Sudah tiga bulan sejak Woojin membawa Jihoon pulang dan Jihoon masih terlihat seperti ini, Untungnya Jihoon sudah mau makan walaupun hanya sesuap. Itu lebih baik dibanding kemarin saat Jihoon pertama kali tinggal dirumahnya Jimin berapa kali mendapati sang adik nyaris menyayat nadinya dengan pisau bedah milik istrinya Yoongi yang diam-diam diambil Jihoon dari ruang praktek pria berkulit putih itu.
"Minum obatmu Jihoon" ucapnya sembari menyerahkan dua butir tablet berwarna merah jambu dan putih, Jihoon menerimanya tanpa banyak berkomentar lalu menegaknya dengan wajah datar.
"Hyung ingin kau kembali seperti dulu Jihoon-ah, aku merasa bersalah pada mendiang ayah dan ibu bila kau terus seperti ini" lirihnya putus asa.
Jihoon tersenyum dengan wajah sayunya ia meraih jemari sang kakak untuk dia genggam.
"Hyung bolehkah aku menyusul mereka?" Tanyanya dengan suara serak.
Air mata Jihoon kembali menetes dan isakannya terdengar pilu.
"Aku tak ingin hidup lagi hyung" ucapnya.
"Jihoon-ah jangan pernah mengatakan itu Hyung, Woojin dan Yoongi Hyung menyayangimu" ucap Jimin.
"Aku tak mau adikku terlihat menyedihkan seperti ini terus-menerus, Jihoon kau bisa mari kita melupakan rasa sakitmu perlahan Hyung disini, Woojin akan kembali sebentar lagi kami akan menemanimu melewati semua ini, okay?"
"Tolong aku hyung.... ini sakit" isaknya lalu memeluk sang kakak yang nyaris meneteskan airmata miliknya melihat keadaan sang adik yang tak kunjung pulih dari patah hatinya.
"Sayang"
Jimin menoleh kearah suara tersebut dan mendapati Yoongi dengan jas putihnya menghampiri dirinya dan Jihoon yang sudah terlelap tidur efek obat yang diresepkan olehnya.
"Bagaimana keadaan Jihoon?" Tanyanya setengah berbisik.
Jimin mengeleng lalu menghela nafasnya "tak ada kemajuan bahkan dirinya memiliki keinginan untuk bunuh diri lagi" ucap jimin.
"Kau sudah bertemu dengan Profesor Kim?" Tanya Yoongi kepada suaminya.
"Sudah dan Profesor Kim menyarankan agar kita membawa Jihoon pindah untuk merefresh pikirannya.
"Kau akan membawa Jihoon kemana?" Tanya Yoongi dengan wajah begitu cemas bagaimanapun dirinya lebih menganggap Jihoon sebagai putranya dibanding sebagai adik ipar dari suaminya itu.
"Aku dan Woojin akan membawanya ke Jepang, Jihoon sangat menyukai negara itu dan ada Villa peninggalan Dad diAzabu" ucap Jimin lalu meraih jemari Yoongi.
"Aku harus kembali kerumah sakit, mereka membutuhkanku, aku titip Jihoon sayang"ucapnya lalu meraih jas putihnya kemudian mengecup kening Yoongi yang mengangguk mendengar permintaan suaminya itu.
Yoongi mendekat kearah Jihoon lalu membelai kening Jihoon yang berkeringat, pipinya terlihat tirus dengan tubuh kurus dan mata yang semakin cekung dan terlihat jelas lingkaran hitam mendekati biru yang menandakan Jihoon terus menerus menguras airmatanya.
"Aigoo Jihoonie... kau begitu mencintai Minhyun yang telah meninggalkanmu seperti ini " lirih Yoongi.
"Cepatlah sembuh Jihoon" desisnya.
-
-
-
Woojin benar-benar tiba malam tadi dirinya sibuk menyelesaikan panggilan telfon dari beberapa kliennya dan tentu saja dari tunangannya So Hyun yang kini sedang berada diLondon menyelesaikan study fashion designernya di Milan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of You [✔ Complete]
FanfictionOneshoot/FF Park Jihoon BXB With Other Warn: BXB YAOI BoyLove Mature Content Some Chapter FUJOSHI AREA!!!
LOST [HWANGWINK]
Mulai dari awal