Alfa terus menganggukan kepalanya dengan semua pertanyaan erik.

"Nah itu tandanya lo jatuh cinta. Kalo lo diem aja nih kaya gini nanti ada yang ngambil duluan. Lo harus gercep" nasihat panjang erik tentang persoalan cinta mulai keluar.

Membuat fatan memutar bola matanya malas. Fatan langsung melangkah pergi. Fatan pikir masalah itu tak penting sama sekali.

"Gak, gak mungkin gue cinta sama ana. Lo emang ngaco deh rek. Gue cabut"


Alfa masih belum menyadari perasaannya. Ia melangkahkan kakinya pergi dari sana. Sedangkan rendi ikut bersamanya di belakang. Erik terus memperhatikan pandangan alfa yang semaikin menjauh. Ia belum menyadari bahwa hanya tinggal dirinya seorang.

"Alfa alfa kalo lo udah sadar terus terlambat pasti lo akan balik tayain ke gue"

"Bener gak fa?" tanya erik bertanya kepada fatan. Erik tak menyadari bahwa fatan telah pergi sebelum alfa.

Karena tak ada sahutan erik melihat dimana arah tempat fatan. Dan hasilnya kosong tidak ada siapa-siapa.

"Anjirr, gue di tinggal ternyata!" erik berjalan lesu menuju kelasnya. Punya temen tidak ada yang bener.

~~~~~

Nata memasuki kelasnya. Meski ia melihat kelas sebelah keluar semua. Nata tak memperdulikan itu, ia terus berjalan menghampiri mejanya. Di sana sudah ada amel yang sudah datang.

Nata di duduk di sebelah amel. Sedangkan amel tengah bergosip ria dengan yola yang duduk di belakang amel. Nata hanya acuh mendengarkan percakapan mereka.

"Yang bener?" tanya amel

"Iya tadi gue liat si alfa marah-marah" ucapan yola dengan nada menggebu-gebu

"Emang kenapa? Ko dia tumben banget marah. Biasanya juga tuh kakaknya si fatan" jelas amel

"Gak tau juga sih, tapi gue denger tuh dari si ratu gosip kayaknya si alfa punya pacar"

"Wih...yang bener la? Masa sih?"

"Bener!! Satu sekolah taunya itu"

Nata yang mendengar semua percakapan mereka meski ia sedang memainkan handphonenya. Ada rasa kepo yang muncul pada nata. Namun ia menghilangkan itu semua jauh-jauh.

"Jangan ngegosip terus mel dan lo juga la! Kita kan gak tau"

"Iyah na! Lo itu dari dulu masih sama aja gak suka denger kayak gini" cemberut amel

Nata hanya diam dan kembali keaktifitasnya untuk bermain handphonenya. Meski kelas nata dan alfa terhalang satu kelas tapi keributan di luar samapi ke kelas nata.

Tapi benerapa menit berlalu dan keributan itu tak terdengar lagi. Banyak teman sekelas nata ingin melihat tapi karena bu rani guru matematika telah datang. Mereka mengurungkan niatnya.

Akhinya pelajaran yang selalu membuat kepala berasap dengan rumus-rumus selesai juga. Nata dan amel pergi ke kantin bersama. Meski atas kehendak amel yang nenyeret nata untuk ke kantin.

Sebua meja kantin telah penuh. Nata melihat sekeliling dan matanya tertuju kepada adik kelanlsnya yang sedang menikmati makanan. Dengan langkah lebar nama menghampiri meja tersebut.

Brakkk

Gebrakan yang dilakukan nata membuat semua mata terarah kepadanya. Amel hanya mengikuti nata tanpa tau apa yang akan nata lakukan.

"Heh lo semua minggir! Gue mau duduk" bentak nata dengan mata yang tajam.

"Tapi kak, kami datang duluan" kata salah satu diantara mereka. Bisa dilihat ia yang paling berani dari semuanya.

"Oh jadi lo gak mau minggir" nata tersenyum sinih. Nata mengambil satu gelas jus alpukat yang ada di meja dan menumpahkannya di kelapa adik kelas itu.

"Hah..." semua orang cengo melihat nata si anak baru yang cuek berani berbuat seperti ini. Untung saja tak ada fatan kalau ada entah terjadi apa dengan nata.

"Nat lo kenapa sih" bisik amel tak enak pada adik kelas itu.

Nata hanya mengangkat tanggannya tanda untuk diam.

"Mentang-mentang lo kakak kelas jangan seenaknya dong dasar gak punya moral" adik kelas itu hendak menampar nata. Tapi dengan sigap nata menahan tangan itu. Ia menariknya kebelakang membuat ia kesakitan.

"Aw" ringisnya

"Apa? Lo berani?" nata mendorongnya hingga ia jatuh ke depan.

"Tuh bawa temen kalian, kalo gak mau gue bikin dia lebih dari ini" ucapan nata membuat teman-temannya segera membawa pergi. Sedangkan nata duduk di tempat yang ditempati mereka.

"Duduk mel" amel langsung duduk dan diam melihat perubahan nata yang tak pernah menyakiti orang lain. Sekarang nata begitu berani dan mudah menyakiti orang lain.

"Apa liat-liat?" tanya nata dengan marah. Membuat mereka mengalihkan pandangan dan melakukan kegiatannya masing-masing.

Gimana ceritanya??

Jangan lupa vote and comentnya!!!!

Sampai ketemu lagi di part selanjutnya

By channe_chan

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang