"Gemeshhh deh ade,"
"Biar pun sering masuk BK tapi lucu,"
"Kok gue suka ya..,"
"Baper nih dede,"
Adik kelas Emil yang masih unyu-unyu itu histeris dengan penampilan memalukan Emil.
Bella yang masih diam, hanya menutup wajahnya.malu.
Emil berbalik memunggungi penonton dan juri, ia menghampiri Bella yang tertunduk dengan wajah ditekuk, menyuruh Bella untuk menerima uluran tangannya, dan Bella hanya diam menuruti, ia berjalan seraya menggandeng tangan Emil, mencoba tersenyum walau terpaksa.
Coba bayangin aja, didepan banyak orang, Emil bertingkah konyol, tabok jangan tuh?.
Selepas itu Bella dan Emil turun dari panggung setelah memberi salam hormat kepada dewan juri. Akhirnya Bella bisa bernafas lega.
Bella juga sudah optimis bahwa dia dan Emil akan mendapatkan kekalahan.
"Bel, bentar ya gue ambil minum dulu buat lo," ucap Emil seraya pergi dari kelas 10 AK 4, yang sengaja dipakai untuk persiapan para model.
Bella hanya mengangguk lemas dan duduk disalah satu bangku yang disediakan disana. Dan mengutak-atikkan ponselnya disana.
"Nih buat kamu," Bella mendongakkan kepalanya ketika sebuah air minel dingin terlihat dihadapannya.
Ternyata seorang bersetelan paskibra yang membawakan air mineral itu untuk Bella.
Bella masih diam tak berniat untuk meraih botol mineral itu.
"Aku duduk disini ya?," tanya cowok itu dan Bella hanya mengangguk lalu kembali fokus kepada hape nya.
"Maafin aku ya bel, aku udah curigaan sama kamu, kamu mau kan maafin aku?," tanya Alfa lirih seraya menduduki bangku disebelah Bella.
Bella masih tetap diposisinya seperti tak menganggap keberadaan Alfa disana.
Namun Alfa meraih kedua tangan Bella yang terasa dingin dan menggenggamnya erat, seperti tak ingin kehilangan Bella nya itu.
Bella masih tertunduk, entah kenapa dia tak ingin melihat wajah Alfa yang kadang bikin baper juga.hehehe....
"Liat aku bel....," perlahan Bella mendongak dan menatap kedua manik mata Alfa secara bergantian.
Mata mereka saling beradu, ada tatapan sendu juga ada tatapan rindu, disatukan menjadi sebuah perasaan yang teramat indah untuk diabaikan, menjadi sebuah rasa yang sulit untuk dijelaskan oleh kata-kata, namun bisa dirasakan oleh jiwa.
Belakangan ini mereka tak pernah menatap sedalam ini, karena saling sibuk dengan urusannya masing-masing, mungkin itu juga yang menjadi sebab renggangnya sebuah hubungan yang telah berjalan hampir satu bulan ini.
"Bel, aku cuma mau kamu tau, aku gak bisa jauh dari kamu, aku sayang bel sama aku, aku gak mau kamu pergi dari aku. Maaf kalo ketakutan aku ini udah buat kamu risih, udah buat kamu marah, aku gak tau harus gimana lagi supaya kamu tetap singgah dihati aku bel,"
Bella mendengar nada penyesalan disana, jadi gak tega liat nya, batin Bella. Bella kembali menunduk dan mengangguk ragu.
"Aku maafin kamu, aku maafin kamu karena aku mau kamu berubah dan gak ngatur aku lagi, aku paling gak suka ada orang yang suka ngatur," jelas Bella dengan penekanan.
Alfa manggut-manggut antusias.
"Kamu tau gak aku garat dicuekin kamu," adu nya dengan nada seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...
25. MSBB: Lupakan Lah...
Mulai dari awal