11.Malam minggu

Mulai dari awal
                                    

Zaki Wildan
"Maafkeun ddq bwang ddq masih volos"

Rizal Adiwa
"Sorry broo ane khilap"

Al Gilbran Angkasa
"Gue gak tau apa-apa. Gue cuman ikut-ikutan mereka so gue gak salah dong"

Asraff Pradinata
"Lo pada datang kan hari ini nginep dirumah gue"

Rizal Adiwa
"Iya njengg"

Asraff Pradinata
"Nge gas amat lu bangsadd"

Zaki Wildan
"Sudah cukup jangan memperebutkan aku lagi"

"Najis lo njeng"
"(2)"
"(3)"
"(4)"
"(5)"

Zaki Wildan
"Grub paling kompak dalam urusan bully membully ya hanya ada di www.iceboys.com"

Ridho Arkana
"Sorry guys hari ini gue gak bisa datang"

Asraff Pradinata
"Lah baru nongol nih anak"

Zaki Wildan
"Kenapa bwang kagak ikut padahal ddq udah nunggu lo bangg"

Ridho Arkana
"Zaki anj*ng najis bangsadh"
"Hari ini gue udah ada janji mau balap sama orang. Mayan hadiahnya bisa buat beli handphone baru"

Asraff Pradinata
"Lo lebih pentingin balap daripada kumpul bareng sama kita"

Ridho Arkana
"Ya mau gimana lagi masalahnya gue udah janji sama mereka. Sorry guys"

Asraff Pradinata
"Eh bentar ini yang baca 7. Jangan bilang yang baca ini Dyon"

Devanno Rizky
"Gak salah lagi udah pasti si Dyon nih yang baca doang. Baca iya respon kagak-Dyon "

Zaki Wildan
"Didunia nyata ngomong langsung dikacangin. Didunia maya ngomong langsung cuman di read. Haruskah kita ngomong didunia lain?"

Devanno Rizky
"Bahahaha greget anjayy"

Asraff Pradinata
"Lo ikut jadi ikut kan yon hari ini"
"Jangan sampe lo bilang gak jadi ikut"

"Y"

"Keyboard lo rusak yon"
"(2)"
"(3)"
"(4)"
"(5)"

Melihat isi grub tersebut Dyon hanya membuang nafasnya kasar. Sebenarnya Ia malas jika harus menginap dirumah Asraff. Apalagi setelah kejadian semalam ketika ia bertemu dengan Nadine dikantin. Tapi ia masih ingat ia sudah berjanji dengan ketujuh sahabatnya itu kalau ia akan menginap dirumah Asraff bersama yang lain. Tak ada pilihan lain. Pikirnya begitu.

***

Pukul 00:40 semua sudah berkumpul dirumah Asraff kecuali Ridho. Lebih tepatnya apartemen milik Asraff yang sudah dianggap rumahnya sendiri. Ya Asraff memang tinggal di apartemen tersebut sendirian. Maka dari itu semua sahabatnya memilih apartemen Asraff sebagai basecamp yang paling nyaman. Suasana di rumah Asraff kini benar-benar berisik sangat berbeda ketika enam sahabatnya itu belum datang seperti tidak berpenghuni.

"Ridho seriusan gak datang"tanya Gilbran.

"Dia kan bilang ada janjian balap hari ini"jawab Asraff.

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang