Qui Promissa Luna

Start from the beginning
                                    

Pikirannya segera kembali ke daratan saat Hoseok menggiringnya kepada sebuah mobil yang pernah ia lihat sebelumnya. "Kupikir aku harus kembali mengendarai taksi lagi."

Hoseok tertawa, kemudian membuka pintu bagi Kihyun selayaknya seorang pria sejati. "Sesungguhnya aku berharap kau masih mengingat kenyataan bahwa aku pernah mengantarmu pula menggunakan mobilku sendiri."

"Aku pun tak ada masalah bila Tuan Shin menyuruhku untuk memesan taksi lagi. Siapa sangka pada akhirnya aku dapat menapakkan kaki di rumah orang kaya?" Ujar Kihyun sebelum ia memasuki mobil mewah itu.

"Lain kali aku akan membawamu ke rumahku lagi." Hoseok tersenyum, mendekatkan wajahnya pada KIhyun yang sibuk menengadah menatap mataharinya di malam gelap, kemudian bergegas menuju tempat duduk di depan kemudi. "Berikan aku arahan menuju rumahmu dan jangan sampai kau tertidur lagi atau aku harus memutar cukup jauh untuk kembali ke rumahku."

Kihyun tertawa, disusul oleh suara lembut Hoseok. Sepanjang perjalanan, hanya suara radio tengah malam dan percakapan singkat yang mengisi ruang kosong di antara mereka. Tak jarang Kihyun akan ikut bersenandung dengan lagu-lagu yang dimainkan, memancing Hoseok untuk turut serta dengan konser kecilnya yang dipenuhi rasa sungkan, tetapi tidak mengurangi keindahan suaranya sama sekali. Hoseok cukup terkejut bagaimana suara Kihyun akan terdengar begitu lembut, indah, menenangkan, namun kuat, bertenaga, dan dipenuhi emosi di saat yang bersamaan. Ia ingin mendengarnya berulang kali, ingin mendengar bagaimana suara emas Kihyun membelai telinganya di tengah malam.

Waktu berjalan begitu cepat, membuat Hoseok sempat menghela napas secara diam-diam saat Kihyun menyuarakan kegembiraannya bahwa ia dapat melihat rumahnya. Mereka telah sampai dan artinya adalah waktu bagi Kihyun dan Hoseok untuk berpisah. Mobil mewah itu telah berhenti di depan rumah Kihyun, tetapi sang pemilik rumah bahkan tidak membuat sedikit usaha pun untuk keluar dari kendaraan yang berharga fantastis itu.

"Kau sudah sampai di rumahmu, apakah kau tidak akan pernah masuk ke sana?" Goda Hoseok.

Kihyun tidak menjawab. Matanya tertuju pada jalan sepi yang diterangi lampu berdaya sedang itu. Kurang cukup untuk menyinari seluruh sudut jalan, tetapi cukup menerangi dalam rentan beberapa meter.

"Apakah kau sangat merindukanku hingga kau tidak ingin keluar dari sini?" tanya Hoseok sekali lagi.

Kihyun sangat sangat dan sangat merindukannya, tetapi ia tidak memperbolehkan dirinya sendiri untuk menyatakannya secara lantang. Hal ini pun bukan tanpa alasan, melainkan karena satu, Hoseok adalah pelanggannya, dua, ia sangat takut dan neneknya tidak pernah mendukung Kihyun dalam menjalin suatu hubungan. Maka, saat pertanyaan itu begitu saja dikemukakan di hadapan Kihyun dan membuatnya terperanjat, ia hanya dapat tertawa dan kemudian pamit sekaligus keluar dari kendaraan Hoseok.

"Terima kasih telah mengantarku, Tuan Shin" ucap Kihyun sambil membungkuk sempuna 90 derajat.

"Bukan masalah," jawab Hoseok, "aku ingin bertanya padamu pula,"

"Apa itu?"

"Apakah..." Hoseok menatap kaki Kihyun, kemudian menatap wajah pemuda yang berdiri dengan lugunya, "apakah lebih baik aku memberitahumu bila aku hendak datang ke bar untuk menontonmu?"

Mata Kihyun membelalak. Bukan membelalak karena terkejut, tetapi karena hatinya dipenuhi rasa bahagia.

"Iya, kukira itu ide yang bagus. Bila kau telah memberitahuku terlebih dahulu, aku dapat menolak tawaran Tuan Min untuk menemaninya," ucap Kihyun, kemudian membisikkan sebuah kalimat yang tidak dapat didengar oleh Hoseok, "aku akan melakukan apa pun untukmu,"

"Hei, aku tidak menyuruhmu untuk menelantarkan pelanggan setiamu. Bila kau menelantarkannya sekali lagi, bukankah kau akan kehilangan pelanggan setiamu pula?"

"Tuan Shin." Kihyun kembali mendekatkan dirinya pada mobil Hoseok dan menatap sepasang mata di hadapannya. "Pelanggan dapat datang dan pergi sesuka hatinya. Bisa saja Tuan Min akan memintaku untuk menemaninya hari ini dan pada esok hari, ia akan meminta Changkyun untuk menemaninya. Aku tidak dapat berharap, aku tidak dapat mendikte pelangganku untuk setia."

Hoseok terdiam, begitu pula Kihyun yang kemudian menarik senyum tipis dari wajahnya. Kihyun merasa bersalah telah melontarkan kata-kata yang menyakitkan. Ia tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun, tapi memang demikianlah keadaannya. Kihyun tidak pernah dan tidak dapat mengharapkan seseorang untuk tetap setia berada di sampingnya.

"Ki—"

"Malam sudah larut, Tuan. Bukankah besok kau harus bekerja?" Pertanyaan Kihyun berhasil menutup mulut Hoseok dan membuatnya mengangguk. "Kalau begitu, pulanglah dan beristirahatlah, Tuan. Sekali lagi, terima kasih telah mengantarku."

"Selamat malam, Kihyun," gumam Hoseok.

"Selamat malam, Tuan Shin,"

Sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya, Hoseok hanya dapat memikirkan ucapan Kihyun. Ia telah lama bekerja untuk Masculus de Caelo, maka bukan hal langka bila ia menemukan pemandangan pelanggan setianya kemudian memasuki sebuah bilik bersama penari yang lain. Hoseok pun mengerti bagaimana Kihyun harus bekerja secara profesional, mengesampingkan perasaannya untuk memenuhi birahi para pelanggannya dan juga memenuhi pundi-pundi uangnya sendiri dan Masculus de Caelo. Bila memang sudah menjadi hal lumrah bagi Kihyun, maka mengapa raut wajahnya begitu sendu? Yoo Kihyun telah memunculkan tanda tanya dalam kepala Hoseok.

Bila memang Kihyun hanya ingin mencurahkan isi hatinya, apakah Hoseok boleh berjanji pada rembulan bahwa ia akan selalu setia menunggu dan bersama Kihyun?

--

a/n: phi kepikiran nih gais, aku pengen bikin gc buat monbebe indo :^) pengen gc yg di line aja sih, abisnya kktku tuh ga keurus, ga ada notif sih abisnya (sad lyfe). menurut kalian gimana? tapi aku mo kasih warning dulu: AKU TU JOKESNYA RADA NGANU GAIS HHHHH beneran ya gara-gara aku juga dulu pergaulannya kayak waw bahasanya kasar dan perilakunya sangat berunsur sarkasme + kerjaannya main di twt luar indo yang jokes + bahasannya ga kalah rated, jadi kadang-kadang kebawa :( AKU TU GA BISA SOFT dengan bahasa baku dan emoji uwu. jadi, aku takut kaliannya ga nyaman buat ngobrol sama aku :( aku juga ga bisa bilang aku baik sih, abisnya aku lebih sering buat nanggepin orang pake sarkasme dan sebenernya TANDA SAYANGKU BUAT ORANG LAIN TUH PAKE SARKASME :(((((

ya intinya, menurut kalian gimana? ato kalo misal kalian udah punya gc mx indo sendiri, bolehkah aku join? usahain jangan yang isinya soft stan yak :(

Vanilla, Diamond, Liquor ; s.hs + y.khWhere stories live. Discover now