"Oppa," wanita itu berjalan sedikit lebih cepat dari sebelumnya ketika dia melihat siapa sosok yang baru keluar dari ruang kerjanya, Lee Min Ho― pria itulah yang sekarang sedang berdiri di depan pintu salah satu ruangan tersebut. "Oh, Suzy. Dari mana kau? Aku mencarimu, tapi kau tidak di ruangan." Pria itu berucap, memasukkan kedua tangan di saku mantel dokternya. Suzy tersenyum, "aku dari toilet, sebelumnya aku ke ruang terapis. Melihat seorang pasien." Jawabnya semakin mendekati sang pria.

"Oppa mencariku? Ada apa?" tanyanya lagi, menyadari kalau pria itu baru keluar dari ruangannya setelah mengetahui bahwa dia tidak ada di dalam ruangan tersebut.

"Nanti kita bicara, ada tamu di ruanganmu sekarang." Kalimat yang Min Ho ucapkan itu membuat Suzy mengangkat sebelah alisnya, "temui dia― setelah selesai nanti baru kita bicara lagi." Kepala Suzy menunduk sedikit ketika tangan besar pria yang lebih tua beberapa tahun darinya tersebut menyentuh kepala, mengusap pelan membuat dia tersenyum kecil lalu melepaskan diri. Takut kalau seseorang akan melihat tindakan pria itu pada dirinya.

***

Kim Myungsoo memasuki lift tersebut dengan ponsel di tangan, menatap layarnya dan tidak peduli dengan siapa orang yang dia lewati atau bahkan dengan siapa dia berada di dalam lift khusus petinggi tersebut. Tapi suara seorang pria yang berucap, "setidaknya perhatikan sekelilingmu," membuat dia mengangkat kepala dan mendapati salah satu pertinggi perusahaannya sedang berkacak pinggang. Menyipitkan kedua mata yang sudah sipit itu sembari menatap Myungsoo lekat.

"Apa manfaatnya?" Myungsoo memasukkan ponsel ke dalam saku celana kerjanya, memajukan sebelah kaki lalu berdiri dengan posisi yang santai. Lee Seungri adalah salah satu direktur perusahaan tempat Myungsoo bekerja, mereka berada di tingkat yang sama. Sama-sama menjadi direktur perusahaan, memiliki tujuan yang sama akan tetapi sering memiliki pandangan yang berbeda.

"Agar kau lebih bisa bersosialisasi dengan yang lain," Seungri mendekati Myungsoo, merangkul bahu pria itu dengan akrab dan lanjut berucap, "dan lebih bisa populer dariku."

Myungsoo melepaskan rangkulan tangan Seungri dari tubuhnya, "tidak berguna sama sekali." Ucapnya sembari keluar dari lift yang pintunya baru saja terbuka, Seungri yang juga menyadari hal itu cepat-cepat keluar. Melangkah lebar menyamai langkah seorang Kim Myungsoo.

"Katakan padaku teman, masalah apa yang kau punya kali ini sehingga mau melarikan diri dari rapat?" Seungri yang sudah berhasil menyamai langkah Myungsoo bertanya, ingat seketika ketika sekretaris Park mendatanginya beberapa menit yang lalu dan mengatakan apakah boleh Myungsoo tidak menghadari rapat perusahaan mereka hari ini. Dan sialnya tak ada alasan yang jelas dari wanita yang telah menjadi sekretaris Myungsoo cukup lama tersebut, dia mengatakan bahwa Myungsoo tidak mengatakan alasan apapun dibalik tindakannya. Seperti biasa.

"Bukan urusanmu,"

"Tapi kau meminta izin dariku, tentu―"

"Sudah, kita sampai." Myungsoo memotong kalimat Seungri, membenarkan letak dasinya sebentar lalu memutar kenop pintu besar yang ada di hadapannya. Ketika pintu itu terbuka suara riuh dari dalam terdengar membuat Seungri mengesampingkan rasa kesalnya pada Myungsoo lalu memasang wajah penuh senyum. Memasuki ruangan itu dengan penuh wibawa lalu menutup pintu.

***

Bae Jin Ye ada di sana, di dalam ruangan Suzy dengan rambutnya yang kali ini tampak berbeda dari sebelumnya. Wanita itu mengecat rambutnya itu dengan warna yang berbeda dan Suzy mengakui kalau kakak perempuannya itu sangat cantik dengan rambut berwarna apapun walaupun tubuhnya sedikit lebih kecil dibandingkan Suzy. Mereka berselisih umur satu tahun, kadang kalau mereka keluar berdua, orang-orang sering menyangka mereka adalah teman dan bukannya kakak adik.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang