"Naga yang tak pernah mati?" Tori membelalakkan matanya dengan ngeri. Valerie mengangguk, "Apa ini ada hubungannya denganmu, Tori?" Tori mengangguk cepat, "Dulu lebih dari beberapa abad yang lalu, kerajaan kami di serang oleh naga yang konon dikatakan tidak bisa mati. Tapi kami berhasil mengusirnya, menggunakan tombak spiral hitam. Tapi itu hanya legenda, aku tidak begitu mengerti. Nanti kutanyakan kepada Ares."

"Oke, selanjutnya siapa?" tanya Valerie yang sedikit cemas. Azura mengangkat tangan dan mulai menulis.

Satu batu bernilai satu

Temukan labirin yang kau tuju

Waspadai yang serakah mencuri emas, perak, dan perunggu

Jangan sampai mereka menangkapmu

"Oke, ini jelas ada hubungannya dengan Nochtis, emas, serakah, oke lanjutkan," Valerie memberikan penanya kepada Tori yang langsung menulis dengan cepat di bawahnya.

Dua dapat satu tidaklah aneh

Hati-hati sayangku dengan yang hijau nan lengket

Jangan berikan permen kepada sang penjaga pelangi bercelana pendek

Tapi ia menerima yang membantu kebunnya, seperti taoge

"Apakah itu masuk akal?" tanya Valerie tidak yakin. Tori menggeleng, "Tidak. Nah ayo kita dengar yang terakhir. Ayo Nochtis." Butuh beberapa detik untuk Nochtis menuliskannya.

Satu sama dengan tiga dasar bodoh

Jatuh ke dasar lautan biru gelap penguasa Virgo

Berhadapan dengan penjaga, sang iblis kuno

Lewati dengan besi tempaan Halo Apollo


Dua hari kan muncul bulan biru dan merah

Akankah gagal atau berhasil?

Oh kawan sang singa hitam sedang berburu

Perbaiki Mata cermin tuk ketahui kode

Ingat, para Ksatria jangan lupa beri komando

Keempat Ace itu terdiam ketika para Jack masuk ke gazebo itu mengecek mereka. "Bagaimana? Apa sudah selesai?" tanya Ashley yang menepuk pundak Azura. Valerie menggebrak meja. "Ini tidak masuk akal! Virgo? Halo Apollo? Apa itu semua?" Tori menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tapi kalau dibaca lagi, ini seperti pantun panjang berakhiran huruf vokal urut tiap bait." Azura tampak nelangsa, "Kenapa Joker membuat teka-teki sepanjang ini sih!"

"Mungkin mereka sedang bosan dan mulai membuat permainan kecil untuk kita," ucap Ashley blak-blakan. Valerie menggeleng, "Tidak. Ini sebenarnya ada hubungannya dengan kekuatan kami."

"Sini. Ku lihat." Nochtis menyerahkan kertas itu dan memberikannya kepada kakaknya yang mulai membaca seluruhnya:

Daun berguguran,

Lolongan hantu kembali terdengar

Waspadalah terhadap batu bertuah

Semua akan berakhir jika kau berulah


Ke dalam hutan kau akan pergi

Mendengar sihir yang penuh misteri

Bersama teman kau kan jalani

Melawan naga yang tak pernah mati.


Satu batu bernilai satu

Temukan labirin yang kau tuju

Waspadai yang serakah mencuri emas, perak, dan perunggu

Jangan sampai mereka menangkapmu


Dua dapat satu tidaklah aneh

Hati-hati sayangku dengan yang hijau nan lengket

Jangan berikan permen kepada sang penjaga pelangi bercelana pendek

Tapi ia menerima yang membantu kebunnya, seperti taoge


Satu sama dengan tiga dasar bodoh

Jatuh ke dasar lautan biru gelap penguasa Virgo

Berhadapan dengan penjaga, sang iblis kuno

Lewati dengan besi tempaan Halo Apollo


Dua hari kan muncul bulan biru dan merah

Akankah gagal atau berhasil?

Oh kawan sang singa hitam sedang berburu

Perbaiki Mata cermin tuk ketahui kode

Ingat, para Ksatria jangan lupa beri komando

"Panjang sekali itu. Astaga Joker itu sinting," Ares merebut kertas itu dan membacanya lagi. Allistor berpikir sejenak.

"Memang itu panjang untuk ukuran teka-teki. Tapi mungkin jika kita ambil intinya akan lebih jelas."

"Masuk akal, Listor. Bagaimana kalau kita mulai sekarang?" Valerie sudah tidak sabar untuk menguak isinya. Di taman, duduk di rerumputan, Allard yang sudah kembali normal bersama dengan Austin, Nick, dan Denolin memanggil mereka. "Bagaimana kalau kalian bahas di luar sini? Kami bawa makanan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cards Chronicles - The Magical StonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang