16. Disaster On December

Mulai dari awal
                                    

Hatinya tersentuh oleh kata yang terucap dari bibir pria yang tengah memeluknya. Kata yang sebenarnya menjadi sebuah permintaan kecil dari seorang yang telah mengalami berbagai macam rasa sakit dan kesendirian

"Menma, kusso. Ino-Kiba cepat bawa Menma menjauh dari sini. Sialan kita harus..... Hei Naruto sialan.... Kalian berdua" Shikamaru benar benar kalap, baru saja Menma ditikam oleh Taruho yang berhasil menggunakan titik buta mereka. Kemudian dengan segera merebut Naruto dari pelukan Hinata

"Tidak kumohon kembalikan Naruto Kun, aku hiks aku harus membawanya pulang hiks" Hinata jatuh bersimpuh, baginya dunia serasa berakhir tatkala Naruto direnggut darinya. Belum sempat ia memberikan jawaban dari pernyataan Naruto yang sebenarnya lebih ke permintaan tulus

"Sudah cukup kalian melukai adikku, sekarang aku akan membangkitkan Ashura"
Kembali kedua bersaudara itu merapalkan mantra. Energi kembali berputar di sekeliling Naruto, namun sayang. Kekuatan Yang dalam tubuhnya mulai bereaksi, merasa tak terima ketika pelukan lembut Hinata harus berakhir ketika ia tubuhnya diambil paksa oleh Taruho

"Ke-kekuatan apa itu?" seluruh team, berserta pengawal Saara yang baru saja datang terkejut. Mata kanan Naruto mulai memerah dan menampakkan pupil Demonic khas para Youkai, sementara mata kirinya berubah dalam mode senjutsu

"Di-dia tidak mungkin, dia adalah perwujudan Yin dan Yang"

Perlahan-lahan dari punggung Naruto keluar sembilan ekor rubah, dan juga Cakra yang perlahan menutupi seluruh tubuhnya hingga menjadi wujud kurama. Namun Cakranya terus meningkat Hingga memunculkan dua kepala yang lain
Taruho tercengang, Pemuda yang berada di depannya ini bukanlah Miko Ashura. Melainkan reinkarnasi dari Otsusuki Ashura, anak kedua Rikudou Sannin. Yang hanya ia baca dari legenda legenda leluhur
Ke enam tangan itu mulai membentuk shuriken angin, yang satu berwarna putih dan satunya lagi berwarna hitam pekat. Melambangkan kekuatan Yin dan Yang yang selama ini bersemayam dalam tubuh Naruto Uzumaki.

"Gawat kita harus segera pergi dari sini" Semua orang disana mulai berlari menjauh dari Naruto, namun berbeda dengan Hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gawat kita harus segera pergi dari sini" Semua orang disana mulai berlari menjauh dari Naruto, namun berbeda dengan Hinata. Disana ia melihat Naruto kecil, yang bersama dengan Naruto ketika remaja dan sekarang sedang menangis. Hatinya benar benar tersentuh dengan apa yang dilihatnya

"Hei kita harus pergi Hinata" Ino membawa Hinata pergi dengan paksa, gadis itu heran kenapa sahabatnya ini melakukan hal yang bodoh

Tepat saat itu terjadi ledakan besar. Meluluhkan lantakkan seluruh desa hingga rata dengan tanah, bahkan berhasil memusnahkan area hutan di sekitar desa hingga menyisahkan tanah gundul. Tubuh Naruto ditelan oleh ledakan bersama dengan Shion dan Taruho

Reincarnation From Ashura Otsusuki

"Kushina tenanglah, kita harus tabah untuk saat ini" Minato berusaha menenangkan istrinya yang histeris. Pasalnya para Anbu menemukan team Shikamaru bersama dengan Naruto, pingsan di pinggiran sungai besar.

Tragis untuk Menma, luka akibat tikaman Taruho yang terlalu dalam telah merenggut nyawanya. Menyisakan luka bagi kedua orang tuanya yang ditinggalkan

"Hinata kau baik bukan?" Sasuke berlari ke arah Hinata, memastikan calon istrinya baik baik saja. Namun Hinata berpaling, mencari seseorang yang menunggu jawaban darinya. Sepanjang perjalanan pulang ia hanya menangis dan meminta agar Naruto dirawat sebaik mungkin.

"Sasuke Kun tolong tinggalkan aku sendiri"

"Tapi Hime"

"TOLONG TINGGALKAN AKU SENDIRI"Sasuke kaget dengan perubahan sikap Hinata, tak pernah sekalipun Hinata membentak dirinya. Selama ini ia mengenal Hinata sebagai gadis yang ramah, pemalu, dan pandai memasak. Dan dengan berat hati Sasuke memutuskan untuk memberikan waktu Hinata untuk sendiri
Duduk di kursi rumah sakit, Hinata merenung. Memikirkan kembali perkataan Naruto, perkataan yang sukses membawa hatinya gundah. Ia bingung, di satu sisi ia telah dijodohkan dengan Sasuke tapi di sisi yang lain ia mencintai Naruto entah sejak kapan. Permintaan Naruto mewakili seluruh perasaan pemuda itu selama hampir 12 tahun merasakan sakitnya cinta

"Ada apa Hinata? Apa yang sedang kau pikirkan" Suara bariton yang begitu Hinata kenal membuatnya berhenti merenung, dipeluknya pria paruh baya yang baru saja datang ke rumah sakit untuk menengok putri sulung keluarga Hyuga

"Tou san, apa yang harus Hinata lakukan

Part End

Hihihi author balik lagi. Akhirnya part ini selesai walaupun tak sesuai dengan permintaan readers agar cerita nya lebih panjang.

Oleh karena itu mimim minta maaf, habis ide mimim untuk Chap ini udah bener bener habis

Sebenarnya dalam penulisan mimim terinspirasi dari episode terakhir guilty Crown dan jadilah Chap ini

Sekian dari mimim

Salam dari MinDCoNTroL04

Fallen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang