***

Hampir seminggu tetapi kesya juga belum mendapat pendonor darah, apalagi sekarang keadaan kesya semakin memburuk.

Orang tua kesya maupun teman-teman nya cuman bisa berdoa agar kesya cepat mendapat pendonor darah.

Seluruh teman kesya maupun guru di sekolah juga sudah tau mengenai keadaan kesya.

Dan aneh nya teman kesya juga guru  tidak ada yang memiliki golongan darah yang cocok dengan kesya,

"Ini gimana kesya, gue takut kesya kenapa-napa!" ujar emma di sela tangisan nya yang berada di pelukan darla,

Mereka berada di luar ruangan kesya, karna beberapa jam yang lalu kesya mengalami kejang akibat kardimiopati nya yang ternyata sekarang sudah parah, juga kesya belum mendapat donor darah.

Bisma dan lano pula kaget, dengan pernyataan kesya mengalami kardiomiopati akibat minum beralkohol.

Yang mengetahui kesya suka minum hanya darla, emma, dan vero juga yang pernah memergoki kesya masuk keluar club. Bisma juga lano pula tidak mengetahui mengenai itu.

Jika mereka bertanya pada vero, itu lah bukan waktu yang tepat!.

Orang tua kesya pula menangis sedari tadi pantaran dengan keadaan kesya yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

"Kesya kuat ma, jadi kesya gak bakal kenapa-napa" balas darla yang sedari tadi menangis juga.

"Kita harus gimana nih belum ada juga yang donor in darah buat kesya!" ujar lano, "kita harus cari dimana lagi?!" lanjut nya.

"Gue juga bingung ini. Sial! gue gak tega gini jadi nya liat mereka nangis!" ucap bisma yang melihat kekasih nya juga darla yang sedang menangis sedari tadi.

Vero pula juga bingung ia harus bagaimana, kenapa belum juga ada yang mendonor kan darah buat kesya.

kenapa sih?! Kenapa vero waktu itu tidak mencegah kesya untuk pergi. Kenapa harus kesya juga yang terbaring lemah disana kenapa?!!

"Gimana nih ver?!" tanya lano,
"Kita mau cari dimana lagi?" tanya nya lagi, vero pula menggeleng. Ia juga tidak tau.

Pintu ruangan kesya terbuka, keluar dokter yang tadi memeriksa kesya.

"Gimana dok keadaan anak saya?" tanya mama kesya,

"Anak ibu semakin kritis, ia harus secepat nya mendapat pendonor darah. Kalau tidak, kemungkinan kecil anak ibu bisa bertahan" jelas dokter.

Mendengar itu mama kesya semakin menangis di pelukan suami nya, tak terkecuali teman nya. Emma juga darla juga semakin menangis.

"Ke..sya la, g..gue takut ke..sya pergi" ucap emma,

"Kesya pas..ti k..kuat ma!" balas darla.

Vero, lano juga bisma juga bingung harus bagaimana. Mereka kehabisan akal untuk membantu kesya agar cepat mendapat donor darah.

"Saya yang akan mendonorkan darah dok!"

***

Setelah mendapat donor darah, masa kritis kesya juga sudah lewat. Tetapi kesya mengalami koma.

Orang tua kesya juga teman nya mulai lega dengan adanya yang mendonorkan darah untuk kesya. Tinggal tunggu saja kapan kesya membuka mata nya, atau malah tidak.

Kini yang mejaga kesya teman-teman nya, orang tua kesya pulang. Karna teman kesya tidak tega juga melihat orang tua kesya terus yang menjaga.

Mereka menjaga kesya karna besok adalah hari libur jadi teman-teman kesya lah yang menjaga nya.

Emma berada di sofa dengan menyender bisma, bisma pula mengelus kepala kekasih nya itu.

Daral pula juga berada di samping emma, elah jadi kambing congek atuh.

"Heh dari pada liat orang pacaran mending lo juga nyender di bahu gue nih!" Kata lano menepuk bahu nya, aneh nya pula darla mengikuti omongan lano.

Ia menyender pula di bahu lano, lano mengerjapkan mata beberapa kali, mungkin ia mimpi kalo sekarang darla menyender di bahu nya.

"Jangan gr, ini karna gue lagi capek!" kata darla membuyarkan lamunan lano, lano mendengus. Biar lah omongan darla berlalu lalang yang penting sekarang darla menyender di bahu nya.

Nyaman, itu batin mereka.

"Lo pikir vero suka gak sih sama kesya?!" tanya darla tiba-tiba,

Vero pula berada di samping kesya duduk di kursi.

"Suka gak ya? Kayak nya sih iya. Nih ya vero gak pernah yang nama nya deket sama cewek selain mamah nya" balas lano,

"Semoga aja gitu ya! Vero suka sama kesya, begitu juga sebalik nya. Gue cuman gak mau liat kesya sakit hati karna keseringan sama vero yang gak kasih kepastian" kata darla,

Lano mengangguk kecil, dalam hati nya ia tersenyum. Entah kenapa ia menjadi senang saat ini. Begitu juga dengan darla, sejak tadi jantung nya berdetak tidak karuan, apa ia suka dengan lano? Tetapi darla menepis semua pikiran nya itu.

Emma pula yang melihat kedekatan sepupu dengan sahabat nya merasa senang karna tidak ada pertengkaran dia antara mereka, malah sebalik nya. Semoga saja seperti itu sampai kedepan nya. Amin.

Entah sejak kapan pula vero melihat wajah kesya sedari tadi tanpa mengalihkan nya, kapan gadis itu akan membuka mata nya? Kenapa gadis itu sangat betah dengan tidur nya? Apa ia tak merindukan orang-orang yang di sekitar nya?!

Kenapa harus lo yang kek gini sya?!, batin vero.
.
.
.
.
.
.
.
****

Huuaaaa kesya! 😭
Bang velooo jangan nangis yak, disini masih ada author kok :)

Baru dapet ide nihh, gimana? Author kehabisan ide ya jadi gitu hehee :v

Pokok nya jangan lupa vote dan comment para pacar nya veroo 😘

Thanks 💞

Cold Boy Vs Crazy Girl. (VERO & KESYA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang