadi. Kita kira lo kenapa-kenapa. Makanya kita mencar nyari lo." Jelas Zikri pada Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RATRI [On Going]
Teen Fiction"Putri! Stop, Put!" Cowok itu berusaha menyamaratakan langkahnya dengan Putri. Tangannya menarik pergelangan tangan Putri agar berhenti bergerak. Disela isak tangisnya, Putri berkata dengan sesak. "Ternyata gak ada cowok yang bisa yakinin gue kalo s...
RATRI - 2
Mulai dari awal