"Gue cariin obatnya deh siapa tau ada"

Hanbin kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya. Tangan kirinya sibuk memegang ponsel, menjelajah diinternet mencari cari obat apa yang ada sedangkan tangannya masih sibuk memukul pelan pinggul Dahyun.

Beberap anak dikelas memperhatikan mereka, namun mereka tidak sadar.

'Gue mau ngeship siapa ni?'

'Ko Hanbin sweet banget'

'Temen macam apa ya mereka ini?'

Gumam teman temannya.

.

.

.

Sepulang sekolah Vernon menunggu Dahyun dikoridor untuk melihat keadaan Dahyun.

Dahyun berjalan bersama Hanbin disisinya. Terlihat Dahyun memakai jaket Hanbin dan jaket Vernon ia pegang dilengannya.

"Day!" Panggil Vernon saat Dahyun dan Hanbin mendekat.

"Eh non!" Dahyun melambai dan berhenti dihadapan Vernon diikuti Hanbin yang berada disebelah Dahyun.

"Lo gapapa?" Tanya Vernon dengan raut wajah khawatir.

'Ckk' Hanbin hanya berdecak dan memutar bola matanya ketika melihat Vernon yang sok perhatian pada Dahyun.

"Gapapa ko non udah biasa"

"Kalo sakit lagi bilang"

"Hehe iyaa. Eh btw jaket lo gue bawa dulu ya non mau gue cuciin"

"Iyaa day"

"Makasih loh non kalo ga ada lo gue udah malu banget pasti"

"Iya iyaaa" Vernon mengacak rambut Dahyun.

Namun Hanbin tidak bisa melihat itu, ia langsung menarik Dahyun kesisinya hingga nembuat Dahyun terkejut.

"Udah buruan balik!"

"Iya iyaa!" Jawab Dahyun kesal.

"Yaudah non gue duluan yaa daahh!"

"Iya day tiati"

"LO JUGAA NONN!" Teriak Dahyun yang sudah menjauh karena ditarik oleh Hanbin.

Setibanya ditempat parkir Hanbin melepaskan helm yang menggantung dimotornya dan memakaikannya pada Dahyun.

"Lo jangan terlalu deket sama sibule" ucapnya sambil memakaikan helm dikepala Dahyun.

"Kenapa si bin ko lo ga suka sama Vernon padahal dia kan baik"

"Baik apaan dia tuh cuma modus"

"Tapi bin d..."

"Udah ga usah ngeyel" Hanbin memotong perkataan Dahyun dan menaiki motornya.

"Buruan naik kalo ga mau gue tinggal" suruh Hanbin.

Dahyun hanya menurut dan menaiki motor Hanbin dengan ekspresi kesal.

Hanbin melajukan motornya meninggalkan sekolah.

Namun ditengah perjalanan Hanbin berhenti disebuah Apotik.

"Ko kesini bin? Lo sakit?" Tanya Dahyun heran

"Kan lo yang sakit"

"Ko gue?"

"Itu perut lo! Gue mau beliin obat biar perut lo ga sakit"

"Emang ada obatnya?"

"Ada lah gue tadi cari"

"Wah hebat yaa biaay" Dahyun tersenyum sambil mengacungkan ibu jari nya pada Hanbin.

Hanbin hanya mengangkat alisnya dan tersenyum puas.

"Yaudah lo tunggu bentar" Hanbin memasuki Apotik, meninggalkan Dahyun diatas motornya.

'Lo baik banget bin' gumam Dahyun sambil tersenyum melihat punggung Hanbin yang memasuki Apotik.

Tidak lama kemudian Hanbin keluar dan membawa plastik berisi obat yang ia beli.

"Nih pegang" menyodorkan pada Dahyun.

Dahyun melihat isinya dan tersenyum lebar pada Hanbin.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah.

20 menit kemudian mereka sampai dirumah. Dahyun langsung turun dari motor Hanbin.

"Obatnya jangan lupa diminum"

"Iyaa" jawab Dahyun sambil berusaha melepaskan helm dari kepalanya.

Hanbin mendekati wajah Dahyun dan membantunya melepaskan helm.

"Jangan iya iya aja lo biasanya ngeyel sih"

Setelah berhasil melepaskan helm Hanbin mengambil helmnya dan merapikan rambut Dahyun yang berantakan.

"Uuu care nya temen guee" ucap Dahyun menggemaskan sambil menepuk pucuk kepala Hanbin.

Hanbin yang mendapat perlakuan seperti itu dari Dahyun tidak bisa mengatur detak jantungnya yang kini sudah tak karuan.

Ia langsung berhenti merapikan rambut Dahyun dan mendorong kecil Dahyun.

"Udah sono lo masuk" suruhnya

"Hehe iyaa biaay. Makasih yaa" kata Dahyun sambil menunjukan plastik obatnya pada Hanbin.

"Iya iyaa"

Dahyun pun masuk kerumahnya dan meninggalkan Hanbin didepan.

Hanbin masih mencoba mengendalikan dirinya.

'Apa apaan sih gue?' Runtuknya sambil menjalankan motornya dan memasuki rumahnya yang berada tepat didepan rumah Dahyun.

.

.

.

Tbc...




YOU MAKE ME CRAZY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang