"Emang kenapa kalo Gino suka sama Reina? Dari pada lo Shel gak punya doi sampai sekarang emang enak jadi jomblo apa? Menurut gue sih gak enak tau jadi jomblo, ngap-ngapain sendiri, gak ada yang nemenin," Apa yang di ucapkan Shenina membuat Shela terdiam dan memutarkan bola matanya dan memajukan bibirnya, pertanda Shela tak suka dengan apa yang di ucapkan kakaknya itu.

"Udah-udah, kalian mau sarapan atau mau ngegosip sih!" James melerai perdebatan anak- anaknnya itu, di dalam lubuk hati nya ia sangat tak menyukai suasana seperti ini di mana anak- anaknya menjadi dewasa tanpa Ibu nya, Shelena putri ibu dari Shenina, Gino dan Shela. Shelena menceraikan James saat Shela berumur 6 tahun, saat itu Shenina Dan Gino sangat terpukul, tapi waktu terus berjalan dan Shenina Dan Gino sudah melupakan Ibu nya itu dan sampai sekarang mereka berdua sangat membenci ibunya itu.

Sedangkan Shela tidak bisa melupakan ibu kandungnya, ia berharap suatu saat nanti papa dan mamanya itu akan bersatu kembali dan keluarganya utuh tapi harapan itu tak kunjung terpenuhi dan hidupnya sekarang sangatlah berbeda seperti tak ada kebahagian sesungguhnya di hidupnya.

"Angel udah selesai belum, gue ada tugas osis nih yang perlu gue selesaiin, gue gak mau telat." tutur Gino pada Shela.

"Nih udah selesai juga, abang gak sabaran banget sih pengen ketemu Reina." Shela kembali lagi menggoda abangnya.

Gino beranjak dari duduk nya  dan menyalami tangan papa dan kakaknya dan berjalan keluar menuju mobil yang berada di depan yang sudah di panaskan oleh Pak Dodo.

"Shel buruan ntar kakak tinggalin lo!" Teriakan Gino di dengar sampai ke dapur di mana Shela berada.

"Tunggu napa bang." balas Shela.

Dan Shela berjalan menuju papa dan kakaknya berada dengan tas yang sudag di gendongnya .

"Pa Shela berangkat sekolah dulu yaa, dah paa."  sambil mencium tangan papanya.

"Sekolahnya yang rajin supaya  bisa sukses." pesan papa Shela.

"Lo gak kuliah?" Tanya Shela kepada kakaknya.

"Gue kuliah kok tapi ntar aja gue mau santai dulu."

"Ntar telat baru tau rasa, di marahin sama dosen yang killer itu."

"Biarin, lo  juga pasti bakalan telat kalau terus ngomong, gak berangkat-berangkat  biar bu Renata marahin lo  abis abisan.".

"Ihh  ngeselin banget sih."

"Udah sana berangkat cepetan keburu jam 7, ntar lo  nangis lagi di tutupin gerbang sama pak satpam."

Shela memang gadis yang cengeng di tambah dia itu cuek dan dingin, dia sering kali menangis dengan hal-hal yang kecil waktu itu dia perna menangis saat berumur 12 tahun saat ia tidak mengerjakan tugas, dan saat itu guru yang mengajar dia guru  yang killer. Shela di marahin habis-habisan sampai ia menangis dan pulangnya ia mengunci dirinya di dalam kamar hingga Shenina datang dan mengatakan kamu kenapa dek? Shela pun menjawab guru yang ngajar Shela di sekolah jahat Shela di marahin abis abisan soalnya Shela tidak mengerjakan tugas sekolah,
Shenina tertawa terbahak-bahak.

"Siapa suruh lo gak ngerjain tugas, tuh guru emang benar marahin lo, berarti guru itu mau lo  lebih disiplin lagi dalam hal bersekolah, sekarang hapus air mata lo  dan ayo tunjukin bahwa lo  itu gak akan lagi buat kesalahan."


Shela pun sadar saat itu betapa penting kedisiplinan, hingga saat ini ia masih menghargai waktu ia tidak ingin lagi telat ke sekolah, telat ngerjain tugas. shela ingin menjadi kebanggaan guru dan keluarganya.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang