M U L A

56 3 0
                                    

Napasku berhenti seketika. Tepat setelah seorang gadis yang lebih muda dariku keluar dari ruang putih itu sambil menangis dengan hebatnya. Ia berjalan lurus pada satu titik dan mendapatkan sebuah pelukan erat.

Aku menyadari satu hal. Aku telah kehilangan.

Aku memejam, membuat bulir bening itu mengalir dengan sendirinya. Seseorang merengkuhku ke dalam pelukannya.

Aku terisak.

Aku masih ingat dan akan selalu ingat, detik dimana aku sadar akan sebuah perubahan besar. Dan siap tidak siap, aku harus selalu siap. Sebab, waktu tak akan bisa berhenti hanya untuk menungguku siap.

Titik kehilangan itu sungguh menyiksa. Puluhan pelukan, ratusan tepukan pundak, bahkan ribuan rasa simpati datang dari mereka yang sempat mampir. Namun, aku hanya membalasnya dengan sebuah senyuman, seakan aku tengah berkata, aku baik-baik saja.

Tepat dimana kehilangan itu tiba, tak ada siapapun yang akan baik-baik saja.

Kepalsuan yang dapat dengan mudahnya mereka percaya adalah senyuman yang senantiasa menghiasi wajah ini hampir lebih dari tujuh jam sesudah aku merengkuh kehilangan. Tepat sebelum tangis berkumandang kembali dan mengantarku ke alam mimpi.

Hanya berpeluk boneka beruang mungil ini, aku bisa tertidur pulas. Meninggalkan peran yang sedari tadi aku mainkan. Berpura-pura tegar dihadapan mereka. Berpura-pura seakan aku ini gadis belia terkuat yang pernah mereka temui.

Tanpa balutan selimut yang biasanya menutupi raga ini. Aku siap menerpa dingin yang berhembus. Karena aku sadar, jika esok tiba tak ada lagi pelindung baja yang akan senantisa melindungiku.

Bak buku yang sudah tak bersampul, aku hanya menunggu kapan buku ini koyak akan cercaan dan makian yang ada diluar sana.

Tak ada lagi sampul yang akan melindunginya dari sekedar debu yang mengusamkan, atau bahkan air yang membasahinya.

Sanggup tidak sanggup, aku harus mampu untuk berdiri tegak untuk menopang tubuh rapuh ini. Karena ia pergi bersama pondasi tubuh yang belum tegak sempurna.

Ya, aku belum tegak sempurna.


(Semarang, 14 September 2014)

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Sep 20, 2018 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

TITIK TERENDAHOnde histórias criam vida. Descubra agora