Dua Puluh Empat

Mulai dari awal
                                    

"Iya keluarin aja semuanya" ucap gue yang kini berjongkok di depannya yang duduk di bibir kasur.

Celine lagi-lagi mengeluarkan cairannya dan mengenai gue, "Udah?" tanya gue pas liat mukanya yang begitu pucat.

"Maaf ya bunda.."

Gue mengangguk dan tersenyum, "Iya sayang" jawab gue yang langsung berjalan membuka lemari mengambil baju ganti untuknya.

"Buka sini bajunya, ganti terus bobo"

Selesai menggantikan Celine baju, gue membersihkan sisa-sisa muntahan Celine. Selesainya gue langsung mengganti pakaian juga, karena tadi terkena muntahan Celine.

"Yang.. Celine nggak papa kan?" tanya Chanyeol dari kasur. Gue yang lagi berdiri di depan lemari mengancingkan baju tidur mengangguk dan lagi-lagi hanya berdehem.

Chanyeol mengusap wajahnya, "Aku takut, dia sampe muntah terus gitu" ucapnya.

Gue nggak menjawab dan langsung berjalan ke arah kasur dan membaringkan tubuh disana. Gue menarik selimut dan langsung memiringkan tubuh ke arah berlawanan.

"Yang, ish kok kesana ngadepnya?" tanya Chanyeol. Sadar gue nggak respon apa-apa, tangannya menarik gue supaya berbalik menghadap dia. "Madep sini kenapa!" pekiknya.

Gue berdecak sebal, "Tidur madep mana juga sama aja sih!" tepis gue malas. Sebel nggak sih, disaat lo cemburu pengennya di rayu malah dia nggak peka sama sekali. Ih beneran gue tarik tuh kupingmu mas.

Chanyeol menarik gue dan memeluk tubuh gue seperti guling pribadinya. "Enak nggak?" tanya gue yang masih di dalam pelukan Chanyeol.

"Enak lah, empuk"

"Ck, apaansih. Bukan itu!" ucap gue sebal

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap gue menautkan alisnya, "Terus apaan?" tanyanya.

"Diraba-raba Seulgi, enak nggak?" tanya gue dengan smirk faded. Chanyeol tertawa sembari menepuk-nepuk tangan dan mendorong bahu gue.

"Ish, sakit ah!" kata gue sambik memegang bahu gue yang didorongnya.

Chanyeol menarik nafasnya yang tersedat-sedat akibat ketawa, "Oh ngambek ceritanya?" tanya nya.

"Ga!"

"Ngambek mah ngomong nyai" ledeknya sambil menggigit pipi gue.

"Apaan sih yeol, ah. Sakit!"

"Uuuuu sini cium biar nggak sakit" ucapnya yang langsung menarik kepala gue dan mencium pipi gue lembut tapi berkali-kali.

Gue berdecak sebal, "Tuh katanya jangan ngerokok mulu! Jangan waktu sama dia aja kamu berhenti ngerokok, cih kesannya aku nggak merhatiin kamu banget" kata gue sebal ketika mengingat ucapan Seulgi.

"Dih, kok gitu?"

"Ya emang, inti omongan dia gitu kan? Waktu sama dia kamu sehat-sehat aja, mending sama dia sono biar sehat walafiat" ucap gue. Tau kan, semenjak gue hamil gue itu possesif banget deh.

Chanyeol mengerutkan dahinya, "Apaansih yang? Dih" pekiknya. Gue berdecak dan langsung memutar tubuh membelakangi Chanyeol.

"Istri mas ceye ngambek mulu nih, bawaan dedek ya?" tanya nya yang kini sudah melingkarkan tangannya di pinggang gue dan mengelus-elus perut buncit gue.

Tanpa babibu, gigi tajam Chanyeol menyentuh leher gue, "Ah ceyee sakit!" pekik gue saat dia menggigitnya.

"Enak kan tapi?" tanya nya dengan kekehan khasnya.

"Gigimu enak, mana ada enak!" ucap gue sangat-sangat pelan. Tapi karena kuping Chanyeol kuping kelinci jadi bisa denger, "Mau coba?" tanyanya dengan mendusel-duselkan hidungnya di leher gue.

"Ga!"

"Coba aja lah, enak!"

"Ga!"

Tangannya memencet payudara gue gemas yang hanya berbalut baju tidur tanpa bra, "CHANYEOL! SAKIT IH! PERGI GA SONO!" pekik gue sambil menggeplak kepalanya pakai bantal.

"Yang, aduh ampun yang, sakit!" ucapnya sambil memegangi kepalanya persis maling ayam.

Gue berdecak, "Ck, sakit ih ceye ahhh" rengek gue sambil menendang-nendang tubuhnya sebal.

"Hehe maap yang, abis mengkel banget ih kaya mangga" ucap nya dengan wajah tanpa dosanya sambil menyengir ria.

"MAKAN TUH MANGGA!!" ucap gue sambil menarik telinganya kencang sekuat tenaga.





Update!!
Hahuhahu wkwk, geli bat dah gua nulis part ini bayangin ceye nyubit mangga gwa anjir. g.

Btw, gue mau adain giveaway disini, pantengin terus ya sampe gue update rules nya. Hadiahnya menarik kok, magnet... h3h3
Udah lah semoga menghibur, bye!❤❤❤

Chanyeol as My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang