Jiwa Yang Retak

2.3K 204 15
                                    

"Apa kau bilang zak?! "membelalak mata Hendro bagai tersambar petir siang bolong mendengar cerita adiknya Izak. Kini Hendro sudah tau apa yang di alami adik perempuan satu-satunya itu. Tak di sangka adikknya akan bernasib setragis ini.

"Kurang ajar Lucas! Bedebah! berani sekali dia. Apa dia sudah gila!"

"Maka dari itu mas, kenapa kau halangi aku waktu itu.kalau mas tidak datang waktu itu pasti sudah habis dia ku tenggelamkan"

"Itu kan karena aku tak tau. Akan kupatahkan kedua kaki dan kepalanya." sorot mata Hendro berapi-api.

"Sudah! Apa yang kalian bicarakan.Yang penting sekarang keadaan Adik kalian.Itu bisa kita urus setelah keadaan adik kalian membaik. "sahut ibu menengahi. "sampai sekarang dia masih belum siuman, jangan meributkan hal seperti itu dulu. Kasihan adikmu. "

Hati Hendro penuh amarah.
Sakit hati dan benci telah menguasai jiwanya. Kini yang ingin dia lakukan hanyalah membalas dendam pada Lucas. Harga diri dan rasa sakit yang tergores begitu dalam membuatnya begitu di kuasai dendam pada adik iparnya tersebut. Tentu sekarang bukan waktu yang tepat untuk melakukannya. Keadaan Roselah yang harus di prioritaskan. Urusan menghancurkan Lucas bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, Hendro masih menunggu waktu yang tepat.

Keadaan kembali sunyi. Semua anggota keluarga cemas menunggu di depan kamar inap dimana Rose dirawat. Pak Agus dan bu Agus Adalah sosok orang tua terbaik buat Rose. Karena dia satu-satunya putri mereka. Perasaaan orang tua mana yang tak terluka jika putri satu-satunya mereka di perlakukan dengan begitu tidak adil. Begitulah yang dirasakan juga oleh kedua kakak Rose.

Mereka sangat menyayangi adiknya yang selalu di anggap adik kecil mereka. Meskipun Rose lebih dulu menikah namun itu tak mengubah anggapan mereka bahwa Rose tetaplah Adik kecilnya. Kini dia sedang terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit. Terkulai lemas tak berdaya. Karena selain pingsan akibat tendangan suaminya ternyata dia juga mengalami pendarahan tak lama setelah itu. Entah berita buruk apalagi yang akan menambah kecemasan keluarga tersebut.

Sebelumnya sudah ada dokter dengan di temani seorang suster yang masuk kedalam untuk memeriksa keadaaan Rose. Tendangan itu bisa saja mempengaruhi kandungannya. Dan itulah yang kini ditakutkan oleh semua orang. Tak lama kemudian dokter dan seorang suster itu keluar.

"Apakah ini semua anggota keluarga dari pasien? "tanya dokter tersebut dengan nada cemas.

"iya dok!"Sahut Ayah Rose dengan cepat.

Dengan muka yang tertunduk lesu dokter tersebut siap menyampaikan kabar buruk.
"maaf, tapi bayi dalam kandungannya tak terselamatkan."

"Apa dok! "sentak Bu Agus.

"Benturan di perut korban terlalu keras. Sehingga menyebabkan keguguran di Usia kandungannya Yang masih tiga bulan.Di masa itu memang kandungan masih lemah dan dinding rahim belum begitu kuat. Maaf, kami tidak bisa membantu banyak."Imbuh Dokter tersebut dengan penuh rasa menyesal .

"Tidak mungkin,kasihan sekali putriku!"Ibu Rose memekik,tangisnya pecah mendengar kabar pilu putri bungsunya tersebut.

Ayah Rose yang tadi tegap berdiri kini roboh terduduk dilantai.Kedua kakak Rose terdiam tersentak. Namun bisa terlihat jelas di kedua mata mereka berkobar api amarah yang membara. Api amarah untuk lelaki yang telah merusak hidup adiknya.

"Lalu bagaimana keadaan putri saya dok? " tanya Ayah rose terbata-bata.

"Dia masih dalam pemulihan. Sekitar satu sampai dua hari keadaannya akan membaik. Tapi justru bukan hal itu yang kami khawatirkan. Keadaan mental dan psikis pasienlah yang harus di perhatikan.Dengan dukungan keluarganya tentu ini akan sangat membantu masa pemulihan pasien. Permisi. "Ucap dokter tersebut berlalu pergi.

REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang