Truth Or Dare (EXO)

j

-bagaimana dia tahu?-

batin jihyun

jihyun berusaha mengabaikan Sehun.

Dia benar-benar lelah hari ini, sungguh..

Bisakah Sehun tidak menambah bebannya hari ini...?

Lebih baik ia tidak bertemu Sehun selama 1 bulan jika bertemu Sehun hanya menambah masalahnya.

Jihyun berjalan akan memasuki kamarnya.

Tapi, lengannya ditahan oleh seseorang.

" Katakan. Dia siapa?! "

"Bukan urusanmu."

Jihyun berusaha melepaskan tangannya dari tangan Sehun.. Tapi tidak bisa.

" kenapa kau tidak menelfonku saja agar aku bisa menjemputmu?! Kenapa harus bersama namja lain???"

" Hun!! Cukup. Hentikan. ...Kau itu kenapa sih. Memangnya kenapa jika aku pulang bersama dia? Apa bedanya dengan pulang bersamamu? "....

" tentu beda jihyun.. Aku kekasihmu "

" heol? Kekasih? Kita belum meresmikan hubungan ini hun! Lagipula apa salahnya aku pulang dengan sunbaeku? Itu bukan urusanmu! toh aku juga tidak peduli hubunganmu dengan YoonA! "

" aku capek hun! Jangan mengajakku bertengkar hari ini. Pulanglah!!!"

Brakkk~

----------------------

Jihyun terbangun dari tidurnya.
Dia telah tidur dengan cukup lama sekali untuk membalas dendam waktu tidurnya yang kurang dari kemarin.

Sedikit merenggangkan badannya lalu menengok kearah jam di mejanya yang ternyata menunjukkan pukul 10.00 KST.

Lalu ia turun dan keluar dari kamarnya, bermaksud untuk cuci muka dan menyikat gigi lalu membuat sarapan. Perutnya sudah berbunyi daritadi, dan itu yang membuatnya bangun. Jika saja dia tidak lapar, pasti dia akan melanjutkan tidurnya.

Hmm.. Dia memang tukang tidur

Jihyun yang keluar dari kamar terkejut saat melihat sesuatu di sofanya.

Bukan sesuatu..

Tapi seonggok manusia.

"Ck! Kenapa dia tidak pulang saja sih kemarin?"

Jihyun menghampiri Sehun yang masih tertidur di sofa

Dia terlihat tak nyaman karna tak menggunakan bantal, dan terlihat sedikit kedinginan.

Jihyun masih punya hati untuk mengambilkannya bantal dan selimut, lalu meletakkannya di tubuh sehun.