Ara dan kedua sahabatnya membulatkan matanya. "Ko bisa? Lo bikin ulah?" Tanya Ara.

"Engga. Dengerin gue dulu makanya." Protes Senja.

"Jadi, kepala sekolah manggil gue ke ruangannya itu Karna gue bakalan di kasih beasiswa di Amerika kalau prestasi gue terus bertambah sampai kelulusan." Jelas Senja sambil tersenyum bahagia.

"APA!?" Ara dan kedua sahabatnya kaget dengan pernyataan Senja.

"Yaampun Senja! Gue seneng banget dengernya." Ucap Anna sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Lo beruntung banget. Gue dukung Lo Senja." Ujar Nayya.

"Tapi ko Lo bisa DAPET beasiswa sampe di luar negeri?" Tanya Ara.

Senja mengangkat bahunya. "Gue gatau. Tapi kepala sekolah bilang, katanya gue murid berprestasi."

Nayya mengangguk anggukan kepala nya. "Udah pasti."

Ara, Senja, dan Nayya langsung memasang wajah bingung.

"Apanya yang pasti?" Tanya Ara bingung.

"Gue. Gue kan udah pasti cantik." Ucap Nayya santai.

"Yeeh."

Mereka tertawa. Dengan candaan yang sederhana bisa melupakan keluh kesah nya.

"Tapi, kalau Lo ke Amerika. Gimana sama perasaan Lo ke Fajar?" Bisik Ara takut murid murid lain mendengar.

Nayya dan Anna mengangguk.

"Gue bakalan ngelupain dia. Gue gamau terus terusan berlarut." Ucap Senja sambil tersenyum masam.

"Walaupun itu sulit." Batin Senja lanjut nya.

"Oke itu terserah Lo. Yang penting kita have fun dan bantu Lo bisa ngelupain Fajar."

Kring kring!!

Bel masuk sudah berbunyi. Murid murid kembali ke tempat duduk nya masing masing untuk malakukan kegiatan belajar mengajar.

                 🌱🌱🌱🌱

"Gue si heran sama cowo kayak gitu."

"Iya makanya. Gue juga sebel tuh sama si Fajar."

"Tau ga peka banget."

"Udah sii. Jangan ngomongin disini. Banyak orang." Ucap Senja.

Sekarang. Senja dan ketiga sahabatnya ditambah dengan Chandra sahabat kecil nya sudah berada di kantin sekolah nya.

"Senja." Panggil Chandra.

"Hmm."

"Reina gimana? Dia masih kasar sama Lo?" Tanya Chandra khawatir.

Senja hanya mengangkat bahu nya. "Gapapa."

Chandra hanya mengangguk anggukan kepala nya. Dia tidak mau membahas itu takut membuat Senja bersedih.

"Senja. Nanti gue sama yang lain ke Rumah Lo ya." Ucap Ara sambil menyeruput es jeruk nya.

Senja mengerutkan kening nya. "Mau ngapain?"

"Numpang mandi." Celetuk Chandra.

Senja terkekeh. "Iyaiya terserah Lo pada."

Mereka langsung melanjutkan aktivitas makan nya.

Chandra berdiri. "Yuk ke kelas." Ajak nya.

"Gue bayar dulu." Ucap Senja sambil berdiri.

Chandra menahan Senja. "Ett. Gausah, biar gue aja yang bayar." Tahan Chandra dan melangkah menuju penjul.

SENJA & FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang