CHAPTER 21: THE EXHAUSTING CHASE

Mulai dari awal
                                    

"Dobrak nih?" tanyaku pada Ethan. 

Dia menaruh kotaknya, menggosok-gosokkan tangan, lalu tanpa babibu langsung mendobrak pintu itu dengan kekuatan penuh. Pintu itu roboh dan hancur dalam sekali dorongan keras.

"Uh, sakit juga," celetuk Ethan sambil menggosokkan kedua tangannya cepat-cepat.

"Ya ampun, pantes sekolah kasih izin buat ikut lomba dan bolos lama banget," sahutku sambil melangkah masuk ke dalam.

"Talk less do more, bro," katanya ikut menerobos masuk. 

Tapi apa yang kami temukan tidak banyak, sama saja seperti sebelumnya. Tidak ada apa pun selain benda-benda tidak terpakai yang digeletakkan di sana. Bahkan tanda-tanda adanya manusia atau siapapun yang kemungkinan pernah kemari dalam waktu dekat saja tidak ada. Sebenarnya di mana sih Alan menyembunyikan Sierra?

"Jay." Aku menekan tombol di walky talky sambil memanggil Jay. "Nggak ada. Apa ada lagi yang bergerak? Kayaknya itu anak cepat bener bergerak, kita nggak nemuin apa pun," kataku sambil tetap memeriksa gudang itu barangkali ada yang luput oleh pandangan kami.

Jay diam sejenak, memeriksa, yang menjawab kemudian adalah Pierre.

"Nggak ada, Carl. Semuanya berhenti mendadak. Nggak ada yang gerak lagi dari lima belas menit yang lalu. Aku kehilangan rekaman wireframe nya, kurasa dia mengganti. Jadi, kita harus lakukan rencana lain."

Ini makin aneh saja. Kenapa Alan cepat sekali berpindah tempat? Apa karena dia tahu kami pasti kemari jadi dia sengaja mempermainkan kami, atau mungkin kemungkinan terburuknya, Sierra memang tidak ada di gedung ini?

"Coba suruh mereka lihat, ada gedung atau apa nggak disekitar sekolah ini?" perintah Ethan merebut benda yang kupegang.

Jay dan Pierre tampak diam, suara bisikan mereka yang berdiskusi pun tidak terdengar, pasti mereka sedang mencari-cari sesuatu. Sementara itu, aku dan Ethan duduk nongkrong sambil ngobrol kecil selagi beristirahat.

"Kenapa selalu Sierra?" Aku bergumam pada diriku sendiri, bertanya-tanya sambil membayangkan wajah polos dan inosen cewek yang saat ini tak diketahui keberadaannya itu.

Di sebelahku, Ethan mengangkat sebelah bahunya, tidak tahu.

"Aku rasa ada yang tidak beres di sini." Ethan kembali berasumsi. "Firasatku berkata kalau ada seseorang yang memerintah Alan untuk melakukan ini."

Aku menoleh padanya cepat. Insting seorang Ethan memang selalu benar, karena seringkali kami terlibat dalam hal-hal serupa, walau itu hanya hal kecil tapi yang dia katakan selalu benar, entah karena kemampuan logikanya yang memang terlatih atau karena dia memiliki intuisi yang kelewat kuat, tapi kalau untuk yang satu ini, aku tidak percaya.

"Siapa lagi memang yang punya masalah dengan kita?"

Dia mengangkat kedua bahunya. "Mana aku tahu? Barangkali dia memang bukan pelakunya. Barangkali dia punya atasan."

Mendengar kemungkinan itu, aku langsung merinding. Tapi kemungkinan adalah kemungkinan. Kita harus menelusuri setiap kemungkinan. Bisa jadi ada yang memang dendam dengan Sierra lalu dia mau menyingkirkan Sierra lewat Alan dan teman-temannya. Barangkali Alan adalah agen rahasia yang diutus oleh suatu perusahaan teroris yang sayangnya mengincar Sierra sebagai korbannya. Semua bisa saja terjadi, bukan?

"Aku rasa ada yang sengaja melakukan ini semua. Orang yang mungkin kenal dengan kita di sekolah." Ethan terus berpikir. "Mungkin sosok yang selama ini dekat dengan kita atau tidak kita ketahui, diam-diam mengawasi kita dan..." Dia diam sejenak, "...iri dengan kita? Tapi kalau pun iya, kita pasti dihabisi langsung di tempat saat kita lagi bergerombol. Yang terjadi adalah sebaliknya, hanya satu orang yang diincar."

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang